60 : Menyenangkan.
"Dia menyenggol hatimu bukan untuk perasaan, tetapi untuk percobaan- Author Imut, Kemce, Stargrel, Baik Hati, Rajin Update.
😜😜🤙🏻🤙🏻
Happy Reading!
•
•
•"Kamu juga tidak memakai dasi, Gleno?!" kepala sekolah yang melihat Gleno maju ke depan pun terkejut
Sedangkan Gleno hanya mengangguk singkat, dan jelas bahwa lelaki itu berbohong. Ia berdiri disebelah kiri Sabinna, sedangkan Alvaro ia sebelah kanan. Dan Gleno menatap Sabinna yang melihatnya...
"Baiklah, hanya delapan orang saja? Yang lain tidak kan?"
"Jika tidak, bubar barisan jalan. Ini sudah gerimis, mau turun hujan. Kalian jangan berkeliaran!" lanjutnya melihat murid-muridnya yang sudah bubaran.
"Ini lagi, dua cewe" kepala sekolah melihat Sabinna dan satu gadis cantik yang berdiri disebelah kanan Alvaro.
"Kalian dua cewe sini!" Sabinna dan gadis cantik itupun hanya menurut saja.
"Dimana dasi dan sabuk kamu, Sabinna?" tanya kepala sekolah melihat Sabinna yang tak mengenakan dasi dan sabuk.
"Ketinggalan." balas Sabinna enteng.
"Menyesal saya bertanya pada kamu." gumam kepala sekolah itu saat melihat balasan Sabinna. Ia beralih melihat gadis cantik disebelah Sabinna. "Lalu, dimana dasi kamu?"
"Buu... Ketinggalan, saya lupa Bu..." jawabnya dengan bibir sedikit manyun.
—Gleno bawa pistol ngga, ya? Risih gue. Batin Sabinna saat melihat bibir gadis itu.
Kepala sekolah menggeleng-gelengkan kepalanya tak mengerti lagi. "Kalian bersihkan semua taman disekolah ini saja" kata kepala sekolah melihat keduanya. Keduanya pun mengangguk, langsung pergi kearah taman belakang.
"Ini lagi cowoknya! Kamu lagi Alvaro dan Gleno! Aduuh...!" kepala sekolah menepuk keningnya sudah pusing, apalagi melihat ketua OSIS, Alvaro.
"Alvaro dengan Gleno bersihkan taman saja sama Sabinna tadi" Alvaro dan Gleno pun mengangguk.
Kepala sekolah beralih melihat keempat cowok. "Heh! Kalian empat! Nanti tampungi air hujan"
Keempatnya yang mendengarkan itupun mendelik. "Yang bener dong, Buu... Gabut boleh, tapi jangan kaya gini lah..." salah satu lelaki yang memakai topi di kebelakang kan pun membuka suara melihat kepala sekolah...
"Halah, baperan kamu. Sudah! Kalian ikut saya sini!" keempatnya pun berjalan mengikuti kepala sekolah yang menuju ruangan BK LB.
Sedangkan diposisi Sabinna. Ia sedang duduk diam di tempat duduk bawah pohon... Ia sedang melihati air hujan yang mulai berjatuhan. "Heh! Lo! Ngapain lo disitu aja?! Sini lo!" Sabinna yang mendengarkan itupun menoleh menatap gadis itu.
Sabinna terkejut saat ada yang menepuk pundaknya, ia menoleh melihat orang itu. "Duduk diam disini aja, jangan dipikirin." ucap Gleno mengelus-elus pundak Sabinna.
Sabinna mengangguk singkat, ia melihat Gleno yang berjalan meninggalkannya. Ia beralih melihat Alvaro yang sedang mengutip sampah, ia melihat Alvaro yang melihatnya.
Sabinna terkejut terkejut, ia langsung mengelus-elus dadanya mengatur nafasnya. Ia terkejut saat mendengarkan suara Guntur yang sangat kuat, dan turunlah hujan yang sangat deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
SABINNA [END]
Fiksi Remaja[kalau bisa follow dulu sebelum membaca, bbub>••< HELP SUPPORT FOR MY STORY!