"Tidak ada hubungan yang mulus. Semua kebahagiaan akan dicapai setelah melewati jurang yang terjal, ombak yang kuat dan jalan berbatu. Tapi yang penting pada akhirnya yang menyambut di ujung jalan adalah kebahagiaan untuk kita berdua,"
Tubuh Yeji terhempas ke atas kasur empuk berukuran king size setelah saat masuk ke kamar ini yang dilakukan Beomgyu adalah langsung memangut bibir merahnya dengan sangat tidak sabaran. Dress hitam pendek yang dikenakan Yeji langsung dilucuti oleh Beomgyu sepanjang kakinya berjalan menuntun tubuh mereka ke arah tempat tidur dengan bibir yang masih bertautan. Setelah tubuh mulus yang hanya ditutupi dalaman itu mendarat nyaman diatas kasur, Beomgyu melepas dasi dan kemejanya kemudian melemparnya sembarang arah.
"Hmphh...,"Yeji seakan tidak punya kesempatan untuk mengeluarkan sepatah kata karena Beomgyu langsung menyerangnya lagi dengan mengunci bibir gadis itu. Tanpa Yeji sadari, tangan Beomgyu melepas kaitan bra yang dikenakan Yeji dan membuangnya ke sembarang arah. Beomgyu melepas pangutannya dibibir sang gadis lalu menjelajahi kulit mulus Yeji dari dagu hingga ke lehernya. Dihisapnya kuat leher Yeji seakan haus akan sesuatu hingga Yeji meringis. Setelah puas, Beomgyu menjelajahi lagi setiap inci epidermis sang istri hingga bibirnya bertemu tonjolan kecil yang sudah menegang ditengah gundukan kenyalnya.
Tentu saja berbekal rasa rindu yang sangat menggebu-gebu, nafsu yang sudah lama ditahan, dan pengalaman sejak mereka bercinta dulu, Beomgyu sudah menjadi seorang yang profesional. Pria itu menghisap penuh perasaan payudara gadis bermata siren bak seekor kucing atau ratu Cleopatra itu. Yeji meremas rambut Beomgyu menahan sensasi nyeri namun nikmat.
"Ah...Beomgyu...,"desah Yeji saat ia sadar jemari Beomgyu sudah bermain diarea kewanitaannya. Basah. Yeji cepat sekali basah karena perasaannya yang juga sangat menggebu-gebu. Beomgyu menyeringai menyadari bahwa gadisnya sudah siap. Pria itu beranjak dan melepas celananya hingga benda panjang yang rupanya dirindukan Yeji itu menjulang tinggi.
"Yeji...aku benar-benar merindukanmu,"Beomgyu mengusap wajah Yeji sambil memposisikan mr.p-nya ke depan liang kenikmatan sang gadis.
"Aku juga...dan lakukan dengan cepat, Bam...hardcore...i need to feel you, i need to feel that this is not a dream,"Yeji memeluk Beomgyu erat.
"Of course, baby,"Beomgyu mencium Yeji lalu memasukkan senjatanya perlahan ke dalam liang yang sudah basah dan licin itu. Walau begitu, lubang yang sudah lama tidak dijamah itu ternyata menjadi sangat sempit. Beomgyu khawatir merasakan jepitan yang kuat akan membuatnya cepat keluar.
"Ji...kamu jadi makin sempit,"erang Beomgyu saat merasakan batangnya mulai dijepit-jepit dibawah.
"Aku takut akan cepat keluar...,"Beomgyu menatap Yeji. Dia tau, sejak kehilangan Sky, mereka belum pernah membicarakan tentang anak lagi. Dan Beomgyu tidak bodoh, merencanakan kehamilan lagi tentu saja harus dibicarakan dengan jelas apakah Yeji siap atau bahkan apakah dia sudah siap. Dia tidak ingin mengulang rasa sakit yang sama apalagi membangkitkan trauma Yeji. Melihat tatapan Beomgyu, Yeji mengerti dengan kekhawatiran pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With U [BEOMGYU YEJI]
FanfictionKarena suatu hal, Yeji yang masih berusia 17 tahun harus menikah muda dengan Choi Beomgyu teman sekelasnya. "Kalau mau mesra-mesraan minimal jangan di depan mata bisa kali? Dasar istri durhaka,"- Beomgyu. "Mending mulai sekarang urus urusan masing...