68 : tanggung jawab Sabinna?

83 35 4
                                    

68 : tanggung jawab Sabinna?

mwhheee sori ye! lama upd.

baca bab di atas dulu, sapa tau klean lupa😇

ayoo berikan vote, maniss! semakin semangatt author nanti😜😜

always tandai typo sengg😋👊🏻

HAPPY READING!

-☁️☾☁️-

...

Alvaro dan Reno sedang berada dikantin. Bersama kedua orang tua Alvaro, kedua orang tua Sabinna, dan ada Leo juga.

"Gimana Sabrinna?" tanya Arga melihat Alvaro yang hanya diam saja.

Alvaro tak menjawab, ia hanya menatap Arga saja. "Operasinya masih dijalankan" Reno membuka suara menjawab Arga.

"Setelah operasi Sabrinna selesai saya ingin berbicara dengan kamu, Alvaro" kata Arga menatap Alvaro.

Alvaro yang mendengarkan itupun hanya menatap Arga.

"Baiklah, kita dua keatas duluan. Mau lihat Sabrinna gimana" ucap Manda bangkit dari duduknya bersama Karin, keduanya pun berjalan meninggalkan area kantin.

Setelah Arga mengatakan tadi, menjadi hening tidak ada yang membuka suara. "Jadi? Sudah tau kalian dalang dari semua ini?" Dipta melihat Alvaro dan Reno, ia membuka suara memecahkan keheningan.

Alvaro mengangguk singkat. "Jawaban sebenarnya ada sama Sabinna" Reno membalas Dipta.

"Aziva Astrala? Saya tau dia, perusahaan keluarganya hancur karena mereka memakan uang itu sendiri dan mereka mulai bangkrut. Yang bahkan mereka sempat menuduh kehancuran terhadap perusahaannya itu ulah dari perusahaan DHIQ, perusahaan mama kamu Reno" kata Dipta.

Reno yang mendengarkan itupun melihat Dipta.

Dipta beralih melihat Leo. "Kamu pacarnya alam Merla?"

Leo melihat Dipta, ia mengangguk.

"Berapa lama kalian pacaran?" tanya Dipta melihat Leo.

"Hampir 1 tahun" balas Leo.

"Saya tidak mengerti dengan Merla, kenapa dia tidak mau memberitahu keluarganya jika dia sudah mempunyai pacar" ucap Dipta menatap Leo.

Leo menatap Dipta, ia beralih melihat ponselnya ketika mendengar notifikasi. Leo melihat percakapannya dengan seseorang, tangannya terkepal kuat.

"Maaf om, saya duluan" Leo bangkit dari duduknya melihat Dipta dan Arga. Keduanya hanya mengangguk saja.

Leo beralih melihat Alvaro dan Reno, ia menepuk-nepuk pundak Alvaro. "Gue percaya sama lo, gue duluan. Gue temukan orangnya." Setelah mengatakan itupun ia pergi.

...

-21.57

"Mama" panggil Ora tiba-tiba memeluk Karin.

Karin yang mendengarkan itupun menunduk melihat Ora yang tiba-tiba menangis memeluknya. "Kenapa, sayang? Kenapa nangis, hmm?"

Ora mendongak melihat Karin dengan mata berkaca-kaca. "K-kakak cantik..."

Karin yang melihat Ora pun terkekeh, ia mengelus-elus rambut Ora. "Kakak cantik enggak kenapa-kenapa, Ora. Kamu tenang aja, oke?" Ora menggelengkan kepalanya dipelukan Karin.

SABINNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang