⚠️Budayakan vote sebelum membaca dan komen setelah membaca⚠️
Sore itu sepasang suami istri muda yang akan melangsungkan resepsi pernikahan mereka beberapa hari lagi sedang berbelanja di sebuah mall untuk mencari perhiasan melengkapi penampilan sang penganti nanti. Sudah beberapa toko perhiasan mereka kelilingi namun Beomgyu masih belum menemukan yang cocok untuk Yeji. Padahal sang gadis sudah protes, dia tidak masalah memakai yang mana saja bahkan koleksi mamanya dulu tapi Beomgyu bersikeras karena ini hadiah pertama setelah sekian lama untuk sang istri.
"Bam, kemana lagi coba? Kita sudah keliling ke banyak tempat dari tadi siang,"protes Yeji yang merasa kakinya sudah pegal.
"Sssst...sabar Sayang. Kenapa? Pegal? Sini aku gendong,"Beomgyu membungkuk, mau menggendong Yeji namun gadis itu langsung menjauh.
"Yah, ini di tempat umum!"pipi Yeji langsung memanas membuat Beomgyu tertawa melihat semburat merah sang istri.
"Nanti pulang aku pijitin ya,"Beomgyu pun berdiri dan mengacak-acak rambut Yeji membuat sang istri protes lagi karena harus merapikannya.
Tibalah mereka di gerai perhiasan paling bergengsi sedunia, Graff. Yeji cuma planga plongo melihat toko itu. Biasanya Yeji menemani mama Seulgi belanja di Tiffany & co. baru kali ini Yeji masuk ke galeri yang menjual perhiasan Graff. Sementara Beomgyu melenggang masuk sambil menggandeng Yeji. Sepertinya pegawai di gerai itu sudah mengenal Beomgyu karena mereka langsung menyapa dan menghampirinya.
"Tuan Choi sudah lama tidak kesini. Apa ibu anda sehat?"tanya salah satu pegawai yang kelihatannya adalah manager disini. Yeji bertanya-tanya apa Beomgyu sering kesini? Karena sampai manager langsung yang menyambutnya.
"Iya, dia sehat dan makin cantik,"jawab Beomgyu ramah. Tidak pernah lewat kesempatan Beomgyu untuk memuji perempuan no.1 dalam hidupnya itu.
"Saya bisa membayangkannya, walau di usia 46 tahun beliau masih terlihat seperti gadis remaja. Kalau begitu ada yang bisa saya bantu Tuan Choi? Ah, apakah ini istri anda?"tanya manager yang kelihatannya perempuan berusia 40 tahun itu.
"Iya benar sekali dia istriku, pasti bunda yang cerita ya?"tanya Beomgyu.
"Itu benar. Tapi sudah lama sekali, mungkin beberapa tahun yang lalu. Dia bilang Tuan sudah menikah dan akan punya anak. Apakah anak kalian sudah besar?"
Mendengar itu Yeji dan Beomgyu langsung berpandangan. Yeji pun menundukkan wajahnya dan mengeratkan genggamannya. Beomgyu hanya tersenyum menyikapi pertanyaan yang mampu membuka luka hati dan trauma istrinya itu.
"Saya ingin mencari perhiasan untuknya,"ucap Beomgyu. Melihat respon Beomgyu, manager pun langsung sadar bahwa yang ia tanyakan tadi adalah topik yang sensitif. Dia pun meminta maaf lalu mengarahkan Beomgyu langsung ke etalase.
"Saat ini berlian kuning sedang naik daun Tuan, berlian ini dipakai oleh Princess Charlene dari Monaco dan Duchess Edinburgh. Berlian ini bla bla bla,"jelas manager itu. Beomgyu mengamati dengan cermat, dia sudah biasa dan cukup paham soal berlian karena sering menemani Irene kesini. Sementara Yeji yang suasana hatinya sudah berubah pekat itu hanya diam, terlebih dia tidak paham. Yeji memang seorang putri di keluarga Hwang tapi Yeji lebih tomboy dari yang orang-orang kira. Gadis ini jauh dari perhiasan dan bahkan boneka barbie saat masih kecil.
"Aku tertarik yang ini,"Beomgyu menunjuk sebuah kalung berlian berwarna putih dan merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With U [BEOMGYU YEJI]
FanfictionKarena suatu hal, Yeji yang masih berusia 17 tahun harus menikah muda dengan Choi Beomgyu teman sekelasnya. "Kalau mau mesra-mesraan minimal jangan di depan mata bisa kali? Dasar istri durhaka,"- Beomgyu. "Mending mulai sekarang urus urusan masing...