32 : pembunuh dan childishness

134 43 3
                                    

32 : pembunuh dan childishness

please tap vote, bbubb!!!

always tandai typo!

Happy Reading!



"Banyak yang ikut acaranya nih" ucap Tika berjalan menyusuri koridor melirik Alvaro.

Alvaro tak merespon, melainkan ia hanya melanjutkan perjalanan nya.

"Alvaro!"

Alvaro yang mendengarkan itupun berhenti berjalan lalu berbalik, ia menoleh melihat Rea yang berlari menghampirinya disusul oleh Reno yang berjalan santai.

"Jangan lari-lari, Ree." kata Reno melihat Rea.

Sedangkan Rea berbalik melihat Reno lalu tersenyum manis sebentar dan kembali melihat Alvaro saat ia sudah berdiri didepan Alvaro. Seketika Reno terdiam saat melihat senyum gadis berambut panjang blonde itu...

Alvaro menaikkan sebelah alisnya melihat Rea. Rea menyodorkan ponselnya. "Sabinna mau ngomong sama lo, nomor lo ditelfon ngga aktif katanya"

Alvaro mengambil ponsel Rea, ia melihat tertera nama Sabinna yang sedang terhubung telponan. "Kenapa?"

"Gue boleh minta tolong ngga?" tanya Sabinna dari sebrang sana.

Alvaro melihat Tika yang berada disebelahnya melihatnya dengan penasaran, ia pun membalas Sabinna. "Hmm?"

"Tolong pulang sekolah ambil Nala dirumah. Bawa aja kerumah lo dulu siapa tau Ora mau main sama Nala, Nala dirumah ngga ada yang jagain" kata Sabinna.

"Nanti pulang sekolah gue ambil" balas Alvaro.

"Thanks."

Tut!

Alvaro yang melihat telfon sudah mati pun mengembalikan ponsel Rea. "Lo bisa bilang sama satpamnya aja" ujar Reno menyodorkan kunci rumah Sabinna.

Alvaro mengangguk mengerti, ia pun mengambil kunci rumah Sabinna.

Reno memegang tangan Rea, ia melihat Alvaro. "Duluan." Alvaro hanya melihat kepergian keduanya.

"Sabinna kenapa nggak sekolah, Al?" Alvaro yang mendengarkan itupun mengangkat bahunya tak tahu, ia melihat kunci rumah Sabinna.

Alvaro punya hubungan sama Sabinna? Terus Nala sama Ora tadi siapa? Batin Tika berfikir.


𓊆 。 S a B ¡ N n A ˚ 𓊇

"Binna?" panggil seorang gadis cantik yang menggunakan baju serba putih berjalan menghampiri Sabinna.

Sabinna yang mendengarkan itupun menoleh kebelakang, ia berbalik dan melihat gadis cantik itu. Matanya melebar perih saat melihat gadis cantik itu... "K-kak?"

"Hey!" sapa gadis cantik itu tersenyum manis hingga matanya menyipit.

"K-kak...? Ini beneran kakak?!" tanya Sabinna melihat gadis itu tak percaya.

SABINNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang