65 : janji Alvaro dan... I love you?

130 43 10
                                    

65 : janji Alvaro dan... I love you?

'I hate that bastard woman.
-Author.

.

Happy Reading!

•••

at- 05.59 am.

"Al? Lo nggak cape?" Gavin melihat Alvaro yang sendari tadi hanya diam melihati Sabinna yang masih terbaring lemah di ranjang.

Ibu jari Alvaro mengelus-elus tangan Sabinna yang ia pegang sudah dari pukul 02.20, bahkan ia tak berniatan untuk melepaskan tangan Sabinna.

"Lo makan dulu aja sama anak-anak yang lain, biar gue jagain Sabinna"

Alvaro yang mendengarkan itupun menoleh melihat Rea yang melihatnya, ia kembali melihati wajah damai Sabinna yang terdapat luka.

"Bukannya gue ngusir, gue juga tau. Lo ngga ingat kata Reno? Reno bilang lo harus ingat sama kesehatan lo sendiri, Al" lanjut Rea melihat Sabinna lalu kembali melihat Alvaro.

Rea menghela nafas saat melihat Alvaro yang diam saja melihati temannya, ia pun kembali berbicara. "Lo tenang aja, ortu Sabinna lagi jalan kemari"

Dan Alvaro akhirnya mengangguk, aku meremas lembut tangan Sabinna lalu ia bangkit dari duduknya dan dengan enggan melepaskan tangan Sabinna.

"Kabari gue kalau Sabinna bangun." Ia beralih melihat Rea lalu berjalan keluar dari ruangan bersama Gavin.

Melihat keduanya sudah keluar pun Rea mendekati ranjang Sabinna dan menyingkirkan kursi Alvaro tadi, ia melihati Sabinna yang tak kunjung bangun.

"Lo kapan bangun, Binna?" Ia terkekeh kecil melihati Sabinna, teringat tingkah laku Sabinna kepadanya.

"Lo tau ngga sih, Ree? Reno ngga waras itu sebenarnya suka sama lo, tapi dia sok malu-malu"

"So sweet, bangsat! Nikah aja sana, gue dukung"

"Bajingan, Reno brengsek. Bilang aja sama gue kalau dia nyakitin lo lagi, biar gue bakar jantungnya."

"Reno green flag, loh... Dia pasti pengertian abis kalau sama lo, Ree"

"Jaman hts, Ree?"

"Pacar aja, sialan! Gue kawinkan kalian lama-lama"

"Jangan, bangsat! Nanti Reno marah! Lo dimarah gue juga dimarah, sialan!"

"Babi bunting, brengsek! Kita kena marah kan jadinya!"

Dan Rea mengingat kata-kata temannya itu... Walaupun gadis itu terlihat kasar, namun memiliki hati yang baik. Ia tak menyebut Sabinna gadis nakal, liar, kasar ataupun hal lainnya yang negatif. Karena ia tahu bahwa Sabinna gadis baik, tahu mana jalan yang benar saat gadis itu memilih jalan.

"Bangun, Bin. Lo tega biarin gue ngurus markas sendirian? Anggota lo hampir gila, loh? Mereka khawatir sama lo" katanya melihati Sabinna, walaupun Sabinna memejamkan mata.

"Ree..?"

Rea yang mendengarkan itupun sedikit terkejut, ia menoleh dan melihat Zoya yang menyodorkan tisu. Dan ia pun mengambil tisu itu, lalu mengelap hidungnya.

Zoya melihat Sabinna lalu beralih melihat Rea, melihat mata gadis itu berkaca-kaca. Tangannya bergerak dan mengelus-elus pundak Rea, ia tersenyum. "Sabinna bakalan baik-baik aja, gue yakin itu."

SABINNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang