Bab 28 (2)

245 29 2
                                    

Niat Membunuh (2)

 
“Tidak perlu terburu buru, masih ada waktu untuk menyaksikan pertunjukan yang menghibur malam ini" Jiang Ruan berkata sambil tersenyum kecil. Dia memikirkan pertanyaan yang dia ajukan pada Li Mi ketika masih didalam kereta : “Daren, apakah setiap orang yang menuju ke ibu kota harus melewati kuil ini?”

“Ya" Li Mi menjawab “Kuil ini adalah satu satunya bangunan dalam radius beberapa puluh li (1)

(1)    Li – ukuran jarak china kuno, kurang lebih lima ratus meter.

Jiang Ruan sadar kembali dari lamunannya tepat pada waktunya untuk mendengar Lian Qiao bertanya dengan penasaran “Pertunjukan  menghibur apa?”

“Lu Zhu" Jiang Ruan memanggil.

Lu Zhu memasuki ruangan dan berkata sambil tersenyum lebar, “Nona, semuanya telah siap.”

Larut malam di kedalaman musim dingin, dan dikelilingi oleh kegelapan seperti tinta, keheningan menyelimuti kuil. Hanya suara angin dingin seperti rengekan yang dapat didengar.
Semua lampu telah dimatikan. Satu satunya cahaya yang tersisa hanyalah seberkas cahaya bulan yang muncul dari bulan yang pucat, menyinari dataran bersalju. Saat itu, awan besar yang gelap bergulung menutupi cahaya bulan yang lemah. Dibawah surga, dunia dibungkus oleh selimut kegelapan.

Dalam kesunyian yang gelap, beberapa sosok tersembunyi tiba tiba muncul di halaman. Sosok sosok tersebut berhenti di depan beberapa ruangan, mengintip kedalam untuk memastikan, sebelum memasuki salah satu kamar dalam satu barisan.

Ditengah keheningan halaman yang sunyi, terdengar suara lembut satu atau dua gemerincing lonceng kecil yang jatuh.
Gadis di kegelapan membuka matanya, bola matanya gemerlap dengan sentuhan dingin. Dia tersenyum tipis dan berbisik “Lian Qiao, Bai Zhi"

Kedua gadis pelayan serentak mengangguk, bangun, membuka pintu dan keluar.
Jiang Ruan berdiri di tengah ruangan. Dia telah mempersiapkan semuanya di kamar sebelah namun dia tidak tidur disana. Malah, dia telah bersembunyi di ruang sebelah ini sepanjang waktu . Dia sebenarnya telah mengatur dirinya sendiri sebagai sasaran empuk.

Di kehidupannya yang terdahulu, dia juga telah tinggal di sebuah kuil sama seperti sekarang, namun ingatannya atas peristiwa itu sangat samar. Dia hanya bisa mengingat para biksu dan kepala kuil telah banyak menyulitkannya, namun, apakah hal ini disengaja atau karena hal lainnya, dia tidak bisa mengerti saat itu. Porsi makanan yang diberikan padanya sangat tidak cukup dan kondisi ruangan tempat dia bermalam sangat buruk. Namun bila mengingat kembali saat itu, pasti semua itu karena desakan Xia Yan dan puterinya. Saat itu, mereka membutuhkannya sebagai bidak catur dalam rencana mereka untuk memasuki istana, jadi mereka hanya mempersulitnya untuk waktu yang singkat sebelum melepaskannya. Sekarang dia telah diberikan kehidupan yang baru, dan akan kembali ke Jiang fu (2) dengan keriuhan pawai dan status tingginya sebagai puteri dari istri pertama yang sebenarnya,  dia khawatir Xia Yan dan Jiang Su Su tidak akan terlalu senang.

(2)    Fu- Komplek, kediaman atau rumah besar ; biasanya adalah kediaman dari keluarga bangsawan atau keluarga yang berkuasa. Jadi, Jiang Fu disini diartikan sebagai kediaman utama dari keluarga Jiang, Rumah besar Jiang.

Di hari hari terakhir ini, mereka masih ingin menghalangi kepulangannya ke Jiang Fu. Namun, kali ini yang mereka inginkan adalah nyawanya!.
Karena lokasi kuil ini terlalu terpencil dan karena kekurangan sumbangan uang, mereka telah mengambil uang Xiang Yan dan melakukan perintahnya. Karena itu, beberapa biksu ‘baik hati' yang tersisa telah menyarankan Jiang Ruan dengan ‘penuh pertimbangan' untuk menempatkan anggota pria dan wanita di ruangan yang terpisah demi mempertahankan reputasinya. Jadi, jika sesuatu terjadi, tidak akan ada seorangpun yang dapat dia panggil untuk dimintai pertolongan dan dia hanya bisa menanggungnya sendiri.

Namun, hari ini dia adalah roh iblis yang telah kembali dari neraka dan dalam drama yang mereka mainkan ini, dia memiliki peran kunci untuk menuntut nyawa seseorang!
Suara lonceng samar datang dari kamar sebelah; itu adalah kode rahasia. Bagus sekali. Dia telah memasukkan asap beracun dalam jumlah yang besar ke dalam kamar sebelah dan sebelumnya, Lu zhu telah mengambil penawarnya. Ketika orang orang yang telah dikirim Xia Yan memasuki ruangan, peran mereka dalam permainan ini adalah untuk diinjak injak. Saat istirahat siang, dia berencana untuk melempar tubuh orang orang ini di hadapan patung Buddha Kuil ini. Li Mi adalah seorang petugas, tentu saja dia akan menyelidikinya. Mengenai bagaimana Kepala Kuil dan para biksu menjelaskan semuanya, yah, mereka sendiri yang harus membuat penjelasan yang masuk akal.

Jiang Ruan merapikan roknya bersiap untuk membuka pintu dan pergi menuju kamar sebelah untuk memeriksa situasi. Dia baru saja sampai di depan pintu ketika pintu itu di dorong terbuka dengan kasar dan satu sosok menyelinap masuk dengan cepat dari luar. Karena terkejut, Jiang Ruan segera mundur beberapa langkah. Pihak lain, sepertinya juga tidak membayangkan bahwa ada seseorang di dalam ruangan karena dia tidak segera bereaksi. Dalam sepersekian detik itu, Jiang Ruan yang telah bergerak terlalu cepat, dengan tidak sengaja menginjak roknya yang longgar, roboh ke belakang dan akan segera jatuh.

Melihatnya akan jatuh, orang itu bergerak dengan tangkas dan secara refleks meregangkan tangannya untuk memeluk pinggangnya. Untuk waktu yang singkat, tubuh keduanya saling menempel satu sama lain dan wajah Jiang Ruan menyentuh kain jubah hitamnya yang berpola mahluk mitos Qilin. Jiang Ruan tercengang. Dalam sekejap mata, awan hitam menyingkir dan cahaya bulan membanjiri ruangan melalui jendela. Jiang Ruan memandang pada sepasang mata sedingin bintang mati.

The Rebirth of An Ill-fated Consort Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang