The Rebirth of An Ill-fated Consort

Bab 21

Siapa yang lebih buruk

 
Setelah diam beberapa saat, Jiang Ruan bertanya “Apakah kamu telah berada disini untuk waktu yang lama?”

Wanita itu melihat bahwa Jiang Ruan sudah bersedia berbicara. Pada hari hari biasa, dia takut tercekik dan tersedak di dalam penjara ini. Itu sebabnya dia segera berterus terang dan berkata “Saya telah berada disini selama hampir setahun. Dan selama lebih dari setengah tahun belum ada seorangpun yang dibawa masuk lagi. Gadis kecil, apa yang telah kamu lakukan sehingga membuatmu dikurung disini?”

Jiang Ruan tersenyum kecil “Saya tidak melakukan apa apa.”

“Bagaimana mungkin…” wanita itu terkejut. Dia ingin menanyakan lebih banyak pertanyaan agar dia dapat mengerti situasinya lebih lanjut. “Apakah karena kamu juga telah salah dituduh? Ketika saya melihatmu, kamu terlihat seperti seorang putri dari keluarga berpengaruh. Bagaimana mungkin mereka berani?”

Jiang Ruan menatapnya “apa maksudmu?”

Wanita itu mengangkat bahunya “Tidak, tidak ada"

Jiang Ruan mendesah lembut. Desahannya mengandung ketidakberdayaan, seolah olah dia telah menjalani keluhan besar dalam hidup, seolah olah ada beban berat di hatinya yang membuatnya merasakan kesedihan yang dalam. Wanita itu diam diam melihat Jiang Ruan melalui rambut yang menutupi matanya dan melihat ini membuat Jiang Ruan tersenyum. Matanya penuh dengan kekuatan dan kehangatan. Itu sepertinya dengan segera membuat seseorang merasa nyaman berada di dekatnya. Orang di hadapannya jelas hanya seorang gadis muda seperti dirinya, namun dia penuh dengan pesona dan memancarkan aura memikat yang membuat orang lain melihat dua kali.

Gadis itu menelan air liurnya. “Kamu tidak tahu karena kamu baru saja tiba. Untuk bisa keluar dari tempat ini,kamu harus mengandalkan uang. Saya hanya wanita biasa dan ketika saya menikah, suami saya pergi berlayar untuk berbisnis. Namun, celakanya dia bertemu dengan bandit disana dan tidak pernah kembali. Hanya saya dan ibu mertua saya yang tinggal bersama. Siapa yang mengira bahwa suami saya memiliki seorang Kakak laki laki. Dia telah menginvestasikan sejumlah uang dengan suami saya dan suatu hari ketika saya sedang keluar dari rumah, dia mencekik ibu mertua saya lalu kemudian menyalahkan saya. Hakim perfektur disini adalah pejabat bodoh yang telah disuap oleh kakak ipar saya. Saya dipaksa kepenjara dan akhirnya harus mengaku dibawah siksaan. Meskipun saya tidak dihukum penggal, saya telah dibatasi untuk hidup dipenjara ini dalam waktu yang lama.” Ketika gadis muda itu menceritakan kisahnya, dia terlihat sedih namun suaranya datar. Dia tidak menangis sama sekali. Dia telah berada dipenjara selama setahun dan air matanya telah mengering. Meskipun menyakitkan dia hanya bisa menerima hidupnya seperti itu saja.

Melihat Jiang Ruan tetap diam, gadis itu perlahan merasa nyaman dengannya dan berkata “Tapi, gadis kecil, saya melihat bahwa kamu berbeda dengan saya. Meskipun pakaianmu tidak terlihat bagus, saya dapat melihat bahwa kamu bukan putri keluarga biasa. Bagaimana kamu bisa berakhir disini?”

Jiang Ruan tersenyum kecil “Bahkan sebuah keluarga kecil memiliki skema dan intriknya jadi apakah sebuah keluarga besar dan makmur akan kekurangan permainan politik halaman belakangnya?"

Ketika wanita itu mendengarnya dia merasa bahwa itu masuk akal. Pandangannya terhadap Jiang Ruan menjadi lebih penuh kasih. “Gadis kecil, penjara ini tidak lebih baik daripada diluar. Saya telah tinggal disini selama setahun. Tidak seorangpun yang dapat tinggal disini. Karena kita berdua berbagi nasib kejam yang sama, akan baik jika kita sering mengobrol. Nama saya Shu Fen. Kamu bisa memanggilku Kakak Fen."

Jiang Ruan mengangguk “Kakak Fen". Dia melihat sekeliling, “Apakah semua tahanan disini telah dituduh secara salah?”

Shu Fen menggelengkan kepalanya “Tidak semuanya tapi pengalaman kebanyakan orang disini sama sepertiku. Beberapa dari mereka memang bersalah, namun mereka tidak memiliki cukup uang untuk mengeluarkan mereka sendiri. Tapi, siapapun yang melakukan kejahatan, namun memiliki sumber keuangan akan dengan mudah dapat keluar.”

Qian Wan Li adahal Hakim daerah di area ini. Jiang Ruan ingat dengan jelas bahwa orang ini menyukai uang dan sangat serakah. Bahkan terhadap angsa mati, dia masih ingin mencabut beberapa bulunya demi keuntungan. Beberapa tahun belakangan ini, dia tidak kekurangan kesempatan untuk menipu orang. Kali ini dia mengambil uang Chen Zhao tapi dia benar benar telah berpikir jauh kedepan daripada Chen Zhao.  Mengetahui identitasnya, dia mengurungnya karena dia ingin memeras lebih banyak uang dari Jiang Quan.