25 : luka

165 43 2
                                    

25 : luka

HEY, YOU!
don't forget tap vote!😠

and don't forget tandai typo!

HAPPY READING!

___________
...

Manda yang mendengarkan itupun bernafas lega disana. "Oh, gitu... Bagus deh, kalo kamu baik-baik aja. Bunda khawatir sedikit sama kamu salahnya, palingan khawatir 2% doang selebihnya enggak sih"

Sabinna berdecak. "Terserah bunda, kalo gitu Sabrin-"

"Permisi? Pasien atas nama Sabinna? Sabinna Greyola Akshaya, ya?" potong seorang suster memasuki ruangan Sabinna bersama satu suster lain.

Sabinna terkejut dan langsung mematikan telfonnya, ia menoleh dan melihat suster itu.

"Loh? Kamu sendirian? Dimana orang tua kamu?" tanya suster itu mendekati ranjang Sabinna memegang buku dan pulpen.

"Belum saya kabari" balas Sabinna.

"Ah, okay. Jangan lupa segera dikabari, ya?" Sabinna pun mengangguk.

"Lalu? Kamu sakit apa?" lanjut suster itu.

"Luka tembak" kata Sabinna melihat ponselnya.

"Baiklah. Tunggu sarapan paginya, ya. Lalu kami akan memberikan obat, istirahat yang banyak" ucap suster itu setelah menulis di buku yang dipegang.

Sabinna mengangguk kembali... Suster yang melihat itupun ikut mengangguk lalu berjalan keluar dari ruangan bersama suster lain.

Sabinna menghela nafas saat pintu ruangan sudah ditutup, ia kembali melihat ponselnya lalu meletakkan ponselnya.

...

at QHS school

06:57

Rea, Luna, dan Zoya barusan saja tiba disekolah. Mereka berangkat satu mobil karena setelah pulang sekolah mereka langsung pergi ke Hospital-LilySha.

Rea dan kedua temannya berjalan di koridor, banyak sorot pasang mata yang melihat ketiganya. Ada yang berbisik-bisik tentang mereka, tapi Rea, Luna dan Zoya sama sekali tidak memperdulikan itu.

"Kak Rea, Luna, sama Zoya berangkat satu mobil pakai mobil kak Rea?"

"Iya mereka cuma bertiga tuh."

"Sabinna kemana? Setau gue, Sabinna cabut kemarin dari sekolah."

"Iya tuh. Mereka udah enggak main sama Sabinna lagi?"

"Nggak mungkin lah, secara kan mereka dekat banget. Dilihat-lihat juga enggak ada masalah mereka berteman, baik-baik aja tuh."

"Siapa tau weh, Sabinna punya masalah. Terus... Mereka ilfeel sama Sabinna, ya males lagi temenan."

"Enggak mungkin sih, kan Sabinna ketua Narlz."

"Tapi... Bisa aja loh!"

"Iyaa tuh! Kan Sabinna anaknya nakal."

"Jangan-jangan... Sabinna liar dan... Oh my God..."

"Heh! Udah jangan berfikiran buruk!"

"Tapi nyatanya Sabinna dilihat-lihat ew banget."

"Syukur gue sabar, kalau enggak udah gue bakar mulut mereka." kata Luna saat mendengarkan ocehan itu...

SABINNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang