Memudar

118 12 3
                                    

Ini hari kedua Yeji tidur tanpa Beomgyu. Sekali lagi dia menatap langit-langit kamarnya yang terasa sepi. Dulu saja 2 tahun yang lalu sebelum negara api menyerang, Yeji terbiasa tidur sendirian di kamarnya. Tapi sejak menikah terlebih sejak dia dan Beomgyu benar-benar bertekad membuat rumah ini menjadi senyaman-nyamannya tempat mereka tinggal dan mereka tidur berdua, dia merasa benar-benar tidak biasa tidur sendiri. Yeji sebenarnya dari tadi juga nungguin kabar dari Beomgyu tapi nihil. Tapi pas baru mau nutup matanya, hp-nya bergetar.

 Tapi pas baru mau nutup matanya, hp-nya bergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh besok ke rumah Kak Sana ya. Pasti sama Kazuha. Mungkin abis itu mereka mau langsung ke Hokkaido ya...

 Mungkin abis itu mereka mau langsung ke Hokkaido ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeji tidak jadi tidur. Dia lalu beranjak dari tempat tidurnya dan duduk dipinggir jendela menatap pemandangan kota di bawah sana. Entah kenapa dia jadi tidak bersemangat dan agak tidak mood. Apakah perasaan sepi karena tidur sendiri ini? Atau karena dia memikirkan Beomgyu yang bakal extend dengan Kazuha?

"Emang kenapa Yeji...,"Yeji menyapu rambutnya ke belakang dengan kasar.

"Ingat kesepakatan...,"Yeji membenamkan wajahnya diantara kedua lulutnya.


*** 

"Kak hari ini aku boleh ke apartemen kakak?"tanya Yeji. Jungwoo yang sedang makan langsung terbatuk-batuk. 

"Uhuk uhuk! Apa?"Jungwoo langsung menoleh pada pacarnya itu. Dia mengambil es teh dan meminumnya agar pernapasannya kembali lancar. Dia benar-benar tersedak tapi gadis di sampingnya itu diam saja, malah seperti larut dalam pemikirkannya sendiri. Yeji kesambet? Setelah 1 tahun Jungwoo mengajak Yeji ke apartemen, baru sekarang gadis itu mau datang. Bukan tidak pernah sih, pernah cuma paling Yeji menemani Jungwoo mengambil sesuatu lalu mereka pergi lagi. Yeji tidak pernah benar-benar main ke apartemennya apalagi bertanya boleh kesana atau tidak.

"Boleh kok, aku udah lama nunggu ini Yang,"Jungwoo mengusap-usap rambut Yeji. Dia senang sekali. Yeji sendiri berpikir lebih baik dia ke apartemen Jungwoo sambil menunggu Minji pulang. Apalagi Jungwoo sudah tidak ada kelas lagi.

"Ih tapi jangan macam-macam loh,"Yeji langsung awas.

"Lah kalau gak macam-macam ngapain ke apartemenku Ji? Kan bisa kita jalan kemana,"kata Jungwoo. Jungwoo bukan tipikal mesum atau jahil sih ya tapi kan ya pikir aja mereka udah pacaran lumayan lama, udah lumrah juga kalau pacaran main ke apartemen itu minimal bercumbu. Kalau tidak untuk apa berkurungan berdua sama lelaki lain di sebuah kamar atau apartemen?

"Ya kan bisa nonton, makan, main game. Ih jangan mikir aneh-aneh kak, nanti aku gak jadi ini,"ancam Yeji. Jungwoo tertawa lalu mencubit pipi Yeji dengan gemas "Iya iya, minimal cium tapi ya. Maksimal terserah anda. Hahahaa!"

Yeji cuma cemberut. Dia sendiri tidak tau kenapa mau ke apartemen Jungwoo.

Beberapa saat setelah itu di apartemen Jungwoo, mereka duduk saja di sofa, menonton film yang diputar di Netflix. Kepala Yeji menyandar didada Jungwoo dan mulutnya sibuk mengunyah cemilan. Jungwoo menonton sambil mengusap-usap rambut Yeji. Sesekali mencium gadis itu di dahinya.

Ada satu fakta yang Yeji sembunyikan selama beberapa waktu ini. Saat dicium Jungwoo, entah kenapa Yeji tidak merasakan debaran yang sama seperti yang ia rasakan dulu. Yeji masih sering memuji ketampanan Jungwoo dalam hati namun ketika melakukan skinship, Yeji merasa datar dan merasa hal-hal itu wajar-wajar saja. Mereka sudah bersama cukup lama walau untuk berciuman bibir saja bisa dihitung, namun di pipi maupun dahi itu sudah biasa Yeji dapatkan.

Tiba-tiba ponsel Yeji bergetar. Yeji bertanya dalam kepalanya siapa yang menelepon karena Beomgyu tidak mungkin menelepon di jam-jam seperti ini kecuali kalau memang urgent. Jungwoo menyadari getaran di ponsel Yeji dan bingung karena Yeji tidak langsung mengangkatnya.

"Yang, gak diangkat?"tanya Jungwoo.

"Angkat gih siapa tau penting,"sambungnya.

Yeji menggeleng "Biarin aja, filmnya lagi seru,"

"Loh kok gitu. Gimana kalau penting? Apa tidak masalah?"tanya Jungwoo heran. Yeji lalu berpikir kalau memang penting, bahaya juga dia tidak segera mengangkatnya kan. Akhirnya Yeji mengeluarkan hp dari tasnya. Jaraknya agak jauh dari pandangan Jungwoo dan posisi hp masih di dalam tas Yeji.

Sweet Home is calling...

'Beomgyu? Kenapa tumben?'Yeji tau, Beomgyu tidak akan menelepon jika tidak penting. Dia ragu-ragu mengangkat telepon ini karena takut dilihat Jungwoo. Tapi Yeji langsung ingat kalau Jungwoo tau Beomgyu sebagai sepupunya.

"Kak ini Beomgyu, aku angkat telepon dulu ya, filmnya tidak usah dipause,"Yeji beranjak begitu saja dari sofa dan ke balkon. Jungwoo agak heran kenapa menerima telepon dari sepupunya harus sejauh itu. Namun Jungwoo tidak ambil pusing.

"Halo kenapa Bam?"tanya Yeji agak berbisik.

"Lagi dimana?"tanya Beomgyu di seberang.

"A-aku..."Yeji melirik Jungwoo.

"Di apartemen Kak Jungwoo,"

"Hah??"Beomgyu agak terdiam diseberang.

"Oh...oke,"sambungnya lagi.

"Kenapa?"tanya Yeji.

Sementara itu di sisi lainnya, Beomgyu yang saat ini sedang ada di taman Osaka Castle menggaruk-garuk kepalanya. Sebenarnya dia menelepon hanya ingin mendengar suara Yeji, kalau bisa video call karena yang lain sedang sibuk berfoto termasuk Kazuha yang jarang sekali meninggalkan sisinya. Beomgyu tadi pamit mau ke toilet pada mereka.

"Kamu mau oleh-oleh apa?"tanya Beomgyu tanpa menyatakan maksud dia sebenarnya, ya, ngeles lebih tepatnya.

"Aku kan sudah bilang itu tidak perlu,"jawab Yeji diseberang sana.

"Ya mungkin ada makanan yang mau kamu makan,"

"Hmm...ya sudah tokyo banana aja deh,"ucap Yeji. Dalam hati Yeji, lagian masih lama juga pulang.

"Oke, itu aja?"Beomgyu melihat Kazuha yang sudah melambaikan tangan padanya, menyuruh bergabung lagi.

"Iya itu aja,"jawab Yeji diseberang.

"Oke. Aku mau jalan lagi ya, Ji. Kamu hati-hati di rumah. Bye,"

"Bye,"

Beomgyu yang sedang di Jepang dan Yeji yang sedang di Korea, sama-sama menghela nafas panjang setelah menutup teleponnya.

Yeji kembali pada Jungwoo yang bertanya perihal apa Beomgyu meneleponnya dan Yeji cuma bilang Beomgyu nanya mau dibawain oleh-oleh apa. Ya memang jujur sih, dan memang itu kenyataannya. Jungwoo pasti paham, hal wajar kan ada sepupu yang lagi jalan keluar negeri nanya mau dibawain oleh-oleh apa. Jungwoo lalu menarik Yeji ke pelukannya.

"Sini peluk Yang,"

Yeji lalu menurut. Namun tidak berapa lama Yeji berkata "Kak, aku pulang dulu aja deh ya,"




a/n:
Haloooo! Gimana menurut kalian part ini? Beomgyu gemes banget ya udah mulai seperhatian itu sama Yeji...hehe. Oh iya aku mau bilang kalau ff ini tuh masih panjaaaaang banget tapi bakal banyak slice of life dan bagian romance-nya. Jujur aku belum kepikiran drama yang heboh banget antara mereka, karena ya hubungan mereka ini cukup kasual. Menurut kalian, cocok gak aku kasih drama agak angst buat mereka? Muehehehee~
Oh iya btw, makasih banget buat bbrp reader aku yang mantengin ff ini dan sll vote...kalian boleh banget kok komen, plis jangan malu-maluuu aku gak gigit kok, aku suka banget dispam komen biar makin semangat ^^

Stuck With U [BEOMGYU YEJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang