48. Susah Tidur

1K 172 59
                                    

Setelah keluar dari rumah madam, Rose langsung memeluk lengan Rio dan menempelkan tubuh nya.

"Oppa, Jaehyuk sudah pulang ke rumah mommy nya jadi, apa kita bisa tidur sekamar sekarang?" Tanya antusias.

"Oh no" batin Rio, ia menatap Rose kaget dan gugup, padahal Rio ingin mengembalikan Rose ke ruko dulu, karena mereka belym resmi menikah, tapi mau menolak juga takut gadis lugu itu kecewa, mengiyakan, Rio takut tak bisa menahan diri.

"Kamu mau kita tidur sekamar?" Rio kembali bertanya untuk memastikan, dan Rose langsung mengangguk cepat.

"Baiklah" pasrah Rio dengan perasaan berkecamuk.

Setiba di rumah, Rio lalu ke kamar nya, dan Rose juga ke kamar nya sendiri, menggosok gigi dan berganti baju tidur tentu nya, Rio berdiri di depan cermin lemari baju sambil menyeka wajah nya dengan handuk bersih, ia menelan ludah menatap bayangan Rose dari pantulan cermin, gadis itu berdiri diambang pintu masuk kamar Rio.

Setiba di rumah, Rio lalu ke kamar nya, dan Rose juga ke kamar nya sendiri, menggosok gigi dan berganti baju tidur tentu nya, Rio berdiri di depan cermin lemari baju sambil menyeka wajah nya dengan handuk bersih, ia menelan ludah menatap bayangan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Im dead" batin Rio merutuk karena Rose terlihat sangat menggoda malam ini, kaki jenjang nya yang mulus, perut nya yang rata seolah minta dijamah.

Hap

Rose langsung melompat ke atas kasur, menunggu Rio sambil tersenyum menatap nya, gadis itu menguap, mau tak mau, Rio pun harus segera menidurkan nya bukan, ia dengan ragu menyusul Rose yang tersenyum lebar menatap nya.

"Sudah mengantuk hm?" Tanya Rio untuk mengusir kegugupan nya.

"Iya, ayo oppa kita tidur" ia lalu memunggungi Rio, dan menarik tangan pria itu agar memeluk nya dari belakang, sungguh, jantung Rio rasa nya ingin meledak sekarang.

"Lebih erat oppa" pinta Rose dengan suara manja nya, Rio pun menuruti nya, ia lebih erat memeluk Rose dari belakang dengan rasa canggung dan kaku, karena ini pertama kali nya mereka melakukan skinship seintim ini, mungkin bagi Rose semua terasa biasa saja, tapi bagi Rio, ia serasa tersiksa, jantung Rio berdegup kencang, tak sampai lima belas menit, akhir nya gadis itu pun tertidur, Rio bernafas lega, ia menatap sang kekasih yang terlihat menggemaskan dan lucu saat tidur seperti ini, Rio tersenyum tak percaya jika wanita disamping nya itu kini resmi menyandang status sebagai kekasih nya.

Rio melepas pelukan nya, ia pun mulai terlentang dan sedikit santai, hampir sejam setelah Rose tertidur, ia belum bisa memejamkan kedua mata nya, sampai lewat tengah malam, akhir nya kantuk lun tiba, mata Rio nyaris terpejam, sampai tiba-tiba.

Set

Rose membalikan badan nya kearah Rio dan menaikan kaki kanan nya ke atas tubuh Rio, yang langsung terbelalak kaget, lutut Rose menyenggol penis Rio, yang kantuk nya langsung hilang, tubuh nya menegang, ditambah tangan kanan Rose juga memeluk nya, dengan wajah yang tepat berada di leher samping Rio, hingga hembusan nafas nya dapat ia rasakan, sungguh perpaduan yang sangat pas untuk membangkitkan gairah seksual Rio yang sudah terpendam selama lima bulan terakhir.

