45 : tampang polos.

135 44 5
                                    

45 : tampang polos.

"Ah, percintaan beda agama sungguh bagai kapal terombang-ambing." -Garren Altarizka Klaneo.

Garren gamlau

tandai typo!

Happy Reading!

°°°

"Ngapain?" tanya Sabinna melihat Rea yang melihatnya.

"Kalian dua ikut OSIS" kata Rea melihat Sabinna dan Luna.

Luna yang mendengarkan itupun melebarkan bola matanya, ia langsung melihat Rea. "Hah?! Gue juga?!" Rea pun mengangguk.

"Kalian dua udah gue masukin kedalam grup OSIS" ucap Rea melihat Sabinna dan Luna.

"Gue rada bego kenapa bisa masuk OSIS, sih?" Luna melihat Rea dengan bingung.

"Ada Alfa."

"Hah? Lo ngomong apa, Ree?" tanya Luna saat melihat Rea yang berbicara, Namun ia tak mendengarkan jelas.

Rea melihat Luna, ia menggeleng.

Rea beralih melihat Sabinna. "Lo buka grup OSIS, lo infokan di grup. Bilang acaranya nanti malam, datang di apart Blue Sky, gue males sebut apart tante gue."

Luna langsung melihat Rea dengan heran "lo barusan sebut apartemen tante lo, Ree"

Rea menoleh melihat Luna. "Iya? Makin males."

Sabinna hanya menatap Rea, ia tak menjawab.

Ceklek!

Saat Sabinna mendengarkan pintu ruangan OSIS dibuka pun ia segera menyingkir dan melihat beberapa anggota OSIS keluar dari ruangan itu...

Dan ia melihat Alvaro yang keluar bersama Tika, ada Reno, dan Alfa dibelakang.

Alvaro dan temannya berjalan mendekati Sabinna dan temannya diikuti oleh Tika...

"Udah?" tanya Reno melihat Rea.

Rea yang mendengarkan itupun melihat Reno, ia beralih melihat Sabinna.

Sedangkan Sabinna hanya mendongak menatap Alvaro yang berdiri disebelahnya. Sedangkan Alvaro menunduk menatap Sabinna, ia menaikan sebelah alisnya.

"Hp gue bego- Ck!" Sabinna terkejut saat Alvaro malah meminjak sepatunya, ia langsung mencubit kuat tangan Alvaro.

Luna melihati keduanya sudah tak heran, ia beralih dan matanya bertemu dengan mata Alfa yang menatapnya. Ia terkejut dan langsung memalingkan wajahnya, tangannya meremas roknya dan ia sedikit bergeser mendekati Rea.

"Hp gue, Alvaro..." Sabinna tersenyum sudah malas menatap Alvaro.

Alvaro menarik kakinya dan tak lagi meminjak sepatu Sabinna, dan Sabinna juga sudah melepas cubitannya.

Alvaro merogoh saku celananya lalu mengeluarkan ponsel Sabinna, ia mengembalikan ponsel itu pada Sabinna.

Sabinna langsung merampas ponselnya dengan kesal, ia langsung melihat kondisi ponselnya yang terlihat baik-baik saja.

Alvaro terkekeh, ia langsung merangkul pundak Sabinna dan menarik Sabinna mendekati dirinya. Sabinna terkejut saat ia bergeser dengan mudah dan tubuhnya menempel pada Alvaro, ia hanya berdecak.

"Hp Sabinna kenapa bisa sama lo, Al?" tanya Tika melihat Alvaro yang merangkul Sabinna.

Alvaro tak melihat ataupun meresponnya Tika...

SABINNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang