Rio tidur dengan pulas nya sesampai di rumah, karena dia sudah mandi di ruko, jadi ia hanya butuh ganti piyama saja sesampai nya dirumah.
Keesokan hari nya, Rio terkejut, dia kesiangan, jadi buru-buru tanpa sempat sarapan dan segera ke ruko.
"Pagi oppa" sapa Rose.
"Pagi Rose, bisa tolong belikan aku kopi dan salad sayur, serta sandwich?" Pinta Rio.
"Ne oppa"
"Gumawo Rose" Rio menyerahkan platinum card nya pada sang pegawai, begitu Rose berangkat, Rio membaca buku tamu di meja resepsionis.
"Tiffany lagi?" Batin nya heran, dia lalu naik ke lantai atas menuju ke kamar kerja nya, tak lama Tiffany masuk.
"Jika noona kemari hanya untuk mengajak ku menikah, itu percuma, aku akan memblacklist noona dari ponsel dan telpon ku" ancam Rio.
"Tidak, jangan, aku tak akan meminta itu lagi pada mu" mohon Tiffany ketakutan.
"Baiklah, bisa kita mulai sekarang?" Tiffany mengangguk, mungkin karena mood nya dari awal sudah tak enak, jadi mereka melakukan permainan hanya sekali, begitu Tiffany orgasme, Rio langsung mengakhiri nya meski ia belum keluar, Rose datang membawakan pesanan Rio, tepat disaat Tiffany sudah pergi, ia kebingungan dan heran dengan raut wajah Rio yang berbeda.
"O-oppa, sarapan mu" beritahu Rose.
"Hari ini jangan terima tamu, jadwalkan untuk besok saja" perintah Rio.
"N-ne oppa" batin Rose pun penuh tanya, kenapa Rio tiba-tiba berubah, gadis itu hendak turun, tapi Rio kembali memanggil nya.
"Rose"
"Ya oppa?" Ia menoleh menatap sang boss.
"Jika wanita ini datang, langsung saja antar dia keatas ne?" Rio menunjukan foto di ponsel nya pada Rose.
"Song Hye Kyo" batin Rose terkejut bukan main, ia terbelalak dan Rio kembali menyimpan ponsel nya, kemudian masuk ke kamar kerja nya.
"Artis kenamaan itu pelanggan oppa?" Batin nya tak percaya sambil berjalan ke lantai bawah, suara mobil terdengar berhenti di depan ruko, Rose mengintip nya dari jendela, seorang wanita dewasa turun dari mobil, menyamar dengan topi hitam dan masker, ia sendirian, mungkin agar tidak menarik perhatian orang lain dan akan membuat paparazi curiga.
Tanpa menunggu sang tamu mengetuk pintu, Rose sudah langsung membuka kan nya."Selamat siang unnie, silakan masuk" sambut nya.
"Gumawo, siapa nama mu?" Balas madam
"Nama ku Rose, unnie" jawab Rose.
"Sudah lama bekerja pada Rio?"
"Belum unnie, baru dua minggu, dan oppa menunggu di atas, mari aku antar" Rose melangkah lebih dulu kemudian madam mengikuti nya, wanita dewasa itu memperhatikan interior ruko milik Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prostitute Man
Fiksi Penggemartentang Rio yang adalah pria penghibur, banyak adegan 22+, mohon bijak dalam memilih bacaan, anak-anak di mohon menjauh, dosa tanggung sendiri akibat nya.