The Rebirth of An Ill-fated Consort

Bab 107

Jadi udah pada tau kan ya kalo novelnya Qian Shan Cha Ke baru baru ini udah di buat seri dramanya. Yang dipilih yang judulnya Marriage of the di Daughter,  judulnya diubah jadi The Double. Kalo liat ratingnya kayaknya bagus. Boleh lah di tonton nanti. Jadi bertanya tanya kalo Rebirth of an ill fated consort ini di film in siapa yang cocok buat meranin Xiao Shao yang cool ya?  Dylan wang? Tan Jian Ci? Deng Wei? Joseph Zeng? Zhang Ling He? Aaak ganteng2 semua  hihihi….

Bab 107
Peristiwa Yang Menggembirakan

Peringatan pemicu: menyiratkan rencana pemaksaan aborsi.
Harap diperhatikan bahwa ini merupakan karya fiksi. Cari pendapat lain jika kamu tidak yakin mengenai saran medis. Mengkonsumsi pengobatan tanpa penelitian dan arahan dari seorang professional yang terlatih dan berlisensi tidak direkomendasikan. Demikian juga dengan memberikan pengobatan kepada orang lain secara diam diam, atau melakukan tindakan/prosedur medis sangat berbahaya, melanggar hukum, dan sangat berpotensi dalam mengancam kehidupan.

***      

Jiang Ruan tidak dapat mengalihkan pandangannya namun tiba tiba suara langkah langkah kaki dapat terdengar dari luar. Ekspresi Xiao Shao segera berubah, dia lalu meraih lengan Jiang Ruan untuk menariknya dan bersembunyi di belakang pintu ruang samping.

Itu adalah Hu Die. Dia berjalan memasuki ruangan lalu segera keluar lagi, sambil memegang ayam mati. Kemudian, dia menggali sebuah lubang di bawah pohon plum di halaman dan mengubur binatang itu disana. Dari gerakannya yang tampak telah terlatih, dapat disimpulkan bahwa ini jelas bukan pertama kali baginya untuk melakukan ini.

Saat pikiran Jiang Ruan bergolak dalam benaknya, karena kecerobohan sesaat, hiasan menjuntai yang dia kenakan di rambutnya tersangkut di kerah Xiao Shao. Saat itulah dia menyadari betapa dekat mereka satu sama lainnya. Aroma samar bambu hijau yang berasal dari tubuh Xiao Shao dan bahan pakaiannya yang sedingin es memberikan suasana ketenangan yang tak terduga.

Segera setelah Hu Die meninggalkan ruangan, orang di dalam terpampang cahaya. Tampak seolah olah orang ini dapat jatuh tertidur begitu saja bahkan setelah melakukan semua itu. Saat mereka tidak dapat mendengar suara apapun lagi, Xiao Shao mengangkat Jiang Ruan seperti sebelumnya dan kembali ke Ruan Ju.

Lian Qiao dan Bai Zhi, yang telah menunggu di dalam ruangan dengan gelisah, menghela nafas lega saat mereka melihat pasangan itu kembali dengan selamat. Mereka menyadari bahwa Jiang Ruan dan Xiao Shao memiliki masalah yang hendak di diskusikan, sehingga mereka segera undur diri, menutup pintu di belakang mereka dan tampaknya tetap berjaga di luar.

Xiao Shao duduk di depan meja. Jiang Ruan menuangkannya secangkir teh dingin dan bertanya, “Baru saja, Anda telah melihat semuanya dengan jelas, dia….. apakah dia mempraktekkan meishu?”

“Iya” Xiao Shao berkata sambil menerima tehnya, matanya tertuju pada daun teh yang mengambang di permukaan cangkir. “dia telah mempraktekkannya untuk waktu yg cukup lama. Setelah beberapa waktu kemudian, tidak perlu menggunakan darah ayam lagi.”