32. Setuju

1.2K 177 44
                                        

Taeyeon seperti nya mulai panas, dan Rio memberi kode pada sang DJ untuk memainkan musik slow, gadis itu tanpa ragu langsung melingkarkan kedua lengan nya dibahu Rio, dan pria itu pun melingkarkan kedua lengan nya dipinggang Taeyeon, menggerakan tubuh mereka ke kiri dan ke kanan sesuai dengan irama musik yang pelan, Taeyeon meremas rambut belakang Rio dan menghirup aroma parfum pria yang lebih tinggi dari nya itu.

"I miss him" gumam nya.

"Tapi aku juga membenci nya" lanjut Taeyeon, aroma parfum Rio mengingatkan Taeyeon pada mantan pacar nya.

"Kenapa rasa nya begitu sulit untuk melupakan seseorang yang sangat kita benci?" Adu Taeyeon, Rio melepaskan pelukan nya, dan gadis itu mengusap kasar air mata nya sendiri, mereka pun keluar ke bagian belakang night club, tak terlalu banyak orang disana, karena hanya bisa diakses oleh para vip member, ada minuman dan kondom gratis yang disediakan, tak sedikit juga ada yang tengah bermesraan di tempat terbuka dengan minim cahaya itu, Rio mengajak Taeyeon duduk sedikit menjauh agar gadis itu nyaman, karrna seperti nya dia mulai menaruh rasa percaya pada Rio.

"Aku pernah berkencan, dan hubungan kami tidak di restui oleh fans mereka, jadi kami memutuskan untuk mengakhiri semua nya" cerita Taeyeon

"Lalu apa yang membuat mu membenci nya?" Tanya Rio menatap serius wajah Taeyeon.

"Karena dia membiarkan aku sendiri yang menghadapi penolakan"

"Dan selama lima tahun aku tak bisa melupakan, aku tersiksa dengan keadaan ku yang seperti ini" imbuh nya, Rio pun langsung memeluk gadis yang duduk disamping nya itu.

"Lima tahun bukan lah waktu yang sebentar, kamu sudah terlalu lama berkubang dalam masa lalu mu, saat nya kini noona bangkit, jangan buang lagi waktu mu untuk meratapi apa yang tidak di takdirkan untuk noona" ucap Rio.

"Aku harus bagaimana?"

"Terima tawaran Jisoo hyung, isi jadwal mu dengan menyibukan diri, jika noona sedang di rumah aku yakin pikiran mu akan kembali pada nya bukan?" Ujar Rio

"Tapi aku tidak pandai bicara"

"Noona tidak melakukan nya sendiri, akan ada yang membimbing noona nanti, cobalah dulu" bujuk Rio

"Baiklah" Taeyeon menyerah, Rio lalu mengulurkan satu botol soju yang ia ambil tadi pada Taeyeon, dan gadis itu pun menerima nya.

"Sesekali jadilah dirimu sendiri, nikmati hasil kerja mu noona" ucap Rio menatap Taeyeon sambil tersenyum manis, mereka lalu bersulang dan kembali meneguk soju masing-masing.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Taeyeon, Rio lalu melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya.

"Sudah lewat dari jam duabelas tengah malam" kekeh nya.

"Ayo pulang" ajak Taeyeon, ia lalu berdiri.

"Astaga, masih ada waktu tiga jam lagi noona" protes Rio, Taeyeon terbelalak

"Aku tidak akan pulang sepagi itu, bukan kah besok ada meeting untuk kontrak ku sebagai MC?"

"Ah aku lupa" Rio lalu ikut berdiri, kali ini mereka bergandengan tangan keluar lewat pintu rahasia lagi.

"Berbicara dengan mu membuatku sedikit lega" ucap Taeyeon dalam perjalanan pulang mereka.

"Noona bisa berbicara dengan ku nanti jika ada yang perlu di ceritakan" balas Rio.

"Mana nomor ponsel mu?" Rio pun menyerahkan ponsel nya pada Taeyeon

"Aku belum pernah bertemu dengan mu sebelum nya di kantor perusahaan, apa jabatan mu?"

"Aku tidak bekerja disana, Jisoo adalah hyung ku, dan hari ini kebetulan aku mengunjungi nya"

"Lalu kamu bekerja dimana?"

Prostitute ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang