Jade POV
Heya semuanya! Kenalin, namaku Jade. Kucing putih betina yang ditemukan Aji hampir lebih dari sepuluh tahun lalu. Hm... aku nggak terlalu ingat kapan lebih tepatnya, waktu itu hujan lagi mengguyur sedang derasnya. Yang aku ingat, hanyalah suasana dingin yang buat aku menggigil dan rasa lapar yang sangat sakit.
Waktu itu aku hanyalah anak kucing terlantar yang ditinggalkan oleh ibunya. Berlindung di bawah karton bekas di emperan toko orang, aku hanya bisa berteriak memanggil pertolongan.
Aku tidak tahu bagaimana dunia manusia bekerja tapi teriakanku sama sekali tidak ada yang mendengarnya. bahkan beberapa orang yang mampir untuk berteduh di depan toko juga tak ada yang menoleh ke arahku.
Itu adalah pengalaman paling menyakitkan buatku...
Samar-samar aku teringat ibuku yang bilang bahwa aku tidak boleh kemana-mana. Katanya Ibu akan pergi mencari makanan tapi sampai aku menangis kelaparan, ibu tak kunjung pulang. Aku ingin mencari makan sendiri tapi ibu sudah mewanti-wanti bahwa aku harus menunggunya saja.
Tapi sampai kapan? Rasanya sudah berhari-hari ibu tak kunjung pulang?
Perutku sudah tidak bisa diajak kompromi lagi. Tangisanku semakin pelan karena aku juga kelelahan berteriak tanpa henti.
Aku pun memilih tidur sejenak tapi tiba-tiba saja karton yang membungkusku terangkat membuat angin berhembus dengan sangat cepat sampai aku menggigil. Aku berteriak protes ingin memarahi manusia yang sudah mengangkat perlindungan terakhirku.
"Hey, kamu baik-baik saja?"
Aku terpaku sejenak. Kuperhatikan wajah manusia di depanku dengan seksama. Manusia itu kehujanan dengan bibir yang membiru dan bergetar. Apakah dia juga kedinginan? Aku rasa jika manusia itu ingin menggunakan kartonku, aku sama sekali tak masalah. Dia terlihat jauh lebih membutuhkan kehangtaan ketimbang aku.
Manusia di depanku itu menoleh ke kiri dan kanan. ia menemukan sebuah botol bekas air mineral berbentuk gelas yang sudah tidak berisi. Aku terkejut ketika tiba-tiba tubuhku terangkat dan berpindah ke dalam gelas.
"Semuanya akan baik-baik saja."
"Meow..."
Tolong manusia... tolong untuk jangan buang aku... hey... hey kamu denger nggak sih? Hey... nanti ibuku cari aku... hey... tolong-tolong-tolong-tolong!!!!
"Hm?"
Jangan cuma ham-hem-ham-hem doang! Turunin aku! Nanti aku dicariin ibu! Tolong penculik!!!
Ya... itu sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu ketika Aji memungutku tanpa consent. Cih, manusia dan keegoisan mereka. Tapi setelah aku beranjak semakin dewasa, aku tahu sih kalau Aji nggak menolongku hari itu pastinya aku sudah lama mati. Kehidupan dunia luar sangatlah menyeramkan.
Tidak semua manusia bisa sebaik Aji. Dari laporan gosip yang aku dengar dari kelompok PKK-ku (Perkumpulan Kucing Kampung), banyak manusia yang tidak segan-segan untuk memukul, menyiram air hingga menyiksa dnegan cara yang ekstrem.
Untunglah Aji adalah manusia yang baik. Aku memperhatikan wajah tampannya yang sedang tertidur pulas. Hidup bersama selama sepuluh tahun membuat aku terasa seperti ratunya saja. Hm... karena Aji memiliki pangkat tertinggi di kompleks ini, dan aku adalah kucing betina yang sangat cantik. Aku sampai dijadikan primadona oleh kucing-kucing di sini.
Hmph! AKu tidak akan tergoda oleh pejantan-pejantan itu. Aku hanya akan mencintai Aji seorang! Aku baru akan tertarik kepada mereka jika mereka bisa memperlakukan lebih baik dari Aji!
Aku pun meletakkan kepalaku di atas tangan Aji yang terlentang. Aku tersenyum singkat ketika Aji membawaku ke dalam pelukannya. Bahkan ketika tertidur pun, Aji memelukku dengan sangat hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suck It and See (Complete)
RomanceQia dijodohkan dengan Aji, seorang tentara angkatan darat yang sifatnya sungguh berkebalikan dengannya. Meskipun dituntut untuk segera beradaptasi dalam menjalankan peran barunya, gadis itu pantang menyerah dalam mempertahankan kebebasannya. *** Men...