62 : Wulan?

135 42 24
                                    

62 : Wulan?

votenya dong sengkuuu😁👇🏻

Happy Reading!

☆☆☆
...

Sabinna yang mendengarkan itupun menatap Bik Ita. "Jangan biarkan Ora dirumah sendirian" Bik Ita pun mengangguk melihat Sabinna.

"Kak Binna pulang, ya? Jangan bilang kalau kak Binna kemari, oke?" Ora menatap Sabinna, ia mengangguk singkat.

Sabinna beralih melihat Bik Ita. "Saya pulang Bik, jangan kasih tau orang rumah kalau saya kemari"

Bik Ita hanya mengangguk melihat Sabinna. "Hati-hati Non."


•••

-17.00

Sabinna merebahkan tubuhnya disofa, ia memejamkan matanya memijat kepalanya. Ia kembali membuka matanya, ia terkejut saat melihat ayahnya yang melihatnya.

"Ayah udah pulang?!" tanya Sabinna bangun dari tidurnya melihat Arga.

"Udah lah!" balas Arga lalu duduk disofa tunggal.

Arga kembali melihat Sabinna. "Selama ini ayah ngga dengar kabar kamu membuat onar disekolah, bagus"

Sabinna yang mendengarkan itupun memutar bola matanya dengan malas.

"Sekali kamu buat onar, dan ayah dapat kabar itu. Siap-siap kamu, ayah pindahkan kerumah nenek kamu."

Seketika bola mata Sabinna melebar karena terkejut, ia langsung menatap ayahnya. "Ayah...?! Tiba-tiba ayah bilang kaya gini...?"

"Karena keonaran yang kamu buat itu bisa mengotori keluarga Akshaya."

Sabinna menatap ayahnya, pikirannya sungguh berkecamuk. "Ayahh... Ayah udah engga sayang sama Brinna?"

"Sayang, ayah sayang sama Sabrinna. Maka dari itu, makannya kamu jangan buat onar." setelah mengatakan itupun Arga bangkit dari duduknya ingin berjalan pergi meninggalkan Sabinna.

"Tapi yahh...-"

"Ayah ngga pernah main-main dengan ucapan ayah, Brinna." potong Arga melihat Sabinna sebentar.

Sabinna melihat kepergian ayahnya. -Kenapa ayah kaya gitu... Batin Sabinna.

at Alvaro home.

Pukul -20.30

Alvaro berjalan menuruni anak tangga sambil melihati ponselnya, ia sedang membalas pesan dari nomor tak dikenal.

Alvaro berjalan menuruni anak tangga sambil melihati ponselnya, ia sedang membalas pesan dari nomor tak dikenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itupun Alvaro memblokir nomor tak dikenal itu, lalu ia beralih menelfon seseorang.

"Gue datang ke markas telat" kata Alvaro langsung kala orang yang ia telfon sudah mengangkat.

SABINNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang