Rose sedang memainkan ponsel nya, sudah waktu nya istirahat makan siang, ia hendak naik ke lantai atas, tapi begitu mendengar suara desahan, Rose kembali turun dengan berlari, wajah nya panik dan ketakutan, sedangkan bodyguard nyonya Park pergi untuk mencari makan siang, Jisoo tiba-tiba datang.
"Rose" sapa nya membuyarkan lamunan gadis itu.
"Oppa, untung oppa datang" sambut Rose lega.
"Aku ada pekerjaan disekitar sini, jadi aku datang untuk mengunjungi mu" ucap Jisoo.
"Sepi, tak ada pasien kah?" Tanya Jisoo.
"Ada oppa, dia booking fullday hari ini" jawab Rose, Jisoo langsung terbelalak kaget.
"Siapa?"
"Aku tidak tahu oppa, nama nya Park Minyoung"
"Oppa aku ingin bertanya pada mu"
"Soal apa?"
"Soal pekerjaan Rio oppa"
"Jangan disini, kamu sudah makan?" Tanya Jisoo, Rose menggeleng.
"Ayo kita cari restauran di dekat sini" ajak Jisoo, gadis itu pun menurut.
"Wah, ponsel mu baru?" Kaget Jisoo melihat Rose menenteng benda pipih itu.
"Rio oppa yang kembelikan nya kemarin oppa" jawab Rose terkekeh lucu
"Kamu tidak menyimpan nomor ku?"
"Aku tidak tahu"
"Kemarikan" Rio menyimpan nomor nya diponsel Rose, yang kini punya dua kontak tersimpan, punya Rio dan Jisoo, mereka tiba disebuah restauran.
"Kamu pesan apa Rose?"
"Aku nasi bulgogi saja oppa, dan jus semangka" jawab nya, mereka lun menunggu pesanan sambil berbincang
"Apa yang ingin kamu tanyakan?" Kata Jisoo.
"Oppa bilang, pekerjaan Rio oppa adalah terapis pijat?"
"Iya betul, lalu?"
"Beberapa hari yang lalu aku mendengar suara desahan dari dalam kamar kerja Rio oppa" bisik Rose takut ada orang lain mendengar, Jisoo terbelalak tak percaya.
"Pasien Rio mendesah karena pijatan nya itu" jawab Jisoo asal, ia tentu tak ingin Rose tahu pekerjaan Rio yang sebenar nya, dan itu akan membuat Rose ketakutan nanti.
"Dan aku juga pernah mendengar seseorang menangis di dalam oppa, sambil berucap cepat masukan, aku sudah tak tahan, padahal jelas-jelas dia menangis terisak" kata Rose lagi, Jisoo menelan ludah mendengar cerita anak buah Rio itu
"Gawat, Sungjae lupa memasang peredam suara" batin Jisoo.
"Mungkin dia menangis karena bagian dari cidera nya tersentuh oleh Rio"
"Lalu apa nya yang dimasukan oppa?"
"Obat nya mungkin, dimasukan ke dalam mulut, jadi selain dipijat, pasien Rio juga diberi obat agar cepat sembuh" terang Jisoo.
"Begitu ya oppa?" Rose percaya saja dengan penjelasan Jisoo yang masuk akal.
"Oppa tahu Jaehyuk?"
"Kamu tahu dari mana tentang Jaehyuk?" Heran Jisoo.
"Kami membeli ponsel ditemani Jaehyuk kemarin" jawab Rose, makanan yang mereka pesan pun datang.
"Ayo kita makan dulu" Jisoo mencoba mengalihkan pembicaraan dari Jaehyuk.
Diruko
Rio makan di dalam kamar kerja nya bersama nyonya Park, hampir jam tiga sore mereka baru sempat makan siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prostitute Man
Fanfictiontentang Rio yang adalah pria penghibur, banyak adegan 22+, mohon bijak dalam memilih bacaan, anak-anak di mohon menjauh, dosa tanggung sendiri akibat nya.