Pembunuhan (1)
Cerita bercabang menjadi dua arah yang berbeda namun masih saling berkaitan satu sama lain. Di satu sisi, Saat Chen Zhao dan Chen Fang baru saja berpikir bahwa rencana mereka akan berhasil, berlawanan dengan takdir ternyata Jiang Ruan dan pelayannya berhasil keluar tanpa cedera dari situasi yang tidak menguntungkan ini. Di sisi lain, malam itu pemeran utama dari pertunjukan saat ini sedang berada di tengah tengah masa bulan madu mereka.
Saat ini, kain satin hijau muda, yang apabila ditiup angin bergerak seperti asap yang mengalir sedang menjadi mode di jalan jalan. Bahannya sangat mengkilap dan licin. Ketika cahaya matahari menyinari kainnya, itu akan membuatnya terlihat bersinar. Kain jenis ini sangat terkenal diantara para nyonya dan nona dari keluarga kaya karena bahannya terlihat sangat anggun dan cantik ketika mereka menggunakannya sebaga bahan gaun mereka.
Saat ini, dua gulung kain satin asap mengalir tergeletak diatas meja di sebuah ruangan. Seorang wanita yang terlihat cantik bergaun ungu duduk didepan cermin tembaga dan dengan hati hati memeriksa kalung mutiara di lehernya. Kalungnya terbuat dari mutiara china selatan berkualitas bagus yang bulat dan besar. Mutiara itu memancarkan semburat cahaya merah muda, meningkatkan kontras warna pucat dari lehernya.Setelah beberapa waktu berlalu, Chun Ying melepaskan kalung itu dari lehernya. Lagipula, dia tidak akan bisa memakai aksesoris seperti itu di depan umum. Dia bisa mendapatkan masalah jika seseorang curiga bahwa dia telah mendapatkannya dengan cara salah karena mustahil bagi seorang pelayan sepertinya dapat memiliki barang berharga seperti itu. Dia berjalan ke samping tempat tidurnya dan meraih kebawahnya untuk mengambil sebuah kotak kecil dan membukanya dengan kunci tembaga. Itu adalah sebuah kotak yang penuh berisikan mutiara, giok dan perhiasan. Chun Ying menyimpan kalung mutiara kedalam kotak dan memandang kilauannya dengan puas.
Beberapa hari yang lalu, dia telah mendengar bahwa Jiang Ruan ingin mengagumi bunga dengan seseorang dibawah sinar bulan. Malam itu, dia pergi mengunjungi taman bunga pir untuk menyelidiki masalahnya. Sungguh mengejutkan dia tidak melihat Jiang Ruan disana namun, seseorang tiba tiba memeluknya dari belakang segera saat dia baru saja tiba. Awalnya, dia sangat takut ketika orang itu mendekati telinganya dan berbisik “Nona, anda tidak bisa berteriak. Jika seseorang melihat anda dengan saya seperti ini, seumur hidup anda, anda hanya akan bisa terikat bersama saya.” Kalimat ini mengejutkannya saat orang itu lanjut berkata “Meskipun saya sangat menghargai anda, saya telah memperlakukan anda dengan buruk. Nona, mulai saat ini saya akan merawatmu dengan baik.”
Chun Ying akhirnya mengerti. Ternyata, orang itu adalah Chen Zhao yang salah mengenalinya sebagai Jiang Ruan. Dia tidak bisa mempercayai bahwa Jiang Ruan memiliki hubungan cinta dengan Chen Zhao. Namun demikian, sebelum dia bisa mencerna apa yang sedang terjadi Chen Zhao sudah mulai merobek gaunnya. Awalnya, Chun Ying ingin berteriak namun saat suara mulai keluar dari bibirnya, dia menghentikan dirinya sendiri. Lagi pula, Chen Zhao adalah anak dari orang yang bertanggung jawab mengurus kediaman dan meskipun sepertinya itu bukan posisi yang penting, dia sangat mengetahui tentang sejumlah besar properti pribadi yang telah Zhang Lan kumpulkan sepanjang tahun ini. Kehidupan Chen Zhao tidak lebih rendah dari keluarga kaya lainnya. Dan meskipun dia adalah pelayan peringkat tinggi di kediaman, saat ini gaji bulanan dan bonusnya masih belum dapat memuaskannya. Namun, jika dia memiliki seorang pelindung kaya seperti Chen Zhao…..
Dalam waktu singkat, Chun Ying menimbang positif dan negatif dari situasi saat ini dengan jelas dan segera berhenti memberontak.Menyerah pada Chen Zhao secara sexual, dia mengalami pertemuan yang penuh gairah dengannya. Chun Ying tidak keberatan atas hilangnya keperawanannya. Jika dia dapat menjual tubuhnya dengan harga yang bagus maka itu tidak masalah. Lagi pula, dimasa depan dia hanya akan bisa menjadi selir seseorang. Mungkin, akan sulit baginya untuk menemukan seorang pelindung lagi seperti Chen Zhao jadi dia tidak akan membiarkannya lepas dari genggamannya.
Ketika Chen Zhao bangun lalu menyadari bahwa orang disampingnya adalah Chun Ying, rona wajahnya segera terkuras. Chun Ying hanya memperingatkannya dengan dingin bahwa jika dia tidak membayarnya agar dia diam, dia akan membawanya ke pengadilan dan membiarkan semua orang tahu bahwa Chen Zhao telah mempermalukannya.
Tidak pernah terlintas di pikiran Chen Zhao bahwa Chun Ying tidak hanya cantik tapi juga seekor ular yang licik. Chun Ying dan Jiang Ruan sangat berbeda. Dengan status sosial yang lebih tinggi sebagai putri seorang pejabat, Jiang Ruan akan kacau apabila reputasinya dirusak. Keluarga Jiang tidak akan lagi mengakui hal memalukan seperti itu didepan publik, maka dari itu mereka hanya bisa menyerahkan Jiang Ruan ke tangan Chen Zhao secara diam diam. Lain halnya dengan Chun Ying, dia tidak memiliki kekhawatiran seperti itu. Tidak hanya itu, dia juga sangat licik dan tak tahu malu. Akan memungkinkan jika dia menuntutnya. Jika hal ini terekspos, bahkan jika dia tidak dihukum mati dia harus membayar harga yang besar atas perbuatannya. Dia tidak punya pilihan selain memenuhi keinginan Chun Ying.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rebirth of An Ill-fated Consort
RomanceTitle : The Rebirth of an ill-fated Consort Writer : Qian Shan Cha Ke Year : 2014 Chapter : 259 Chapters Completed *Bukan Karya Saya, Hanya Terjemahan Saja. Terjemahan Hasil Sendiri ya Say, Bukan Raw Atau Google Translate. Enjoy..* D...