34 : heboh
jangan lupa tap voteee ya, maniss
tandai typo!
Happy Reading!
•••
Alvaro berada dalam ruangan Sabinna dirawat... Ada ketiga temannya Sabinna dan juga Reno. Sabinna hari ini pulang dan Alvaro yang menjemput Sabinna, sedangkan yang lain membantu Sabinna.
"Ngapa, Bin? Mau gue gendong?" Sabinna yang mendengarkan itupun melihat Zoya yang menaik-turunkan alis melihatnya.
"Heh, Binting! Lo belum sembuh total, jangan jalan sendiri" kata Luna melihat Sabinna yang ingin turun sendiri dari ranjangnya.
Alvaro berjalan mendekati Sabinna lalu mencekal tangan Sabinna, ia menatap Sabinna. "Gue bantu."
Sabinna menatap Alvaro... Ia mengangguk lalu perlahan-lahan turun dari ranjangnya dibantu oleh Alvaro.
"Kalo engga kuat jalan bilang, jangan dipaksa" Sabinna yang mendengarkan itupun kembali melihat Alvaro yang menatapnya, ia pun mengangguk.
"Udah semua?" tanya Rea melihat temannya.
Luna dan Zoya pun mengangguk memberikan jempol sembari tersenyum manis, keduanya terlihat begitu tengil.
"Biaya pengobatan udah gue urus" ucap Reno melihat Sabinna.
Sabinna menoleh melihat Reno, lalu ia mengangguk.
Sabinna beralih melihat Alvaro. "Gue bisa sendiri." ia melepaskan tangan Alvaro yang mencekal tangannya.
Alvaro melihat tangannya lalu langsung menatap Sabinna...
"Mampus! Sok kuat lo, Bin. Keras kepala amat, geram gue" gumam Luna melihat Sabinna yang hampir saja jatuh saat ingin berjalan sendiri. Beruntung saja ada Alvaro yang sigap menangkap Sabinna lalu Alvaro langsung menggendong Sabinna...
Alvaro menunduk menatap Sabinna yang menatapnya, lalu ia mendongak melihat Reno dan ketiga teman Sabinna. "Duluan." setelah mengatakan itupun ia berjalan keluar dari ruangan.
Mereka melihat kepergian keduanya.
"Ayo, Ree" ajak Reno memegang tangan Rea.
Rea menoleh melihat Reno, ia mengangguk. "Duluan" ia melihat Luna dan Zoya.
Luna dan Zoya melihat kepergian Rea bersama Reno yang meninggalkan ruangan...
"Alah alah alah..." gumam Zoya saat melihat Reno yang memegang tangan Rea.
Keduanya pun berjalan keluar dari ruangan dan menyusuri beberapa lorong...
"Sabinna sama Rea red flag... Wah? Hebat banget sih, Alvaro sama Reno" kata Zoya fokus berjalan.
Luna mengangguk setuju. "Mana iya lagi. Mudah-mudahan aja Alvaro sama Reno sanggup sama dua cewe aneh itu"
"Iya njir. Lah, kita?" Zoya melihat Luna yang melihatnya.
"Gue sama lo green flag baik hati, imut, dan cantik jelita" Luna menaik-turunkan alisnya.
Zoya memutar bola matanya dengan malas. "Gue pingin punya cowo red flag, tapi... Tapi nggak lah, gue punya cowo nanti tinggal nama doang dibuat kakak gue" ia menghela nafas sabar.
"Mampus lo," Luna terkekeh geli lalu melanjutkan. "Sejahat jahatnya gue pernah buat hal buruk, gue juga punya hati mungil yang gampang retak. So... Maybe gue nggak sanggup kalau punya cowo red flag" ia menghela nafas sabar juga...
KAMU SEDANG MEMBACA
SABINNA [END]
Teen Fiction[kalau bisa follow dulu sebelum membaca, bbub>••< HELP SUPPORT FOR MY STORY!