74 : trauma?

114 34 16
                                    

74 : trauma?

hallo all!

apakah kalian bosan??

bantu support always^^

Happy Reading!

_•♪•_

•••

Sabinna berjalan memasuki markasnya, dan terlihat sepi? Ia celingukan mencari temannya, namun tak ada siapapun.

"Katanya ada info? Kemana mereka?" gumamnya melihat ponselnya.

"BINNA DATANG KENAPA ENGGAK BAWA APA-APA?! PJ NYA MANA?!" jerit Arnoly dari lantai 2 melihat kebawah, melihat Sabinna.

Sabinna yang mendengarkan itupun mendongak keatas melihat Arnoly. "PJ apanya?" Sabinna melihat Arnoly tak mengerti.

"Lo kenapa ngga bilang sama kita, Bin?" datang Rea barusan memasuki markas dan mendekati Sabinna.

Sabinna menoleh melihat Rea yang bersama Zoya, ia mengerutkan keningnya benar-benar tak tahu. "Bilang apa coba?"

"Pakai acara pura-pura enggak tau lagi lo, Bin" timpal Zoya melihat Sabinna.

Sabinna benar-benar tak mengerti. "Gleno, Gleno kemana? Katanya ada info? What's that?" Ia pun memilih untuk berjalan kearah anak tangga lalu menaiki anak tangga mencari Gleno.

"Lo lihat dulu status WhatsApp Luna!" jerit Zoya melihat Sabinna.

Sabinna yang mendengarkan itupun berhenti menaiki anak tangga, ia menoleh melihat Zoya. Ia pun segera melihat ponselnya lalu membuka aplikasi WhatsApp, dan ia pun melihat yang diucapkan oleh Zoya.

 Ia pun segera melihat ponselnya lalu membuka aplikasi WhatsApp, dan ia pun melihat yang diucapkan oleh Zoya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sabinna melebarkan bola matanya saat melihat itu. "W-what the fuck?!"

"Lah? Lo kenapa malah nggak tau sih, Bin?" kata Sanea berjalan menuruni anak tangga mendekati Sabinna.

"LUNAAAA!"

Bukan hanya Zoya saja yang terkejut, Sanea, Arnoly, bahkan Rea terkejut saat mendengarkan Sabinna menjerit.

"Mampus, ketua ngamuk" gumam Zoya saat melihat Sabinna.

"I'm here, Buketu!!"

Sabinna yang mendengarkan itupun menoleh, ia melihat Luna yang tersenyum lebar sudah berdiri disebelah Zoya.

Sabinna pun segera menuruni anak tangga lalu berjalan mendekati Luna, ia langsung menatap Luna. "Apa maksud lo, Lun?"

Luna mengerutkan keningnya dengan tak mengerti saat melihat Sabinna. "Kenapa lo nanya gue?! Kan itu lo sendiri, njir! Gue aja kaget, kenapa lo sendiri malah juga kaget?! Enggak salah duduk kan lo? Atau lo salah tidur?"

SABINNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang