Memikat ular keluar dari sarangnya (2)
“Saya mendengar bahwa mereka mendapatkan sebuah pot bunga Queen of the night entah dari mana. Malam ini, nona muda ingin pergi mengagumi bunga di taman bunga pir. Karenanya, dia ingin memakai gaun yang cantik untuk acara ini agar tidak menganggap rendah bunga yang langka dan terkenal itu.” Lu Zhu memberitahu segala yang dia tahu. “Lagipula, Queen of the night ini sangat berharga dan merupakan pemandangan langka yang hanya akan mekar di malam musim dingin.”“Queen of the night?” Chun Ying mengangkat alisnya dengan curiga. “Kediaman telah memperoleh sebuah pot Queen of the night? Saya belum mendengar apapun tentang itu” Dia memandang Lu Zhu “Baiklah, tidak ada hal lain yang membutuhkan bantuanmu lagi saat ini. Kamu dapat pergi dan mengerjakan tugasmu yang lain.”
Lu Zhu menjawab dengan tegas dan berbalik pergi. Chun Ying tetap berdiri ditempatnya dan bergumam “Dalam situasi yang terjadi akhir akhir ini, bagaimana bisa dia masih memiliki mood untuk mengagumi bunga? Dan, bahkan jika dia memiliki mood, mengapa dia berusaha untuk memakai baju yang indah? Biasanya, dia tidak pernah mempedulikan hal hal ini sama sekali. Tentunya ada alasan lain mengapa dia sangat terlihat tidak biasa hari ini. Saya harus menyelidiki dengan benar tentang apa yang mereka rencanakan".
Disebuah ruangan, di samping halaman, Bai Zhi mengeluarkan beberapa buku dari dalam peti untuk di jemur dibawah sinar matahari. Peti yang semula penuh dengan buku sekarang telah dikosongkan di halaman. Sambil dengan hati hati membuka halama buku, dia berkata “Nona, berlawanan dengan apa yang kami kira, peti ini terawat dengan baik dan buku bukunya juga berada dalam kondisi yang baik. Setelah tahun baru, keadaan rumah biasanya akan menjadi lembab jadi kita harus sering sering mengeluarkannya untuk dijemur dibawah matahari.” Setelah selesai berbicara, dia mengingat sesuatu “Dulu, ketika ibu anda masih hidup, dia juga menyukai buku buku ini. Dia akan memaksa untuk mengeringkan mereka setiap hari.”
“Ibu lahir dari keluarga militer, namun, dia mengoleksi bacaan sastra yang berharga ini hanya untuk mendapatkan kemurah hatian seseorang. Bagaimanapun juga, sayalah yang mendapatkan keuntungan dari mereka.” Memandang buku buku di halaman, Jiang Ruan berbicara dengan lembut.
Garis keturunan keluarga Zhao terdiri dari Jenderal Militer, yang terbiasa haus darah di medan pertempuran di tengah badai gurun. Setiap pria di keluarga mereka adalah kebanggaan dari pasukan. Namun, putri sah mereka satu satunya, Zhao Mei jatuh cinta pada Jiang Quan. Seluruh keluarga Zhao dengan keras menentang hubungan tersebut namun dia telah berkeras untuk menikahinya. Karena hal ini, keluarga Zhao tidak mengakui Putri mereka satu satunya.
Setelah Zhao Mei menikah dengan Jiang Quan, dia menemukan bahwa Jiang Quan memuja gadis sarjana dengan banyak bakat jadi dia mencai sejauh dan seluas seluruh negeri, berbagai macam buku untuk dipelajari. Sayangnya, siapa yang bisa mengira bahwa tidak lama setelah mereka menikah, Jiang Quan akan menikahi nona paling berbakat di ibukota, Xia Yan sebagai selirnya.
Pada akhirnya, Zhao Mei tidak dapat hidup sampai hari dimana dia dapat selesai membaca buku buku di peti ini. Namun, Xia Yang telah dengan cepat dipromosikan dari seorang selir menjadi Jiang furen (1) secara tiba tiba. Jiang Ruan tertawa mengejek dirinya sendiri. Hingga saat kematiannya, ibunya tidak dapat mengerti bahwa jika seorang pria tidak benar benar mencintainya, terlepas dari apapun yang dia lakukan untuknya, dia tidak akan pernah bisa memenangkan rasa cintanya. Dari dulu hingga sekarang, yang Jiang Quan sukai bukanlah wanita wanita yang berbakat dan berpendidikan namun Xia Yan yang berbakat dan berpendidikan.
(1) Furen – Nyonya Rumah, Istri utama.
“Nona, apakah anda sedang mengingat kenangan tentang Ibu anda?” Bai Zhi mengamati ekspresi Jiang Ruan. “Jika dia saat ini masih hidup dan dapat menyaksikan betapa pandai dan jelinya anda sekarang, dia akan merasa tenang”.
Jiang Ruan hanya tersenyum Bai Zhi berjalan mendekatinya dan merasa terkejut melihat buku ditangannya. “Nona, mengapa anda membaca buku buku militer itu lagi? Anda tidak perlu menggunakan pengetahuan tentang medan perang bukan. Mengapa tidak membaca beberapa cerita daerah dan syair puisi saja?”
“Meskipun kita tidak sedang berada di dalam perang, musuh masih mungkin akan mendekati kita.” Pandangan Jiang Ruan jatuh pada rangkaian kata di buku strategi militer itu 'Memikat ular keluar dari sarangnya.’
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rebirth of An Ill-fated Consort
RomanceTitle : The Rebirth of an ill-fated Consort Writer : Qian Shan Cha Ke Year : 2014 Chapter : 259 Chapters Completed *Bukan Karya Saya, Hanya Terjemahan Saja. Terjemahan Hasil Sendiri ya Say, Bukan Raw Atau Google Translate. Enjoy..* D...