Late Birthday

254 12 5
                                    

Yeji ragu-ragu menekan tombol yang ada di pintu dihadapannya itu. Kegugupan yang dia rasakan sejak menapakkan kaki di gedung ini sungguh tampak jelas diwajahnya. Setelah puas menangis di taksi, Yeji langsung sadar saat memasuki gedung ini dia dan Beomgyu akan...

"Ah bodoh. Kan gak akan langsung begitu,"Yeji menggelengkan kepalanya.

"Begitu apa?"

Dheg!

Yeji kaget saat ternyata Beomgyu sudah berdiri di belakangnya sambil memegang kantong belanjaan. Sepertinya Beomgyu dari mini market. Yeji menggigit bibir bawahnya. Jika dalam kondisi normal, mungkin Yeji sudah menjitak kepala Beomgyu karena mengagetkannya.

Namun Beomgyu malah memerangkap Yeji sehingga sekarang punggung Yeji menempel di pintu dan satu tangan Beomgyu yang bebas bersandar di pintu tepat diatas kepala Yeji. Wajah Beomgyu dekat sekali dengan Yeji membuat Yeji baru sadar bahwa Beomgyu tidak cuma tampan. Tapi sangat, sangat tampan. Lebih ke cantik? 

Beomgyu menyadari bahwa mata Yeji menatap luka dibibirnya. Beomgyu langsung melepaskan tangannya dan mengusap bibirnya.

"Itu kenapa?"

Beomgyu menggeleng "Yuk masuk," dia lalu membuka pintu dan Yeji mengikuti Beomgyu masuk.

Apartemen yang disewa Beomgyu tidak semewah yang diberikan orang tuanya atau seperti apartemen mereka yang lama. Kecil namun nyaman ditempati. Beomgyu menyewa apartemen ini dengan uangnya sendiri walaupun ayahnya sudah menawarkan bantuan namun Beomgyu menolak. Kali ini dia benar-benar serius akan menjadi suami seorang Hwang Yeji dan bukan cuma memainkan peran saja jadi dia akan benar-benar melakukannya semua sendiri untuk Yeji. Uang tabungan yang Beomgyu pegang selain black card dari keluarga Bae yang sudah diblokir oleh kakeknya, cukup untuk menyewa apartemen ini dan untuk kebutuhan sehari-harinya sampai Beomgyu mendapatkan pekerjaan paruh waktu.

 Uang tabungan yang Beomgyu pegang selain black card dari keluarga Bae yang sudah diblokir oleh kakeknya, cukup untuk menyewa apartemen ini dan untuk kebutuhan sehari-harinya sampai Beomgyu mendapatkan pekerjaan paruh waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu lapar?"tanya Beomgyu mengeluarkan belanjaannya dari dalam kantong belanjaan dan memasukkan beberapa bahan makanan ke dalam kulkas. 

"Aku tadi sudah makan,"jawab Yeji menggeleng.

"Aku masakin ya?"Yeji mendekat dan melihat belanjaan Beomgyu di dalam kulkas.

"Gak usah Ji aku juga sudah makan,"

"Bohong. Memang kamu darimana?"tanya Yeji.

"Ketemu ayah, ngambil beberapa barangku dari rumah. Aku gak bisa pulang ke apartemen kita Ji, gak bisa ke rumah juga jadi cuma ayah yang bisa membantu,"

Yeji mendekat dan menyentuh wajah Beomgyu lalu mengusapnya lembut. Tatapan mata Yeji begitu lembut namun tersirat rasa khawatir "Kenapa kamu sampai melakukan ini? Kenapa kamu tiba-tiba tidak mau melepaskanku?"

Beomgyu memegang pergelangan tangan Yeji yang menyentuhnya. Dia sudah bertekad mengatakan sejujurnya tentang perasaannya namun disatu sisi dia belum siap jika Yeji tidak memiliki perasaan yang sama. Selama Yeji tetap tinggal disampingnya, Beomgyu cukup puas dan akan menunggu dengan sabar agar gadis itu bisa menerima perasaannya. 

Stuck With U [BEOMGYU YEJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang