Spekulasi

102 8 2
                                    

"Ada yang dorong?"Jaemin berpikir keras mendengar cerita Yeji tersebut.

Jaemin tidak mengidahkan anggukan Yeji dan larut dalam pikirannya sendiri. Pagi-pagi sekali Yeji datang dan saat bertemu Jaemin, Yeji langsung menarik pria itu ke kantin dan menceritakan pengalaman yang mengancam nyawa anaknya kemarin. Sejak satu fakultas dengan Jaemin, Yeji memang jadi lebih akrab dengan pria ini dan sering berbagi cerita, terlebih setelah hubungan Yeji dan Beomgyu ketahuan.

"Terus Beomgyu tau ini?"

Yeji menggelengkan kepalanya "Aku gak berani bilang, aku takut dia cemas Jaem. Kemarin aja dia udah semarah itu,"

"Tapi kata aku kamu harus kasih tau, Ji. Kalau ada yang dorong artinya ada yang ngancam keselamatan kamu dan Beomgyu berhak tau soal itu,"logika Jaemin benar. Beomgyu adalah suami Yeji, pelindung bagi Yeji, jadi seharusnya dia yang paling berhak tau dan melindungi Yeji dari segala bentuk ancaman dan bahaya. Seseorang mendorong Yeji di kolam, tidak menutup kemungkinan orang itu akan mencelakai Yeji lagi. Orang itu cukup berani dan nekat sehingga ini bukan hal yang harus diabaikan.

"Coba kamu kasih tau aku Jaem, gimana cara ngasih tau Beomgyu kalau dia lagi mode bapak-bapak over protective?"Yeji mendorong bahu Jaemin pelan lalu menghela nafas. Jaemin juga ikut bingung. Pasalnya, walau Beomgyu yang dia kenal sejak dulu memiliki karakter yang cerah, tidak suka keributan (kecuali menganggu Yeji dan teman-temannya), suka bercanda dan petakilan, tapi kalau sedang serius Beomgyu cukup mengerikan. Semua anggota The Riots cukup paham, mode serius Beomgyu adalah hal yang harus mereka hindari, siapa yang tahan melihat tatapan mata yang biasanya hangat itu menjadi dingin dan menusuk? Suara berat itu berubah menjadi mengintimidasi? Orang yang biasanya cerita ketika marah, memang sangat mengerikan.

"Mungkin...ehm...,"Jaemin melirik Yeji sejenak lalu memalingkan wajahnya, pipinya cukup memerah sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Setelah ngasih dia service gitu? Biar dia lunak sama kamu?"

Plak!!

Jaemin mendapat hadiah pukulan kecil di kepalanya dari Yeji setelah mengatakan usulnya yang sebenarnya benar itu. Tapi Yeji tidak bisa membayangkan jika Beomgyu tau, seberapa over protektif pria itu akan dia kelak. Yeji hanya tidak suka terlalu diatur seseorang walau tujuannya baik.


*** 

"Ini kenapa sih?"Wooyoung heran sendiri melihat atmosfer ruang klub dimana biasanya The Riots hang out. Jaemin cuma menampilkan senyum tipisnya sambil berpangku tangan, tanda dia juga berada diposisi canggung saat ini. Baru datang, Beomgyu dan Yeonjun sudah bersitegang. Yeonjun sampai mau pulang tapi ditahan Soobin.

"Haiii! Echan datang!"Haechan tiba-tiba membuka pintu tapi sama seperti Wooyoung tadi, dia malah melihat suasana canggung dan berat di dalam ruangan itu.

"Kok pada diam?"tanya Haechan bingung lalu menjatuhkan pantatnya disamping Soobin. Soobin cuma mengisi gelas-gelas di atas meja dengan whiskey yang sudah mereka order sebelumnya. Soobin lalu memberikan segelas pada Beomgyu.

"Minum dulu biar dingin,"ucap Soobin menyerahkan segelas minuman beralkohol itu pada Beomgyu namun ditolak oleh pria yang sedang bad mood itu. Soobin cuma mengacak rambutnya lalu malah meminum whiskey tersebut, one shoot. Wooyoung lebih memilih cocktail karena dia harus jaga malam nanti jadi tidak mau mabuk.

"Bisa jelaskan ini ada apa?"tanya Wooyoung lagi. Haechan cuma melihat Wooyoung lalu Jaemin dengan canggung. Dia tau ada sesuatu antara Yeonjun dan Beomgyu yang saat ini seperti sedang saling perang dingin.

"Sudahlah Gyu, Yeonjun itu menyelamatkan istri kamu loh,"kata Jaemin akhirnya. Dia tidak tahan lagi dengan suasana ruangan ini. Kalau masih setebal ini, bisa-bisa dia pulang saja. Tapi mereka tidak pernah pulang tanpa menyelesaikan masalah internal mereka setiap ada member yang bersitegang. Ini pertama kalinya Beomgyu seperti ini dan semua orang di ruangan itu jelas bingung bagaimana menanggapi Beomgyu.

Stuck With U [BEOMGYU YEJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang