37 : hubungan?
votee dipersilahkan dengan hormat↓
tandai typo!
Happy Reading.
•
•
•Sabinna terkejut dan langsung melingkarkan kedua tangannya dileher Alvaro saat Alvaro langsung menggendongnya.
"Turunin gue!" Sabinna memukul dada bidang Alvaro saat ia digendong memasuki kamar Alvaro.
Alvaro menghiraukan protesan Sabinna, ia membungkuk dan mendudukkan Sabinna dibibir kasurnya.
Sabinna langsung mendongak menatap Alvaro, ia terlihat sangat kesal. "Ngapain lo bawa gue dikamar lo?" tanyanya dengan malas.
Alvaro berlutut didepan Sabinna, ia melihat kedua kaki Sabinna yang memerah lalu ia mendongak menatap Sabinna. "Lihat tangan lo"
Sabinna mengernyit, ia pun mengulurkan tangannya.
Alvaro memegang tangan Sabinna, ia melihat jari telunjuk Sabinna yang mengeluarkan darah karena tergores pecahan gelas tadi.
Ia menyeka darah yang keluar dari jari telunjuk Sabinna dengan ibu jarinya. "Shh" Sabinna meringis saat ibu jari Alvaro menyeka darah yang keluar dari jari telunjuknya.
Alvaro menatap Sabinna saat mendengarkan Sabinna meringis. "Sorry."
Alvaro melihat darah dari jari telunjuk Sabinna yang masih terus keluar... Ia mendongak menatap Sabinna yang menatapnya... "Sorry." setelah mengatakan itupun ia memasukkan jari telunjuk Sabinna kedalam mulutnya lalu menghisapnya hingga jari telunjuk Sabinna tak mengeluarkan darah lagi.
Nafas Sabinna tercekat saat Alvaro menghisap darah dari jari telunjuknya... Ia hanya diam sampai ia melihat Alvaro mengeluarkan jari telunjuknya dari mulut Alvaro... Ia melihat Alvaro mengambil tisu lalu mengelap jari telunjuknya hingga bersih dan darah luka itu sudah tak keluar lagi.
Alvaro menatap Sabinna tanpa rasa bersalah sedikitpun, ia melempar tisu itu kedalam tong sampah dan masuk. "Kaki lo masih sakit?" tanyanya menatap Sabinna.
Sabinna melihat Alvaro, lalu melihat kakinya yang sedikit memerah namun rasa perihnya sudah menghilang. Ia pun menggeleng kecil. "Udah engga"
Alvaro pun bangkit lalu duduk disebelah Sabinna. "Kenapa lo belum tidur?" Ia menatap Sabinna.
"Engga bisa tidur" balas Sabinna.
Alvaro beralih melihat jam dinding, menunjukkan pukul 23.57 malam.
Ia menoleh kembali melihat Sabinna. "Jam 12 malam kurang 2 menit belum bisa tidur lo?"
Sabinna pun menggeleng. "Lagian biasanya gue tidur jam 02.33 malam"
"Lo mau tidur atau jaga rumah?"
Sabinna yang mendengarkan itupun langsung menatap Alvaro yang menatapnya, ia pun memalingkan wajahnya. "Y-ya, tidurlah!"
"Engga baik untuk kesehatan kalau tidur lewat jam 23.00" kata Alvaro.
Sabinna menoleh melihat Alvaro lalu menaikkan sebelah alisnya. "Lo sendiri belum tidur"
"Gue masih ngerjain tugas OSIS" balas Alvaro melihat Sabinna.
"Tugas apa?" tanya Sabinna melihat Alvaro tiba-tiba kepo.
Alvaro terkekeh. "Acara besok ke Hutan-Mp"
"Banyak yang ikut?"
Alvaro pun mengangguk. "Hampir satu sekolah kayanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
SABINNA [END]
Teen Fiction[kalau bisa follow dulu sebelum membaca, bbub>••< HELP SUPPORT FOR MY STORY!