"Kamu menyiksa ku Rose" batin Rio sambil menunduk menatap selangkangan nya yang mulai mengembang, Rio menghela nafas berat nya sambil kembali menjatuhkan kepala nya, dada nya berdesir, ia menelan ludah, tangan kiri nya berusaha untuk mengusap kaki jenjang Rose dan mengelus nya sambil terpejam.

"Shit! Tidak tidak" Rio kembali membuia kedua mata nya menyadari apa yang ia lakukan itu salah, karena malah makin terangsang jadi nya, Rio benar-benat dibuat frustasi.

"Oppa" igau Rose dengan suara serak dan nada manja nya.

"Kamu membuatku tak bisa bernafas Rose, jika dibiarkan aku bisa mati sekarang" batin Rio merutuk, Rio tak bisa tidur semalaman, hampir jam lima pagi ia akhir nya terlelap dan berhasil meredakan gejolak nya sendiri meski dengan perjuangan yang sangat berat, dengkuran halus terdengar dari mulut nya, sampai tiba-tiba.

Hap

Rose melompat keatas punggung Rio, yang terlelap dengan posisi tengkurap untuk melindungi area vital nya agar tak mudah tersenggol oleh Rose.

"Oppa" bisik Rose mencoba membangunkan sang kekasih, dan benar, Rio langsung terbelalak karena merasakan payudara Rose yang menempel di punggung nya, puting nya jelas terasa, yang menandakan jika Rose tak memakai bra di dalam nya, Rio mengangguk cepat.

"Aku bangun aku bangun" ucap Rio, pikiran nya semakin kacau, apalagi pagi-pagi begini, milik nya juga pasti ikut terbangun, ditambah aksi Rose membuat Rio nyaris hilang akal sehat.

"Ayo, aku lapar" alasan nya agar Rose segera beranjak dari punggung nya.

"Baiklah, aku tinggu di dapur oppa" kata Rose yang kemudian beranjak dari punggung Rio, dan berjalan keluar menuju dapur, namja itu menatap tubuh belakang sang kekasih sambil terduduk ditepi ranjang.

"Jika dia tak memakai bra, berarti dia juga tak memakai. . ." Pikiran liar Rio tak terkendali, ia membatin sambil menatap pantat Rose yang seksi.

"Akh, pasti nikmat jika aku memasuki nya dari belakang" batin Rio lagi mulai berkhayal.

"Astaga" kaget Rio

"Maafkan aku sayang, bukan maksudku" panik Rio merasa bersalah telah berpikiran kotor tentang Rose, padahal itu hal yang manusiawi, sebab Rio adalah sosok yang setiap hari pasti melampiaskan nafsu nya pada yeoja-yeoja yang haus belaian dan kini sudah enam bulan dia tidak melakukan nya demi sang pujaan hati, pasti rasanya tersiksa, tapi, demi cinta nya pada Rose, Rio harus mampu mengendalikan diri nya sendiri, setelah dari kamar mandi, ia pun menyusul Rose ke dapur, ia menuang segelas susu, dan Rose tengah menghidangkan pancake dengan madu serta sereal cornflake milik Jaehyuk, agar ada sensasi krispi nya saat di santap, Rio sedang meneguk minuman nya saat Rose tiba-tiba memeluk nya dari belakang.

Uhuk

Rio nyaris tersedak dan menyemburkan susu nya, terkejut dengan ulah sang kekasih, Rio belum terbiasa melakukan skinshipp dengan Rose karena mereka baru saja resmi berkencan dua hari yang lalu, tentu saja ia masih canggung untuk sedekat dan seintim ini, tapi seperti nya tidak bagi Rose, gadis itu bahkan terang-terangan mengajak Rio tidur sekamar.

"Kita sarapan sekarang ya oppa, mumpung masih hangat pancake nya" ucap Rose sambil melirik wajah Rio dari belakang.

"Iya, ayo" jawab Rio cepat, agar Rose segera melepas pelukan nya, bukan Rio tak suka, tapi dia sudah berjanji dalam hati tak akan menyentuh Rose sebelum mereka menikah.

#TBC

Prostitute ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang