12 : makan gratis lagi
janlup votenya yaaaw!
Happy Reading!
¡!¡!¡!¡!🌷¡!¡!¡!¡!
06.39
at Alvaro home...
"Bang Al jangan lupa nanti, yaa!" ucap Ora mengingatkan janjinya semalam pada abangnya.
Alvaro yang mendengarkan itupun menoleh melihat Ora, ia mengangguk lalu mengacak-acak rambut Ora.
"Dada, mamaa! Dada juga, bang Al!" jerit Ora di dalam mobil Dipta tersenyum manis sambil melambai-lambaikan tangannya kepada Karin dan Alvaro.
Karin yang melihat itu tersenyum manis dan melambaikan tangannya. "Hati-hati, sayang!"
Alvaro melihati kepergian mobil Dipta, ia membersihkan helm motornya lalu melihat Karin. "Alvaro pigi, maa"
Karin menoleh melihat Alvaro, ia melihat Alvaro yang sudah memegang helm motornya. "Kamu naik motor?"
Alvaro pun mengangguk. "Udah lama ngga dipakai motornya"
Karin mangguk-mangguk mengerti. "Yasudah, hati-hati kamu. Jangan lupa janji Ora, ya?" Karin tersenyum melihat Alvaro yang menyaliminya.
Alvaro melihat mamanya lalu mengangguk. "Ya, Alvaro pigi. Assalamualaikum."
at Sabinna home...
"BUNDAA! OMAGAH! OMAGAH! BUNDAA!!"
"Ya Allah! La illahi, Brinna?! Kamu ngereog lagi, toh?! Masih pagi ini, sayang! Kenapa?! Kenapa?!" datang Manda melihat Sabinna yang kembali memasuki rumah.
"Mana ada Sabrinna ngereog!" balas Sabinna melihat Manda dengan kesal.
Manda tertawa lalu mengangguk. "Yasudah, kamu kenapa?"
"Ban mobil Sabrinna bocor, kayanya jalan semalam ditebar paku" kata Sabinna melihat Manda.
"Lah? Yasudah! Kamu berangkat sama ayah saja" ujar Manda melihat Sabinna lalu beralih melihat Arga yang sibuk membenarkan dasinya.
Sabinna yang mendengarkan itupun tersenyum senang, ia mangguk-mangguk. Sabinna beralih melihat ayahnya, ia pun menaik-turunkan alisnya melihat ayahnya yang melihatnya.
"No! Biar ayah saja yang nyetir!"
Seketika senyum manis Sabinna hilang. "Brinna aja, ayahh..."
Manda langsung menoleh melihat Sabinna. "Heh! Gundul mu itu! Kamu pasti mau buat ayah kamu jantungan, kan?!"
Sabinna kembali melihat Manda, ia cengengesan. "Tau aja, bunda"
Manda berdecak, ia melihat Sabinna yang menyaliminya.
Manda melihat Arga yang sudah rapih. "Ayah sama Sabrinna pigi, bun" Manda mangguk-mangguk melihat keduanya.
"Assalamualaikum, bunda!"
at QHS school...
Sabinna menoleh melihat Arga saat sudah sampai dipekarangan sekolahnya. "Ish, ayah kenapa nggak pernah TF Sabinna lagi" katanya dengan bibir manyun.
Arga melihat Sabinna. "Halah! Biasanya kamu kalau mau di TF bilangnya nggak usah" balas Arga.
Sabinna cengengesan. "Yaudah, nggak usah" ia pun menyalami Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SABINNA [END]
Ficção Adolescente[kalau bisa follow dulu sebelum membaca, bbub>••< HELP SUPPORT FOR MY STORY!