20. Permainan Panas🔞

3.2K 188 36
                                    

Nyonya Park melirik Rio, ia penasaran dengan reaksi pemuda itu, yang kepiawaian nya diatas ranjang sudah tak diragukan lagi, ia mendengar kabar itu dari beberapa teman sosialita nya, hingga nyonya Park pun ingin membuktikan ucapan teman-teman nya itu, Rio harus berpikir cepat, ia tak mau di remehkan dan diatur, jiwa muda nya tentu tak terima, tapi yang dia hadapi bukan lah wanita sembarangan, ia istri seorang pejabat.

Nyonya Park melirik Rio, ia penasaran dengan reaksi pemuda itu, yang kepiawaian nya diatas ranjang sudah tak diragukan lagi, ia mendengar kabar itu dari beberapa teman sosialita nya, hingga nyonya Park pun ingin membuktikan ucapan teman-teman nya ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bruk

Rio langsung menahan tubuh nyonya Park di dinding, sambil mengunci kedua tangan wanita itu diatas kepala nya.

Cup

Rio langsung melumat kasar bibir nyonya Park, tangan kanan nya menelusup ke dalam celana dalam nya, ia mengusap vagina nyonya Park dengan telapak tangan kanan nya.

"Oougghh. . ." Lenguh wanita itu yang tak siap dengan serangan dari Rio, ia tak menyangka pemuda itu akan langsung melumpuhkan nya dengan posisi berdiri, Rio melepaskan pagutan bibir nya.

"Inilah kelemahan wanita dengan klitoris besar" ucap Rio dengan bibir nyaris menempel di bibir nyonya Park.

"Apa?"

"Mudah basah" ejek nya, Rio mengocok klitoris nyonya Park dengan ujung jari tengah nya.

"Akh sial" gumam nya kalah, karena Rio berhasil menebak kelemahan nya, pinggul nyonya Park terjengkit, saat jari tengah Rio memasuki lubang senggama nya.

"Apa jari mu lebih besar, sampai kamu tak berani memasukan penis mu?" Tantang nyonya Park, Rio memainkan jari tengah nya di dalam lubang vagina wanita itu, yang pinggul nya terus bergerak gelisah.

"Rio. . . Aaaakkkkhhhh. . ." Kaki nya gemetar karena hanya dengan jari tangan Rio saja, nyonya Park sudah orgasme.

"Ini belum selesai" Rio menarik tangan nya keluar, ada cairan nyonya Park ditelapak tangan nya, ia lalu mengelap nya di dada wanita itu, kemudian mengambil kondom di dekat nya.

Srek

Rio membuka bungkus kondom itu dengan gigi nya.

"Jangan pakai itu"

"Aku harus memastikan keamanan nya"

"Kamu bisa mengeluarkan nya di perut ku nanti" mohon nyonya Park, ia tak bisa bergerak karena Rio masih mengunci kedua tangan nya dengan tangan kiri nya, Rio tak menjawab, ia melempar asal barang itu, kemudian merogoh penis nya yang masih bersarang di dalam celana nya, nyonya Park menunduk mengintip penis Rio yang berdiri tegak dan berurat, ia semakin terangsang melihat cara Rio mengelurkan nya.

Bless

"Akh" pekik nyonya Park tertahan, wajah nya berubah sayu dan memohon, Rio pun segera menggerakan pinggul nya maju mundur, memompakan penis nya ke dalam vagina nyonya Park, tangan kanan Rio meremas dan memainkan puting kiri nyonya Park, sedangkan puting kanan nya ia kulum dan ia hisap.

"Aaaaakkkhhhh. . . " desah nyonya Park sambil mendongak nikmat

"Rio. . . " lenguh nya manja, pemuda itu melepas kuncian nya, ia membuka baju nya dibantu nyonya Park.

 " lenguh nya manja, pemuda itu melepas kuncian nya, ia membuka baju nya dibantu nyonya Park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cup

Nyonya Park mencium rahang Rio dan menjilat dada pemuda itu.

"Aaakkkhhh. . . Aakkhh. . . " erang Rio nikmat, tapi ia belum keluar sekali pun, padahal nyonya Park sudah dua kali keluar.

"Aaaakkkkkhhh. . . Rio. . ." Erang nyonya Park, pemuda itu mempercepat gerakan pinggul nya sesekali ia menghentakan nya.

"RIO. . ." Teriak nyonya Park, kaki nya lemas pinggul nya terjengkit untuk beberapa detik, nafas Rio terengah, nyonya Park lemas setelah orgasme kedua, tapi Rio belum apa-apa, ia menggendong tubuh wanita itu untuk dibaringkan diatas ranjang, dan Rio kembali memasuki nya dengan posisi missionarys.

"Astaga" kaget nyonya Park, Rio seolah tak memberi nya waktu untuk beristirahat.

"Eeenggghhh. . . " lenguh Rio sambil menyetubuhi nyonya Park yang sombong itu, ia terus menghujamkan penis nya.

"Aaaakkkhhhh. . . Aaaakkkhhhh. . . " nyonya Park mencengkeram sprei kuat-kuat untuk melampiaskan rasa nikmat.

"Rio" sayu nya menatap penuh nafsu dan sendu pada wajah tampan Rio, ia mengangkat tubuh nya menjadi setengah berbaring, lalu memeluk tubuh berotot Rio, karena ia hampir orgasme lagi, tatapan nya membuat Rio kian bernafsu.

"Aaakkhh. . . Aakkkhhh. . ." Desah nyonya Park putus-putus karena tak kuat lagi untuk menahan agar tak orgasme, Rio mencabut penis nya, ia memutar tubuh nyonya Park menjadi menungging, dan menyetebuhi nya dari belakang.

"Aakkhh. . ." Pekik nya saat penis Rio memasuki vagina nya dari belakang.

"Ini jauh lebih nikmat" rancau nyonya Park

"Masih meragukan penis ku?"

"Tidak"

"Jangan pernah meremehkan ku" geram Rio, ia meremas payudara nyonya Park dari belakang.

"Aku tak kuat lagi, Rio. . . Rio. . . Aaaaaakkkkhhhhh. . . " nyonya Park orgasme empat kali, Rio pun mempercepat gerakan pinggul nya.

"Aaaaaaaarrrggggghhhh. . ." Sebelum  keluar, ia mencabut penis nya lalu ia semburkan sperma nya dipunggung nyonya Park, nafas kedua nya terengah, Rio ambruk disamping wanita dewasa itu yang tengkurap dan tersenyum puas menatap Rio.

"Kamu hebat, tak diragukan lagi" puji nya, Rio tahu kelemahan nyonya Park, jadi dengan mudah ia bisa menakhlukan nya.

"Milik ku rasa nya panas" gumam nyonya Park, tanpa rasa sungkan dan malu, ia terlentang sambil membuka lebar kedua paha nya, lalu mengelap nya dengan celana dalam milik Rio.

"Akan ada ekstra chash jika kamu bersedia menggunakan lidah mu" tantang nyonya Park, Rio tak menjawab, ia langsung memasuki kamar mandi untuk membersihkan penis nya, karena jam booking nyonya Park masih panjang, fullday.

Di bawah, Rose merasa tegang karena keberadaan dua bodyguard nyonya Park di ruang tamu, ia sesekali melirik nya, tapi tak seperti kemarin-kemarin, Rose bisa memainkan ponsel nya sekarang jika bosan menunggu pelanggan menelpon.

Sedangkan Rio dan nyonya Park kembali bercinta, dengan berbagai gaya, kadang juga berpindah keatas meja rias, atau ujung ranjang, sofa juga tak luput mereka gunakan sebagai tempat untuk berburu nafsu agar tak bosan.


#TBC

Prostitute ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang