Usia kandungan madam sudah memasuki bulan ke sembilan, ia berjalan dengan tertatih memasuki kamar Rio yang masih tinggal dengan nya.
"Aaarrgghh. . ." Madam terkejut mendengar suara erangan dari dalam kamar mandi Rio, ia tahu pemuda itu tengah memuaskan diri nya sendiri, wajar Rio memiliki nafsu yang besar di usia nya yang baru awal duapuluhan, terlebih dia sudah merasakan nya, dan kini untuk meminta pada madam tentu ia tak berani karena perut wanita dewasa itu sudah membesar, Rio keluar dari kamar mandi, dan ia terkejut melihat madam telah duduk diatas ranjang.
"Madam" kaget Rio
"Aku ingin ditemani tidur siang" kata madam, dia memang biasa nya akan selalu ditemani Rio dalam melakukan apa pun
"Ayo" Rio lalu membantu madam berdiri, dan memapah wanita itu kembali ke kamar nya.
"Tunggu disini" Rio mendudukan madam dikursi meja rias, ia sendiri menata beberapa bantal sebagai alas punggung madam, yang hanya bisa tidur dengan posisi duduk, Rio kembali menuntun dan membantu madam naik keatas ranjang, wanita itu menyandarkan punggung nya, sambil menghela nafas lega.
"Pinggang ku" gumam nya nyaman, Rio duduk disamping madam, sambil mengusap perut nya yang buncit.
"Kamu ada ide, siapa nama bayi ku nanti?"
"Bukan kah aku ayah nya?" Protes Rio
"Ah iya, bayi kita" madam terkekeh lucu
"Aku hanya punya ide untuk bayi namja"
"Siapa nama nya?"
"Jaehyuk"
"Arti nya?"
"Ramah, hebat, dan bersinar seperti aku, serta kharismatik seperti mommy nya" jawab Rio percaya diri, dan itu membuat madam tertawa, sampai menutup mulut nya.
"Aku baru tahu, ternyata madam juga bisa tertawa" kagum Rio menatap wanita yang duduk disamping nya itu.
"Kamu pikir aku patung tidak bisa tertawa?" Balas nya bercanda.
"Rio"
"Ya madam?"
"Jika kamu ingin bersenang-senang, carilah wanita diluar, tak masalah, karena aku tak selama nya bisa memberi mu kepuasan" kata madak sambil menggenggam tangan kiri Rio, tapi pemuda itu tak menjawab.
Beberapa hari kemudian
"RIO!. . ." Teriak madam dari dalam kamar nya, Rio sendiri sedang di kamar nya untuk mandi, kepala pelayan pun masuk untuk mengechek kandungan nya.
"Nyonya" kaget nya mendapati madam Kyo terduduk dilantai dengan air ketuban yang sudah menggenang.
"Panggilkan Rio!" Seru madam yang tak mau disentuh atau dipegang orang lain, selain Rio.
"Baik nyonya" kepala pelayan itu pun bergegas memanggil Rio.
"Tuan, nyonya besar memanggil anda, dia seperti nya hendak melahirkan" beritahu nya pada Rio yang tengah menyisir rambut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prostitute Man
Fanfictiontentang Rio yang adalah pria penghibur, banyak adegan 22+, mohon bijak dalam memilih bacaan, anak-anak di mohon menjauh, dosa tanggung sendiri akibat nya.