The Rebirth of An Ill-fated Consort

Bab 100

Bab 100

Reinkarnasi
 

 
Kerumunan benar benar kaget; ini adalah kesempatan yang begitu bagus untuk membuat permintaan apapun, jadi mengapa Jiang Ruan malah membuat pernyataan semacam itu? Xia Yan diam diam mencemooh dalam hatinya karena dia percaya bahwa ini hanyalah siasat Jiang Ruan untuk mengumpulkan simpati Janda Permaisuri.

Walaupun begitu, tidak kurang para istri dan kaum wanita para pejabat istana yang mendengar kata kata seperti itu, merasa hati mereka menjadi lembut saat mereka berpikir tentang Jiang Ruan yang telah kehilangan ibunya semenjak masa kecilnya. Terlebih lagi, dengan hari ulang tahunnya yang semakin mendekat, keinginan hatinya untuk permintaan yang paling sederhana dan biasa saja untuk menyaksikan bunga persik mekar bersama ibunya tidak dapat terpenuhi. Ini memang agak menyedihkan.

Jiang Xin Zhi juga tidak mengira bahwa Jiang Ruan akan mengatakan ini. Hatinya mendesah karena sebagai kakak laki lakinya, walaupun dia ingin menebus semua dan membiarkannya menjalani hidup yang riang, seorang ibu selamanya akan menjadi seseorang yang tidak akan pernah tergantikan. Seringnya, walaupun adik perempuannya tampak tabah, sesungguhnya, dia masih hanya seorang anak perempuan biasa yang membutuhkan cinta seorang ibu.

Di sisi keluarga Zhao, Zhao Guang,  Zhao Yuan Jia, Zhao Yuan Feng dan Zhao Yi, serentak ternganga dan Su-shi tiba tiba mengeluarkan air mata di pipinya. Dia diam diam meratapi, “Bagaimana bisa Mei’er pergi begitu cepat, membuat Ruan’er begitu merindukannya. Sangat sulit untuk tidak memiliki seorang Ibu di sisi seorang anak.”

Zhao Yulong dan Zhou Feizhou juga mendesah. Zhao Yuan Ping tidak, tatapannya tak dapat diduga. Dia tidak menerima tindakan mengenang Jiang Ruan yang mengaduk hati begitu saja. Sejujurnya, di mata Zhao Yuan Ping,  Jiang Ruan adalah tipe orang yang fokus dan mengutamakan tujuan. Selalu ada alasan masuk akal dibalik semua tindakannya, terlebih lagi, semua tujuannya tampak memiliki kecenderungan aneh jangka panjang dengan tujuan bersifat masa depan. Untuk kata kata seperti itu yang dikatakan olehnya memang tidak dapat diterka. Namun, bagi Jiang Ruan untuk melakukan sesuatu yang tampaknya terlihat sederhana, pada akhirnya, itu akan terbukti menjadi bagian penting dalam seluruh rencana untuk mencapai tujuannya.

Lagipula, di hati Zhao Yuan Ping, Jiang Ruan bukanlah seseorang yang bertindak gegabah. Karena itu, yang tersembunyi di balik kata kata yang baru saja dia katakan, pasti ada beberapa motif tersembunyi. Namun, motif apa itu?

Keluarga Xia, saat menyaksikan ini, mencemooh habis habisan di dalam hati mereka. Terutama, Xiao Jiao Jiao,  yang diam diam mengumpat Jiang Ruan dengan pelecehan yang melimpah, seolah olah dia adalah satu satunya rubah betina yang hanya tahu bagaimana caranya mengaduk dan memanipulasi emosi para hadirin.

Keluarga Xia, khususnya merasa tidak puas karena ada banyak jumlah pria muda dengan keluarga mereka yang saat ini hadir yang lebih bersifat melindungi dan lembut terhadap wanita. Melihat seorang gadis cantik merasa sedih, insting melindungi mereka secara alami akan tergugah. Terutama Gu Yi, yang hatinya hampir meleleh akibat kesedihan Jiang Ruan. Melihat situasinya, Guan Liang Han berkata pada Xiao Shao,  “Ada apa dengan Tuan muda keluarga Gu? Dari kelihatannya, dia juga telah menyukai gadis itu?”

Mo Cong mendecakkan lidahnya dengan keheranan, “Jika ada satu orang wanita cantik di dalam keluarga, keluarga yang tak terhitung jumlahnya akan menanyakan pernikahan dengannya. Wakil Jendral Jiang baru baru ini telah mendapatkan pengaruh besar dan Nona pertama Jiang ini, saat ini telah bangkit seperti perahu yang naik saat air pasang. Ini benar benar hal yang baik.” Setelah berkata demikian, dia dengan santai bertanya pada Liu Min yang ada di sebelahnya, “Liu Daren, apakah kamu setuju dengan saya?”