62

14 1 0
                                    

Di rumah Ardi banyak orang layak untuk mengucapkan bela sungkawa untuk kematian istrinya sebagai seorang suami ya pasti akan merasakan kesedihan yang amat mendalam karena ia harus ditinggalkan istrinya dengan waktu yang cepat

"Kuharap lo bisa sabar dan gue harap lu bisa" ikhlasin istri lo yang udah meninggal mungkin ini berat buat lo dan berat untuk keluarga lo dan keluarga alisa tapi ini udah jadi takdir Ardi dan gue maupun lo juga nggak bisa ngelawan takdir....

"Yang gue sayangkan adalah kenapa secepat ini" Alisa harus pergi ninggalin gue setelah kelahiran anak kita berdua gue masih belum rela dia pergi ninggalin gue....

"Bukan lo aja gue pun juga sama dan para" sahabat-sahabat yang lain pun juga menyayangkan hal itu tapi ini soal takdir dan kita nggak bisa ngelawan takdir.....

Para sahabat yang datang untuk menyampaikan bela sungkawa juga merasakan kesedihan yang Ardi rasakan bagaimana tidak di mata mereka Alisa adalah sosok yang paling bisa membuat suasana menjadi lebih asik dan seru apalagi Melly yang selama ini sangat dekat dengan Alisa dia begitu sangat sedih karena sahabatnya tersebut yang meninggalkan dirinya secepat itu

"Udah nangisnya gue tahu Alisa sangat berarti" buat lo tapi lo juga harus ikhlasin dia demi kebaikan dia meliy gue juga sama sedihnya sama lo tapi gue berusaha untuk tegar demi Ardi dan yang lain.....

"Gimana gue bisa berhenti nangis Haikal gue" selalu di samping dia gue selalu nemenin dia di hal apapun dan sekarang dia harus ninggalin gue dengan cara yang kayak gini gue belum rela untuk dia pergi Haikal.....

"Lo pikir gue rela dia pergi gue nggak rela Alisa" pergi Melly tapi takdir berkata lain gue nggak bisa nyalahin takdir dan gue juga nggak bisa ngelasin Alisa begitu cepat gue juga merasakan apa yang lo rasakan sama seperti yang lain.....

Melly memeluk Haikal dengan erat bagaimana tidak hanya Haikal yang bisa membuat dirinya tenang dan bisa membuatnya merasa bahwa semuanya ini adalah kehendak Tuhan walaupun kesedihan yang ia rasakan cukup besar tapi dia juga harus bisa ikhlas.....

"Lebih baik lo di depan dan nunggu jenazah alisa" dibawa pulang sambil menyambut orang-orang yang ada di dalam gue rasa lu lebih baik di sana daripada di sini dan terus menangis....

"Iya Haikal gue bakal ke depan buat nyambut" para orang yang ngelayat walaupun hati gue nggak kuat untuk menahan tangisan yang begitu besar ini.....

Melly ke depan di sana sudah ada saudara tiri Alisa dan juga Ardi yang menyambut para orang yang melayat dan menyampaikan bela sungkawa rasanya berat untuk meliy tapi bagaimana dirinya bisa menguatkan diri ketika masih banyak orang yang membutuhkan dirinya dan membutuhkan sambutan dan yang lain

"Kalau lo nggak memungkinkan untuk di sini" nggak apa-apa kok lo di dalam aja....

"Lu nggak usah sok baik deh di sini mau seneng" kan karena sahabat gue udah nggak ada otomatis lu bisa dapetin semuanya yang lo mau dan itu keinginan lo kan tapi jangan harap lo bisa dapetin itu semua.....

"Melly goes sama sekali nggak berharap untuk" bisa dapetin itu semua dari Alisa gue tau gue siapa dan gue sama sekali nggak berharap gue dapetin apa yang alisa dapetin gue nggak seperti apa yang lo pikirin.....

"Manis banget ya mulut loh gue lu pikir gue" nggak tahu gue tahu melebihi apa yang lo tahu lu bersikap kayak gini cuman ingin dapat pujian dari orang-orang yang ada di sini kan asalkan lo tahu sikap lo yang kayak gini nggak merubah keadaan dan merubah cerita bahwa lu pernah nyakitin Alisa....

"Melly gue tahu gue salah lu nggak perlu ngungkit masa lalu gue gue tau diri gue sendiri Melly gue memang cuma saudara tiri Alisa bukan berarti kulepas tangan gitu aja gue ini kakaknya gue tahu bagaimana adik gue

"Apa gue gak salah dengar apa yang lo bilang tadi" lo kakaknya sejak kapan lo jadi kakaknya lo aja nggak pernah nganggap dia ada lo hanya bisa nyiksa dia dan jadiin dia sebagai bahan buat lo bisa dapetin uang itu yang lo sebut kakak.....

Haikal yang melihat keributan itu pun langsung menghampiri mereka berdua Haikal hanya tidak ingin keributan di saat saudaranya hampir berada di rumah untuk proses pemakaman Haikal tidak mau saudaranya itu sedih di saat terakhirnya bagaimana tidak sebagai seorang kakak dan seorang saudara sepupu dia orang yang paling pertama sedih karena saudara dan adiknya meninggal di depan matanya keinginan untuk menjaga dan merawat sampai menutup mata sekarang hanya tinggal angan-angan aja.....

"Melly gue bilang cukup bagaimanapun dia siapapun dia dia tetap saudara Alisa walaupun cuma saudara tiri gue yakin dia bisa berubah apapun yang terjadi lo berhak marah tapi lihat situasi sekarang jangan membuat suasana menjadi lebih buruk dari ini.....

"Gimana gue bisa tenang dan menganggap dia" sebagai saudara Alisa sedangkan sifat dia dan kelakuan dia gak pernah menunjukkan bahwa diri saudara Alisa dia hanya menyiksa Alisa dan membuat Alisa semakin susah dan tidak ada kata bahagia di saat Alisa hidup sama dia....

"Melly gue bilang cukup lu nggak malu sama" orang-orang yang ada di luar kok nggak malu sama orang-orang yang ada dalam kok gak malu sama semua orang ini acara pemakaman saudara gue gue nggak mau dia dengar semua ini dan merasa sedih cukup semuanya sudah cukup saat hidup dia nggak pernah ngerasain bahagia....

Haikal memegang tangan meli dan menarik tangan Melly untuk menjauh dari tempat itu bagaimana tidak di saat ia bertemu dan bertatapan langsung dengan saudara tiri alisha dia akan merasa emosi dan keadaan tidak akan berubah Melly akan terus seperti itu karena Melly lebih tahu daripada alisa Melly tahu semua kejadian yang menimpa Alisa maka dari itu ia merasa bahwa manusia yang sudah dianggap sebagai saudara kandung Alisa tersebut tidak pantas untuk menjadi saudara kandung Alisa

Bersambung.....

KAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang