tentang Rio yang adalah pria penghibur, banyak adegan 22+, mohon bijak dalam memilih bacaan, anak-anak di mohon menjauh, dosa tanggung sendiri akibat nya.
Rio dan Rose pulang dari rumah sakit setelah mengantar Jaehyuk, mereka bersiap hendak istirahat dengan membersihkan diri lebih dahulu, Rio sudah terlentang diatas ranjang, mata nya sudah nyaris terlelap sampai Rose tiba-tiba menaiki nya, ia kembali terbelalak.
"Selamat tidur oppa" ucap Rose dengan posisi menindih tubuh Rio.
Cup
Rose mencium pipi kanan Rio sebelum bergeser ke samping sang kekasih, gerakan Rose membuat selangkangan Rio tergesek, ia pun mengerang, Rose terkikik lucu menatap reaksi Rio yang terbengong.
"Oppa"
"Ya?"
"Oppa tak ingin mencium ku?"
"Kamu sudah mencium ku tadi"
"Sekarang giliran oppa yang harus melakukan nya untuk ku"
"Apa beda nya?"
"Cium!" Paksa Rose, Rio pun melakukan nya
Cup
Mencium pipi kiri Rose
"Ini" Rose memanyunkan bibir nya untuk minta di cium juga
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rio tertawa malu-malu, ia menggeleng, tak habis pikir dengan tingkah Rose yang bisa terang-terangan minta di cium oleh nya, ia pun menuruti permintaan sang kekasih.
Cup
Rose tersenyum senang.
Ia lalu memeluk Rio dan beringsut mencari kenyamanan, padahal, Rio tengah tersiksa karena milik nya yang berada bawah sana nampak menggeliat, Rio pun bangun, dia ke kamar mandi untuk membasahi kepala nya guna meredam lobido yang kian mudah bangkit karena Rose, saat ia keluar sang kekasih rupa nya sudah tak berada di ranjang nya, Rio pun keluar kamar mencari keberadaan Rose, yang rupanya tengah menonton tv sendirian
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rio pun menghampiri nya, dan duduk di samping Rose.
"Hey, kenapa tidak tidur?" Tanya Rio.
"Karena aku tak menemukan oppa di samping ku tadi" gadis itu lalu merapatkan duduk nya ke arah Rio, dengan manja dia bersandar di dada sang kekasih, Rio masih belum memperhatikan apa yang Rose tonton, karena dia fokus pada gadis itu yang kaki jenjang nya terekspose sebab ia hanya memakai jubah piyama.
"Aakkhhh" suara desahan dari layar tv langsung membuyarkan kekaguman Rio pada Rose, ia menoleh dan melihat ke layar tv dimana nampak sepasang namja dan yeoja dewasa tengah melakukan hubungan badan.
"Rosie" panik Rio, ia lalu mencari keberadaan remote tv untuk mematikan nya, Rose langsung menahan tangan Rio yang hendak menekan tombol off.
"Jangan dulu oppa, aku masih penasaran" ucap Rose yang terlihat sangat konsentrasi menatap layar kaca, Rio pun mengurungkan nya, tapi ia nampak gelisah dan membuang tatapan nya tak berani ikut menonton, Rose menggigit bibir bawah nya sendiri, Rio menelan ludah nya.
"Oppa, kita boleh melakukan itu kan?" Tanya Rose
"Tidak"
"Kenapa?"
"Karena kita belum menikah"
"Kalau begitu ayo kita menikah"
"Tidak semudah itu Rose"
"Kenapa? Aku mencintai oppa, oppa juga juga mencintai ku kan?" Rio mengangguk.
"Lalu kenapa kita tidak bisa menikah?"
"Banyak yang harus dipersiapkan, jangan menikah hanya karena nafsu"
"Tapi kita pasti akan menikah kan?"
"Iya"
"Berarti tak masalah kan kita melakukan itu sekarang? Toh pada akhir nya kita akan menikah juga"
"Rose dengarkan aku. . ."
"Atau oppa tak mau melakukan nya dengan ku?"
"Bukan begitu"
"Lalu apa? Oppa tak pernah menyentuh ku, tak pernah mencium ku jika aku tak meminta nya" Rio lalu mematikan tv nya, Rose hendak berdiri meninggalkan Rio tapi namja itu menahan nya.
"Dengarkan penjelasanku dulu" tahan Rio, Rose pun kembali duduk tapi ia marah dan enggan menatap Rio.
"Aku bukan nya tak ingin mencium atau menyentuh mu Rose, sungguh aku sangat ingin melakukan nya, tapi aku takut, disaat aku mulai mencium mu, aku tak bisa mengendalikan diri ku sendiri, aku mencintai mu, itulah kenapa aku menolak melakukan nya dengan mu sebelum menikah, karena aku ingin menjaga mu, aku menghormati mu, aku ingin menjaga mu sampai benar-benar kamu utuh menjadi milik ku di mata Tuhan, jujur aku sangat tersiksa setiap berada di dekat mu Rose, aku menjadi sensitif dan mudah terangsang oleh mu, tapi aku juga ingin membuktikan bahwa aku mencintai mu bukan karena nafsu" jelas Rio panjang lebar, ia terlihat putus asa guna meyakinkan Rose tentang perasaan nya yang tulus, gadis itu lalu memeluk nya.
"Oppa kenapa begitu sabar menghadapi aku yang seperti ini?" Isak Rose merasa bersalah dan menyesal.
"Semua nya cuma satu alasan nya, karena aku mencintai mu" jawab Rio.
"Terima kasih oppa, aku mengerti sekarang, maaf jika aku terlalu banyak menuntut"
"Its okey, selama aku bisa memenuhi nya, tak masalah"
"Tapi oppa, jika hanya ciuman, masih bolehkan?"
"Ya, tentu boleh" Rose lalu melepas pelukan nya, Rio mengusap air mata di pipi sang kekasih.
Cup
Tapi Rose malah mencium bibir Rio lebih dulu, melumat nya meski masih terasa kaku, awal nya Rio tentu terkejut bukan main, tapi ia kemudian membalas nya, ia lemah jika Rose sudah mulai beraksi lebih dulu, dan juga untuk membahagiakan hati Rose tentu nya.
Tangan kiri Rio menangkup pipi kanan Rose dan ia semakin memperdalam ciuman nya, mengajari sang kekasih.
"Lidah mu" pinta Rio, Rose lalu membuka mulut nya dan Rio langsung menghisap ujung lidah gadis itu, Rose malah spontan menaiki pangkuan Rio karena ia tak ingin ciuman mereka cepat berakhir, mereka tersenyum dan tertawa lucu, lalu kembali melanjutkan ciuman nya, nafas Rose mulai memburu.
"Oppa, milik ku terasa lembab" adu nya dengan bibir masih saling berdekatan.
"Itu arti nya kita diharuskan untuk berhenti sekarang" jawab Rio disertai kecupan kecil di hidung Rose.
"Kita tidur ya?" Bujuk Rio, Rose mengangguk, mereka lalu kembali ke kamar, gadis itu membersihkan milik nya dan berganti celana dalam sebelum menyusul Rio keatas ranjang.