-Mohon tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen di cerita ini, jadilah reader yang supportive ^_^-
Prit!!!!
Pluit yang dibunyikan Pak Taecyeon menggema di lapangan luas ini. Yeji hanya menatap lesu ke tengah lapangan pada beberapa anak laki-laki yang lari. Pagi ini Yeji sudah bad mood karena perang dengan Beomgyu, eh sampai di sekolah dia melihat Jungwoo datang dengan Yeri naik mobilnya. Mana saat berpaspasan Jungwoo pura-pura tidak melihat Yeji dan asyik mengobrol dengan Yeri. Hati Yeji sakit.
Alhasil dia jadi tidak bersemangat sekali apalagi pelajaran olahraga kali ini malah disuruh lari. Yeji sedang tidak mood.
"Yeji! Ji!"
Yeji tersadar dari lamunannya saat mendengar teriakan Lia tepat ditelinga gadis itu.
"Akh Lia sakit!"Yeji mengusap-usap telinganya.
"Ya lagian itu namamu sudah dipanggil! Sana maju!"
"Lah kali ini absennya dari bawah?"tanya Yeji kaget.
"Iya Pak Taecyeon memilih absen bawah dulu Yeji Hwang,"
Ya, di absen nama mereka ditulis nama pertama dulu baru nama marga. Jadi Yeji termasuk absen paling bawah. Yeji berdiri malas dan berjalan lunglai ke garis start. Beomgyu yang sedang mengelap keringatnya di pinggir lapangan menangkap sosok Yeji yang berjalan lemas ke garis start.
"Sudah siap?"tanya Pak Taecyeon. Yeji dan keempat temannya mengangguk. Yeji mengambil posisi dan berusaha memusatkan fokusnya. Dia ingin lebih semangat walau dia benar-benar lesu.
Pritt!!!!!
Kelima gadis itu berlari dengan cepat tidak terkecuali Yeji. Yeji salah satu murid yang jago dalam olahraga ini. Baik marathon atau jogging, Yeji menyukainya. Namun sayangnya saat di tengah-tengah, pandangan Yeji kabur. Badannya terasa berat sekali sampai akhirnya...
Bruk!
"Yeji!!!!!"teriak teman-temannya.
"Yeji?!!"Beomgyu, Yeonjun dan Soobin berdiri panik. Namun Beomgyu langsung berlari lurus ke arah Yeji, membuat Yeonjun dan Soobin saling bertatapan heran. Beomgyu memangku Yeji dan mencoba menyadarkan Yeji yang jatuh pingsan sampai akhirnya dia memutuskan untuk menggendong Yeji ke UKS.
"Hei itu tumben Beomgyu sepanik itu?"tanya Haechan keheranan.
"Kok ada sejarahnya dia menggendong musuh bebuyutan?"tanya Wooyoung.
"Wah Beomgyu...tidak beres ini,"Yeonjun berkacak pinggang.
Sementara itu...
Beomgyu sangat cemas melihat keadaan Yeji. Tubuhnya sangat dingin dan keringat dingin juga membasahi sekujur tubuh gadis itu. Dia memang suka bertengkar dengan gadis ini namun bagaimana pun Yeji adalah istrinya, bukan? Entah apa yang mendorong Beomgyu, Beomgyu merasa dia harus menggendong istrinya itu.
"Ini kenapa?"tanya perawat UKS.
"Tidak tau, Sus. Dia tiba-tiba pingsan,"jawab Beomgyu yang sudah meletakkan tubuh Yeji di atas tempat tidur.
"Biar saya panggil dokter dulu ya, dia lagi di kantin tadi,"Suster itu lalu keluar.
Beomgyu menatap wajah Yeji yang kelihatan sangat lelah. Bagi Beomgyu, melihat Yeji marah-marah lebih baik daripada melihat gadis itu seperti ini. Setiap Yeji terlihat murung, sedih atau pun sakit, Beomgyu akui dia sangat tidak menyukainya. Karena itu Beomgyu selalu mengusili gadis ini.
"Bangun Ji, aku bilang apa ke mama papa kalau kamu pingsan? Bisa dimarahi aku nanti,"Beomgyu mengusap rambut Yeji dengan lembut.
Setelah mendapat penanganan dari dokter, Yeji sudah sadar namun masih disuruh istirahat. Sementara itu Beomgyu sudah kembali ke kelas. Waktu Yeji sadar, bukan perlakuan manis yang dia tunjukkan saat Yeji pingsan tadi, Beomgyu malah ngomel "Bikin repot orang aja sih!" sebelum akhirnya dia keluar lagi dari UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With U [BEOMGYU YEJI]
FanfictionKarena suatu hal, Yeji yang masih berusia 17 tahun harus menikah muda dengan Choi Beomgyu teman sekelasnya. "Kalau mau mesra-mesraan minimal jangan di depan mata bisa kali? Dasar istri durhaka,"- Beomgyu. "Mending mulai sekarang urus urusan masing...