18. Ambil Alih

7.1K 648 5
                                    

Satu bulan kini telah berlalu, putra-putra Asgara sudah siuman dan dibolehkan pulang kemansion. Saat tiba dimansion, Calvino sedikit heran dan kecewa. Dia kecewa karena selama masa perawatannya nya Archiell ataupun Gabriell tidak ada yang menjenguknya, bahkan saat pulang ke mansion mereka tidak menyambutnya.

"Pa?" panggil Calvino.

"Hmm?" balas Asgara lembut sambil mengusap kepala sang putra.

"Adek dimana?" tanya Calvino.

"Iya pa, dimana Archiell atau Gabriell? Kok mereka ngga jenguk kita-kita?" tanya Reza.

"Pa? Adek ngga papa kan? Atau jangan-jangan adek kenapa-napa waktu penyerangan mansion?" terka Calvino.

"Penyerangan?" tanya Raymond.

"Ya, saat abang dirawat mansion diserang oleh orang. Entah siapa yang menaruh dendam" jawab Reza.

"Siapa lagi kalau bukan musuh-musuh yang ayah lepaskan" sambung Calvino.

Raymond mengeraskan rahannya ketika mendengar mansion diserang. Apalagi mereka menyerang mansion ketika dirinya tidak berada ditempat dan sedang dirawat. Raymond pikir adik-adiknya dirawat karena penyerangan direstaurant waktu itu, jadi dia tidak banyak tanya.

"Gabriell" jawab Asgara.

Jawaban Asgara tentu saja menghasilkan respon yang penuh tanda tanya dari putra-putra nya itu.

"Ayah, sindrom irit bicaramu jangan muncul sekarang. Kasihan Calvino tidak paham maksud ayah" sinis Reza.

"Heh, bilang aja abang juga ngga pahamkan!" jengah Calvino

"Ckk, kenapa dengan Gabriell?" tanya Raza yang sedari tadi diam.

"Dia dalang dari semua penyerangan" jawab Asgara.

"Son, kau tidak bisa mengambil kesimpulan seperti itu jika kau dengar penjelasan dari Gevandra" Valle yang baru saja muncul, memotong percakapan putranya dan cucunya.

"Ckk, abang dari bulan lalu bilang mau jelasin, tapi tidak menjelaskan apapun sampai sekarang!" malas Asgara.

*****
Sementera itu dimansion Vileshman, Gabriell tengah dibuat kelimpungan dengan sikap manja Archiell.

"Huaaa abang, ciel laperrrrrr banget banget banget, badan ciel sekarang juga udah kurus banget. Kalau nanti abang-abang ngga sayang Ciel lagi karena udah ngga gemoy lagi gimana abang? Hiksss... Sedih hati mungil dedek bang" drama Archiell.

"Ciel sabar ya, abang lagi nyusun rencana loh ini" jawab Gabriell

"Abang nyusun rencananya tuh lama bangettttt. Ciel bosan, lapar, dahaga loh ini bang" gerutu Archiell yang emang sementara kelaparan.

Kerja full time, makan cuma di kasih makan pagi ama malam doang. Gimana ngga kurus tu badan.

"Maaf ya, abang jadi nyusahin kamu juga" lirih Gabriell.

"Eh, abang ngga kok. Ini kan rencana Archiell juga, jadi abang jangan minta maaf ya ya ya ya" goda Archiell dengan nada semanja mungkin.

Archiel & Gabriello [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang