Jiang Su Su (2)
Jiang Ruan tersenyum tipis lalu mengamati ke sekeliling. Jalan jalan di ibu kota penuh hiruk pikuk dan kerumunan berjejalan. Adegan ini persis sama dengan apa yang selama ini dia ingat tentang ibukota. Dia mengingat kembali saat dia pergi meninggalkan ibukota; itu juga sama, dia pergi naik kereta, namun, saat itu kepergiannya diliputi dengan duka, dengan beberapa orang yang menyertai, berjalan dalam kelompok tersendiri. Dengan cara itulah dia telah meninggalkan ibukota. Di masa antara keberangkatan dan kembalinya dia telah melewati siklus seumur hidup. Saat ini, orang yang kembali tidak sama dengan orang sebelumnya.Dia memiringkan kepalanya kebelakang dan merasakan angin dingin musim salju ibukota perlahan membelai wajahnya. Lian Qiao baru saja ingin menyarankan Jiang Ruan untuk menurunkan kembali tirai jendela karena khawatir akan membuatnya demam ketika dia menangkap sekilas ekspresi wajah Jiang Ruan dan hanya bisa terkejut. Mata Nonanya dingin dan acuh tak acuh. Meskipun tidak ada emosi yang terlihat di wajahnya, dia memancarkan aura dingin seolah dia adalah iblis yang telah kembali dari neraka. Memandangnya membuat seseorang merasa ngeri.
Tidak jauh dari rumah kediaman Jiang, Jiang Ruan berpisah dengan Sensor kekaisaran Wang. Semenjak dia mengajukan keluhan resmi terhadap Jiang Quan, Sensor kekaisaran Wang memandangnya dengan penghinaan yang teramat sangat, bahkan enggan bertemu dengannya. Dia mengirim Jiang Ruan pergi dengan kereta kuda dan meninggalkan mereka.
Semakin dekat mereka dengan Jiang fu, menjadi semakin tegang Bai Zhi dan penumpang kereta lainnya. Kembali ke Jiang fu menandakan sebuah perubahan akan keberuntungan bagi mereka, sebuah kehidupan yang lebih baik, namun itu juga menandakan awal sebuah perang. Jiang Ruan terlihat yang paling tenang diantara mereka semua karena dia sedang menyembunyikan kebencian ganas yang menggelora di dalam hatinya.Jiang fu terletak di jalan yang paling ramai dan makmur di ibukota. Karena seorang bocah pembawa pesan telah pergi untuk menyampaikan berita, seluruh anggota rumah tangga Jiang telah berada diluar untuk menyambut kedatangan putri sah keluarga Jiang. Jiang Quan sedang tidak berada dirumah jadi Xia Yan secara pribadi keluar untuk menyambut mereka. Gunjingan masyarakat telah menambah kemarahan Kaisar. Hanya dengan menunjukkan bahwa mereka menganggap putri sah keluarga Jiang sebagai seseorang yang penting maka mereka dapat berharap untuk menenangkan badai secara perlahan lahan.
Ketika masyarakat menyaksikan Xia Yan berjalan keluar dengan semua pelayan rumah tangga, dari peringkat paling rendah hingga peringkat paling tinggi, mereka mengerti apa yang sedang terjadi. Beberapa dengan keras kepala sampai berdiri di gerbang kediaman menunggu untuk melihat sesuatu yang menyenangkan. Beberapa waktu kemudian, seluruh kerumunan masyarakat telah berkumpul di dekat pintu masuk Jiang fu. Xia Yan tidak memerintahkan pelayan untuk mengusir mereka jauh jauh. Lebih banyak orang yang melihat maka akan ada lebih banyak saksi mata.
Kereta kuda terhentak hentak dalam perjalanannya dan akhirnya berhenti di gerbang kediaman Jiang.“Da Xiaojie (*) telah kembali!” seorang pelayan tua disamping Xia Yan berteriak dengan lantang. Segera, sebuah senyum hangat muncul di wajah Xia Yan.
(*) Da Xiao Jie : putri tertua dari sebuah keluarga kaya.
Mata para pengamat tertuju pada kereta kuda itu dengan penasaran. Berita mengenai perilaku Jiang Ruan di pengadilan telah tersebar di seluruh ibukota, dan setiap orang ingin melihat seperti apa rupa anak perempuan keluarga Jiang yang berbudi namun bernasib buruk. Dua gadis pelayan turun dari kereta dengan cepat. Satu orang mengangkat tirai sementara yang lainnya mengulurkan tangannya untuk membantu penumpang kereta di dalam.
“Jiejie!” terdengar seseorang berseru dengan kejutan yang menyenangkan. Seorang gadis muda bergaun putih muncul dari balik gerbang kediaman. Terlepas dari umurnya yang masih muda, dia telah menjadi keindahan yang menakjubkan, seperti seorang wanita anggun di dalam lukisan tinta. Mata indahnya seperti mengandung kedalaman awan dan kabut sementara rok dan jaket merah tuanya kaya akan sulaman bunga lili putih bergaris brukat putih yang mempercantik kulit pucatnya dengan sempurna dan membuatnya bersinar seperti giok murni. Bibirnya yang berwarna pink seperti cherry. Fitur terbaiknya adalah sebuah tanda lahir berbentuk air mata di bawah matanya. Itu terlihat rapi dan menyenangkan juga mampu mengaduk emosi seseorang, meningkatkan kecantikannya hingga bagaikan seorang peri dalam dongeng. Dia tidak mengenakan hiasan apapun, hanya dua buah pita hijau yang membuat orang yang memandangnya merasakan hati mereka melembut terhadap gadis yang halus dan cantik ini.
Seperti yang telah diketahui oleh semua orang, putri sah keluarga Jiang tidak disukai. Oleh sebab itu, hanya sedikit orang yang mengenal nama Jiang Ruan. Namun, nama Jiang Su Su sangatlah terkenal di seantero ibukota. Dia adalah mutiara keluarga Jiang, keindahan luar biasa yang menggerakkan hati orang orang yang melihatnya dan telah dianggap sebagai wanita paling cantik di ibukota.
Dengan penampilan keindahan yang menakjubkan ini, hanya lebih sedikit orang yang melihat kearah kereta.
“Pelan pelan, guniang (*), sebuah suara lembut tiba tiba terdengar dari dalam kereta.
(*) Guniang : anak perempuan, Gadis muda.
Saat berikutnya, sebuah tangan indah seramping bunga lili putih muncul. Tangannya sangat pucat sehingga hampir seperti giok tembus cahaya. Hanya dengan melihatnya, orang tidak akan berani untuk menggenggamnya karena terlihat sangat lembut dan halus sehingga dapat remuk kapan saja. Itu hanya sebuah tangan namun entah bagaimana itu telah membuat para penonton bergetar hingga ke inti. Mereka yang tadinya telah terpikat untuk memandang Jiang Su Su menemukan diri mereka sendiri memandang kearah kereta sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rebirth of An Ill-fated Consort
RomansaTitle : The Rebirth of an ill-fated Consort Writer : Qian Shan Cha Ke Year : 2014 Chapter : 259 Chapters Completed *Bukan Karya Saya, Hanya Terjemahan Saja. Terjemahan Hasil Sendiri ya Say, Bukan Raw Atau Google Translate. Enjoy..* D...