Bonchap - Dua Body Guard

97 9 2
                                    

Timeline, sebelum Yeji kena musibah yaa~









"Pasien yang di bed 10 itu baru masuk, bisa tolong divisit, dek?"

"Oh siap, Kak!"Ryujin masih sangat bersemangat karena ini pertama kalinya dia benar-benar bertugas di rumah sakit sebelum harus mempersiapkan skripsi di semester depan. Di universitas ini, sebelum mahasiswa kedokteran menyiapkan skripsi mereka akan praktek selama 3 bulan di setiap stase. Setelah itu mereka akan fokus dengan skripsi dan lulus baru menjalani masa koas. Ryujin, Wooyoung dan Soobin termasuk sangat cepat mengikuti perkuliahan dan di semester 5 mereka sudah bisa praktek di rumah sakit untuk segera mengambil skripsi dan mengejar koas (yap, yang wisuda duluan itu bukan Beomgyu tapi mereka bertiga). 

Sejak awal masuk sini, Ryujin sudah sangat memotivasi kedua orang itu untuk 'ngebut'. 

"Kalian mau kalah denganku? Ha!" tantang Ryujin saat itu.

Jelas saja, Soobin dan Wooyoung yang dari SMA punya track record sebagai 'musuh bebuyutan' geng Yeji, tidak mau kalah. Bahkan dulu saat di kelas, mereka bertiga termasuk Beomgyu dan Haechan selalu ganti-gantian posisi 5 besar di kelas, sungguh daya saing yang tinggi. Tapi dalam proses tersebut ketiganya malah jadi teman akrab dan kemana-mana selalu bersama. Alasannya sih "Jelas saja kan kami pernah satu kelas waktu SMA,"

Ryujin mencuci tangannya di wastafel setelah melakukan pemeriksaan dan membenarkan selang kateter pasien yang baru masuk itu. Dengan wajah yang lesu karena bau urin bercampur darah dari pasien tadi benar-benar membuat Ryujin mau muntah tapi dia harus terbiasa dengan itu. Bahkan ini belum seberapa dengan bau korban kebakaran yang dia temui di hari pertama berjaga di IGD atau bau pasien kanker serviks yang darahnya dikeluarkan secara manual dengan tangan oleh dokter obgyn saat Ryujin di poli kebidanan. Wah, bau itu sungguh membuat ingin pingsan.

"Ryuu, makan yuk,"tiba-tiba datang Soobin yang baru selesai mengantar pasien CT Scan. Soobin langsung menautkan alisnya melihat Ryujin yang kelihatan lesu itu. Mendengar kata makan, malah membuat Ryu makin pucat.

"Ew, gak deh. Aku lagi gak nafsu,"tolak Ryu yang mau berjalan ke nurse station.

"Loh, jangan gitu Ryu. Kita butuh banyak tenaga buat jaga, jangan sampai skip makan dan sakit,"Soobin menarik tangan Ryujin.

"Aduh...aku benar-benar lagi gak nafsu,"Ryujin berkata pelan. Soobin pun mendekati telinga Ryujin.

"Kenapa sih? Ada pasien gangrene (pembusukan pada organ tubuh)?"tanya Soobin. Ryujin menggeleng.

"Habis benerin selang kateter pasien hematuria (kencing berdarah). Jadi plis, aku gak nafsu makan sekarang,"ucap Ryujin hampir tak bersuara namun Soobin yang sangat dekat dengannya menangkap ucapan Ryujin itu. Soobin pun menepuk-nepuk pundak Ryujin. 

"Ya sudah nanti aja ke kantinnya ya. Kita sekalian tunggu Wooyoung,"

*** 

"Jadi tadi udah asik dengerin lagu Sum 41, eh dokternya ngeluarin burr dan aku kaget pas serpihan tulang-tulang campur darah terbang kemana-mana. Pantas dokternya pake google sementara nih mukaku tadi kena,"cerita Wooyoung saat mereka sudah berada di kantin.

"Lah kan sudah tau operasi kraniotomi kok masih kaget,"cerocos Ryujin yang untungnya baru selesai makan mereka cerita-cerita. Ryujin ini termasuk tipe agak mudah hilang nafsu makan kalau habis bersinggungan atau mendengar hal-hal yang membuat mual.

"Aku kaget karena serpihannya benar-benar terbang kemana-mana sampai ke dinding,"

"Wow. Pekerjaan CS di ruang OK benar-benar luar biasa ya apalagi bekas operasi kraniotomi,"tanggap Soobin.

Stuck With U [BEOMGYU YEJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang