57. Maag

1.2K 169 24
                                    

"Its ok, mereka sudah pergi" Rio langsung memeluk Rose dengan tangan kanan nya, karena tangan kiri nya masih menggandeng Jaehyuk.

"Kita pulang ya" Rio ingin menenangkan Rose

"Tuan Jeon, kami pergi dulu, sekali lagi selamat untuk butik anda, dan semoga sukses" pamit Rio.

"Terima kasih Rio, kalau butuh baju dan aksesoris nya, jangan lupa datang kemari" balas nya.

"Tentu  tuan"

"Rose-shii, maaf atas ketidak nyamanan nya" sesal tuan Jeon.

"Ini bukan salah anda tuan Jeon, terima kasih untuk undangan nya" balas Rose, mereka pun pulang dan kembali ke gedung agensi, Jaehyuk memasuki ruang latihan menangis, sedangkan Rose berjalan lebih dulu ke ruang kerja sang suami sambil menangis, Rio oun buru-buru menyusul nya, ia langsung memeluk sang istri.

"Aku sebenar nya tak ingin menangis oppa, tapi entah kenapa air mata ini keluar sendiri" adu Rose sambil mengusap pipi nya yang basah.

"Tidak apa-apa, menangislah, karena sekarang ada aku yang akan selalu menghapus air mata mu" ucap Rio, Rose langsung bersandar manha di dekapan sang suami, hati nya sakit mengingat perlakuan Miyeon dan Yuqi dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak apa-apa, menangislah, karena sekarang ada aku yang akan selalu menghapus air mata mu" ucap Rio, Rose langsung bersandar manha di dekapan sang suami, hati nya sakit mengingat perlakuan Miyeon dan Yuqi dulu.

"Terima kasih oppa" balas nya.

Setengah tahun setelah menikah, Rose dan Rio di sibukan dengan persiapan debut Jaehyuk sebagai penyanyi solo anak-anak, dimana di Korea Selatan jarang ada penyanyi anak-anak, ia juga semakin giat dalam berlatih, madam hampir setiap hari menyempatkan diri untuk melihat sang putra latihan, disela-sela syuting drama baru nya.

"Kamu yakin Jaehyuk sudah siap?" Tanya madam pada Rio, mereka sedang meeting bersama staff dan Rose juga, yang akan menangani Jaehyuk nanti.

"Aku yakin, perkembangan Jaehyuk sangat signifikan, benar kan hyung?" Tanya Rio pada Kangta, selaku pelatih vokal dan produser untuk debut Jaehyuk nanti.

"Apa tidak terburu-buru? Jaehyuk baru menjalani trainee selama satu setengah tahun" Ragu madam.

"Aku belum tega Rio" melas madam.

"Oppa, bukan kah Jaehyuk ada tawaran iklan, apa tak sebaik nya kita terima itu dulu saja" ide Rose

"Kalau itu aku setuju" kata madam.

"Baiklah" Rio mengambil keputusan untuk menerima tawaran iklan susu yang akan di bintangi oleh Jaehyuk.

Dan beberapa minggu kemudian, Rose mengantar Jaehyuk ke lokasi syuting iklan yang akan dia bintangi, ia tentu tak sendiri, ada Wendy sang manajer dan Minho staff nya, Jaehyuk sudah biasa disorot kamera semenjak Rio memiliki agensi sendiri, jadi ia tak kikuk lagi, sang sutradara memberi nya arahan tentang seperti apa Jaehyuk nanti harus berakting.

"Mengerti nak?" Tanya sang sutradara.

"Ne mengerti" jawab Jaehyuk mengangguk mantap, setelah itu Minho membantu Jaehyuk berganti baju, bersama Rose dan Wendy tentu nya.

Prostitute ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang