57 : more than just a fan?
vouteyy! vouteyy! vouteyy!
tandai tippo😵😵😵
Happy Reading!
-
-
--06.00
"ALVARO!!!"
"HEBAT KAMU, YA! JAM SEGINI KAMU BELUM BANGUN!"
Alvaro bergumam dengan matanya yang masih terpejam dan ia belum bergerak sedikitpun dari kasur. "Bentar"
"BENTAR MATAMU! UDAH JAM TUJUH INI!" omel Karin membuka tirai kamar Alvaro.
Alvaro dengan malas pun membuka matanya, ia bangun dan duduk lalu melihat mamanya. Terlihat wajah lelaki itu sangat ngantuk dan malas, tak minat untuk beranjak dari kasur. "Sabinna udah bangun...?" tanyanya nyeleneh dan kembali berbaring.
"Heh! Sabinna udah pulang! Ngawur kamu!" sembur Karin melihat Alvaro yang malah kembali berbaring.
Alvaro segera beralih melihat Karin. "Binna udah pulang?"
"Udah, Alvaro...! Kamu kangen dibangunin sama Sabinna, hah?" balas Karin melempar bantal dan mengenai wajah Alvaro yang membuat Alvaro berdecak.
"Alvaro ngga mau sekolah."
"Kurang ajar kamu, bangun cepat sekolah!" Karin pun menarik kaki Alvaro. "Mentang-mentang nggak dibangunin Sabinna terus sama nggak berangkat bareng sama Sabinna kok jadi terusan nggak mau sekolah" omel Karin melihat Alvaro yang malah kembali tidur.
Drrt! Drrt!
Karin yang mendengarkan itupun berjalan mendekati meja, melihat ponsel Alvaro yang sedang di cas. Ia pun melihat tertera nama Sabinna yang menelfon nomor Alvaro... Ia beralih melihat Alvaro yang masih tertidur.
"Heh! Sabinna nelfon nih!"
Karin terkejut saat Alvaro langsung bangun dan mencomot ponsel. "Giliran Binna aja cepat" gumamnya melihat Alvaro yang mengangkat telfon itu dengan kondisi acak-acakan.
"Kenapa, Naa?" tanya Alvaro berbicara pada Sabinna di telfon dengan tangannya yang bergerak menyingkirkan selimut.
"Lo sekolah, kan?" tanya Sabinna.
Alvaro yang mendengarkan itupun menoleh melihat Karin yang melihatnya, ia pun beralih melihat jam dinding setelah itu ia membalas Sabinna. "Ah, ya. Gue sekolah, mungkin datang sedikit telat."
"Yaudah. Gue mau minta tolong, sepatu gue ketinggalan dikamar itu. Bisa nanti lo bawa?" ucap Sabinna.
"Sepatu lo?" Alvaro mengernyit, saat ia sudah tahu baru melanjutkan. "Nanti gue bawakan, Naa"
"Oke! Gue tunggu nanti, see you later!" balas Sabinna.
Tut!
Alvaro terdiam sebentar. "See you... Later?" gumamnya.
"CEPAT MANDI, ALVARO!!"
...
06.50-
"Nggak bisa nih, kalau nggak ada Sabinna dirumah ini" ucap Dipta melihat Alvaro yang barusan saja memulai makan.
Alvaro melirik Dipta sambil mengunyah makanannya.
"Iya! Kalau ada kakak cantik pasti bang Al langsung semangat di pagi hari. Ini nggak ada kakak cantik, bang Al jadi males banget" sahut Ora melihat abangnya itu... Ia sudah rapih tinggal pergi berangkat saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SABINNA [END]
Roman pour Adolescents[kalau bisa follow dulu sebelum membaca, bbub>••< HELP SUPPORT FOR MY STORY!