The Rebirth of An Ill-fated Consort

Bab 46

Bab 46

Penyelesaian

Shen fu sangat luas jadi tentu saja tidak mungkin untuk menemukan seorang gadis pelayan yang tidak diketahui namanya. Pernyataan Jiang Ruan bukannya tanpa alasan namun itu telah membuat Shen Ming Zhen marah dan tidak mampu mengeluarkan kata kata. Dia diam diam mengutuk Jiang Li lalu membelalak pada Jiang Ruan kemudian duduk dengan tidak nyaman.

Jiang Su Su terus tersenyum tanpa terlihat gelisah sambil memegang cangkir tehnya dan meminumnya perlahan. Matanya diam diam mengikuti Jiang Ruan, yang ekspresinya tidak berubah sedikitpun meski hanya sekejap. Sulur asap yang berasal teh panas membentuk spiral di depan wajahnya yang cantik, membuatnya seolah olah seseorang sedang memandang sekuntum bunga melalui kabut; sulit untuk menebak perasaannya. Hati Jiang Su Su mencelos dan dia mulai merasakan sebuah perasaan yang umumnya terasa tidak nyaman. Dia hanya bisa berpura pura untuk tidak terpengaruh ketika dia mengobrol riang dengan nona muda lain di sekelilingnya.

Kembalinya Jiang Ruan dengan selamat hanya berarti bahwa Jiang Li tidak bisa menghasilkan keuntungan apapun. Shen Ming Zhen memberikan tanda pada pelayan lain untuk datang dan setelah mendengar perintahnya dia segera pergi dengan tergesa gesa. Setelah beberapa saat, Jiang Li dan Xiao Cui masuk dan  berjalan menuju Jiang Ruan. Wajah Jiang Li jelas menunjukkan amarahnya saat dia berdiri dihadapan Jiang Ruan dan bertanya dengan marah “Bagaimana kamu bisa kembali lebih dahulu?”

Lin Zi Xiang tidak dapat mentolerir adegan semacam itu dihadapannya lebih lama lagi. Tanpa menunggu Jiang Ruan menjawab dia berbicara dengan jijik, “Apapun situasinya saat ini, Jiang fu adalah sebuah rumah tangga besar dari seorang pejabat pemerintahan. Bagaimana bisa ada anggotanya yang tidak memiliki pengetahuan norma dalam kedudukan sosial, dimana dapat ditemukan seorang adik wanita kelahiran shu berani memperlakukan kakak wanita kelahiran Di nya dengan sikap tidak hormat yang mencolok seperti  itu?”

Kata katanya tidak dinyatakan dengan suara pelan, sehinnga para furen keluarga pejabat di sekitar mereka masing masing menoleh untuk menonton.  Jiang Li segera memerah dan kemarahannya mendidih. Dia mendengar Jiang Ruan berkata sambil tersenyum, “Bukan apa apa, kami kakak beradik tidak terlalu memperhatikan norma sosial yang banyak itu, Li niang hanya sedikit  gelisah, itu saja.”

Lin Zi Xiang mengerutkan dahinya, “Jika hal semacam ini terjadi di fu saya, orang itu pasti akan didisiplinkan luar dalam.”

Kali ini, Jiang Ruan tidak berkata apapun dan hanya tersenyum tipis. Tidak ada jejak kemarahan di wajahnya, jadi beberapa orang tidak dapat menebak maksudnya. Jiang Su Su berdiri dan tertawa sambil berkata, “Apa yang terjadi? Da Jiejie baru saja kembali dari pedesaan jadi dia tidak jelas akan beberapa hal. Adik ketiga masih sangat muda, Da Jiejie tidak perlu merasa terganggu olehnya.”

Bukanlah niat Jiang Ruan untuk membuat Jiang Su Su memanfaatkan situasi ini untuk keuntungannya. Namun, semua ini tampaknya telah menjadi kesalahan Jiang Ruan sekarang. Beberapa furen dan nona muda di sekitar yang tidak mengetahui keseluruhan cerita memandang Jiang Ruan dengan ekspresi aneh, terlihat percaya bahwa Jiang Ruan telah berlaku kasar pada adik shu nya”.

Jiang Ruan tersenyum dan menatap Jiang Su Su tanpa berkedip. Tatapan mempesona Jiang Ruan yang berasal dari ekor matanya yang naik keatas membuat Jiang Su Su merasa mati rasa dan punggungnya tanpa sadar menegang. Di dalam hatinya, Jiang Ruan tertawa pahit. Jiang Su Su selalu menggunakan karakter seperti peri untuk menonjolkan perbuatan baiknya. Bahakan di kehidupan sebelumnya, hanya sesaat sebelum kehidupannya berakhir,  sebelum dia dijebloskan kedalam penjara sebagai orang yang membawa bencana bagi negara, Jiang Su Su terus menerus menghibur dan menyarankannya untuk menjadi lembut dan sabar. Bagaimana mungkin dia menjadi berbeda dalam kehidupan ini, tidak mampu menjaga ketenangannya dan bahkan sengaja menyebutkan bahwa Jiang Ruan baru saja kembali dari pedesaan agar semua orang menjaga jarak mereka darinya.