*This story is free, just pay your author hardwork with vote & your comments ^^*
Beomgyu turun dari motornya dan melihat sosok yang menjadi alasan dia keluar malam-malam sedang duduk di semen yang ada di sepanjangan pelataran sungai Han. Beomgyu menghela nafas panjang saat melihat sosok perempuan berambut panjang itu tidak memakai jaket sementara angin cukup kuat saat ini. Masih ada sisa kepedulian pada dirinya, Beomgyu melepas jaketnya dan menyampirkan jaket itu ke pundak sang gadis.
"Kamu mikir apa sih gak pakai jaket?"tanya Beomgyu dengan kerutan didahinya.
Gadis itu, tersenyum lembut saat melihat Beomgyu masih mempedulikannya.
"Kazuha, kenapa kamu minta ketemuan disini?"tanya Beomgyu duduk disamping gadis itu, ya, Kazuha.
"Apakah sangat penting sampai meneleponku berkali-kali?"sambung Beomgyu. Kazuha tersenyum lirih.
"Apa sekarang aku mengganggumu Gyu? Apa kamu gak paham perasaan aku yang sulit melupakanmu?"tanya Kazuha dengan tatapan sedih. Beomgyu tidak mau menatap balik pada Kazuha dan hanya menatap riakan air di sungai Han.
"Bukan begitu Kazuha. Tapi aku sekarang tidak seperti dulu yang bisa menemuimu kapan saja,"
"Iya aku tau...kamu punya alasan sendiri kan? Tapi apa aku tidak boleh tau alasanmu apa? Aku rasa aku berhak tau Beomgyu,"
"Maaf aku rasa itu bukan urusanmu Zu. Jadi kamu manggil aku cuma karena ini?"Beomgyu beranjak namun Kazuha menahan tangan Beomgyu. Kazuha melihat cincin yang melingkar di jari Beomgyu dan dia langsung mengambil tangan Beomgyu dan melihatnya dengan jelas.
"Apa karena ini?"airmata Kazuha sudah tidak bisa dibendung lagi. Beomgyu memalingkan wajahnya dan menatap ke arah lain.
"Kamu udah punya pacar? Udah tunangan Gyu? Sama siapa? Ka-kamu selama ini sama aku...aku benar-benar orang bodoh,"tangis Kazuha. Lagi-lagi Kazuha menangis dan itu yang tidak diinginkan Beomgyu ketika menemui Kazuha.
"Karena itu aku minta maaf Kazuha. Aku yang jahat...kamu bukan bodoh, aku yang jahat Zu,"Beomgyu mengepalkan tangannya. Kazuha menyeka airmatanya dan menatap Beomgyu dengan marah.
Plak!!!
Kazuha menampar pipi Beomgyu namun pria itu tidak marah sama sekali. Dia malah tidak bergeming karena pasrah. Kazuha menatap tangannya dengan tidak percaya. Dia tidak ada niatan menyakiti Beomgyu secara fisik namun tangan itu melayang begitu saja karena perih yang ia rasakan akibat kecewa.
"Aku gak pernah tau kesabaran aku selama ini nungguin kamu berbuah pahit seperti ini. Aku kira kamu ngelepasin aku karena kamu punya alasan lain. Aku kira masih ada kesempatan buat aku. Ternyata alasannya perempuan lain,"
"Kamu boleh mukul dan nampar aku sepuas kamu Zu...ini hukuman yang pantas buat aku,"kata Beomgyu saat melihat Kazuha menangis sambil memegang tangannya. Kazuha tidak melakukan apa pun mendengar itu dan tetap menangis. Melihat itu Beomgyu hanya bisa tersenyum lirih.
"Sekali lagi maafkan aku Zu...,"
***
Setelah mengantar Kazuha pulang, Beomgyu langsung melajukan motornya ke apartemen. Yang dia bilang sebentar, nyatanya jadi lama karena drama dengan Kazuha. Cukup lama menenangkan Kazuha karena mau bagaimana pun Beomgyu tidak mau terjadi sesuatu pada gadis yang biasanya kelihatan tenang itu.
Saat membuka pintu, bibir Beomgyu melengkung kebawah melihat sang istri tertidur di atas meja makan dengan beberapa piring yang ditutupi wrapping. Yeji menunggunya di meja makan berpikir saat dia pulang Beomgyu akan langsung makan dengan ditemani olehnya namun nyatanya dia pulang sangat lama dan Yeji tertidur. Beomgyu mendekat dan mengusap kepala Yeji lalu mencium pucuk kepala istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With U [BEOMGYU YEJI]
FanfictionKarena suatu hal, Yeji yang masih berusia 17 tahun harus menikah muda dengan Choi Beomgyu teman sekelasnya. "Kalau mau mesra-mesraan minimal jangan di depan mata bisa kali? Dasar istri durhaka,"- Beomgyu. "Mending mulai sekarang urus urusan masing...