Malam Canggung

170 20 7
                                    

-Mohon tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen di cerita ini, jadilah reader yang supportive ^_^-


Acara malam itu berlangsung lancar dengan keluarga calon Jun yang berasal dari keluarga politikus terkenal di Korea, sangat diterima baik oleh kakek Yeji. Yeji sedari tadi sibuk bercengkrama dengan keluarga besarnya sementara Beomgyu sibuk makan dan duduk saja menyendiri. Kadang pria itu memainkan ponselnya membalas grup chat the Riots dan Kazuha. Kadang dia memperhatikan sekitar dan sesekali tersenyum pada keluarga atau pegawai rumah yang melewatinya. Karena Beomgyu belum memasuki usia 19 tahun, dia sama sekali tidak menyentuh alkohol yang jelas terpampang nyata di depannya. Pria itu sibuk menyesap teh herbal yang disediakan oleh mama Seulgi yang katanya... Hmm taulah kan? Hehe.

"Gyu, sudah jam 9, bawalah Yeji ke kamar. Acara ini mungkin baru selesai jam 10 keatas," Tiba-tiba mama Seulgi datang menghampiri Beomgyu. Beomgyu mengangguk dan mengiyakan ucapan mama Seulgi padahal dalam hati dia sedikit merasa lucu karena orang tua ini masih memikirkan jam malam mereka padahal jelas-jelas sudah menikahkan mereka bahkan meminta cucu.

"Ji, balik ke kamar yuk," Beomgyu mendekati Yeji yang sedang mengobrol dengan Jun dan calonnya, Miyeon.

"Kak Jun, kak Miyeon kami pamit dulu ya karena mama sudah menyuruh kami istirahat," Kata Beomgyu sopan pada kedua orang yang lebih tua itu.

"Benar istirahat ya Gyu? Atau...," Jun menggoda Beomgyu.

"Atau apa Kak ih jangan mikir aneh-aneh," Yeji menggembungkan pipinya dan mendapat cubitan gemas dari Jun.

"Duh udah jadi istri orang masih gemes saja adikku. Lagian aneh-aneh juga tidak apa kan sudah sah ini. Ya tidak, Gyu?" Jun mengedipkan sebelah matanya. Beomgyu hanya menyengir tidak tau harus balas apa karena ya mereka menang tidak pernah macam-macam dan yah taulah bagaimana hubungan mereka sebenarnya.

"Apaan sih kak Juuun. Ya sudah yuk Gyu, bye kak Miyeon," Yeji langsung menarik tangan Beomgyu agar kakaknya itu tidak makin melantur omongannya. Kedua pasang suami istri itu lalu berpegangan tangan dan sesekali tersenyum dan pamitan ketika bertemu keluarga. Saat sudah di luar, Yeji langsung melepaskan genggamannya. Mereka berjalan ke bangunan kamar mereka dalam diam dan berjalan depan-belakang yaitu Yeji di depan, Beomgyu di belakang mengikutinya.

Tiba di kamar, Yeji berpikir bagaimana tidur mereka karena futon yang ada di kamar ini hanya ada 1 untuk mereka berdua dan disini tidak ada sofa. Tidak mungkin Beomgyu tidur di lantai beralaskan kain. Tidur di sofa saja badan lumayan pegal apalagi di lantai kayu. Seakan mengetahui apa yang sedang dipikirkan Yeji, Beomgyu lalu melaluinya dan mengambil beberapa bantal duduk yang kemudian ia sejajarkan agar ia bisa tiduri.

"Tidurlah, aku tidur disini," Ucap Beomgyu lalu ia beranjak keluar, ke kamar mandi.

Yeji hanya diam di tempatnya. Dingin.

Malam ini sudah dingin. Namun perlakuan Beomgyu seperti yang sebelum-sebelumnya, dingin. Seakan kebahagiaan sudah terenggut dari pria itu, seakan ada tembok yang sudah berdiri kokoh diantara mereka. Yeji menarik nafas dalam, bagaimana pun ini yang dia inginkan kan?

Selepas Beomgyu membersihkan diri dan mengganti bajunya, giliran Yeji yang ke kamar mandi. Bukannya hanya bersih-bersih, Yeji malah mandi. Dia mengguyur kepalanya yang penat dengan air shower yang menghujaninya dengan deras. Berharap semua yang ia pikirkan dapat terbuang mengalir bersama guyuran air ini.

Beomgyu terkejut saat Yeji keluar 1 jam kemudian dengan rambut setengah basah karena tadi cuma sebentar di dry oleh Yeji. Dia langsung tau bahwa gadis ini bukan bersih-bersih dan ganti baju, tapi malah mandi. Sontak pria itu berdiri dari posisinya.

Stuck With U [BEOMGYU YEJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang