49 : Alvaro posesif?
wala we votenya we
Happy Reading!
•
•
•Sabinna menghela nafas, ia melihat jam pada ponselnya. Pukul 21.03 malam.
Sabinna mengaktifkan mode jangan ganggu pada ponselnya, ia beralih melihat gedung dari kejauhan parkir mobil Gleno.
Sabinna beralih melihat Gleno yang masih sibuk dengan laptopnya. "Gimana?"
Gleno beralih melihat Sabinna, ia mengangguk. "Aman, kita bisa gerak sekarang" setelah itu ia kembali fokus pada laptopnya. "Gedung ini luas" lanjutnya menunjukkan laptopnya dimana terlihat bagian dalam gedung itu.
"Lo bisa ambil 2 lantai atas, gue sama yang lain bisa jagain bawah terus baru nanti ketemu di rooftop" kata Gleno melihat Sabinna yang melihati laptopnya.
Sabinna mengangguk setuju. "Itu bagus, ayo gerak"
"Tunggu"
Sabinna tak jadi menarik knop pintu, ia kembali melihat Gleno dan menaikkan sebelah alisnya.
"Gue cuma ngga mau sampai membahayakan, lebih baik lo lepas jaket itu" ucap Gleno melihat jaket yang Sabinna kenakan.
Sabinna menunduk melihat tangannya... Ia masih mengenakan jaket ketua VARVEROS. Ia mengangguk setuju lalu melepas jaketnya tanpa berfikir, maksudnya untuk apa berfikir lagi?
Sabinna dan Gleno pun keluar dari mobil... Begitu melihat Sabinna dan Gleno keluar dari mobil, Rea dan Zoya pun ikut keluar dari mobil Rea.
Rea dan Zoya berjalan mendekati keduanya. "Gimana?" tanya Rea melihat Sabinna.
"Kita bisa langsung gerak" balas Sabinna melihat Gleno yang malah sibuk sendiri.
"Kenapa?" tanya Sabinna saat melihat Gleno menarik knop pintu mobil.
"Gue bawa pistol ngga ada pelurunya." jawab Gleno lalu melemparkan senjata tajam itu dengan asal didalam mobilnya.
"Bego." kata Sabinna dengan malas.
"Ini mobil aman?" Zoya membuka suara melihat keduanya.
Sabinna beralih melihat Zoya, matanya beralih melihat pohon cukup besar yang berjarak tak jauh dari mobil mereka. "Nanda sama Leo udah pasang beberapa kamera tersembunyi untuk mantau"
Zoya pun mengangguk mengerti. "That's good, ayo gerak?"
...
"Gila." gumam Zoya saat mendongak melihati gedung itu yang tampak sudah tua dan sangat gelap.
"Lo pakai heels?!" Rea melihat Zoya dengan terkejut saat ia baru menyadari bahwa Zoya memakai heels.
"Sial, iya. Aman, gue terobos aja" balas Zoya.
"Berpencar, selalu Informasi." ucap Sabinna melihat gedung itu yang tampak besar.
Ketiganya pun mengangguk mengerti. Lalu mereka mulai berpencar memasuki gedung itu...
Dan Sabinna mulai memasuki area lantai 2. Ia menyusuri setiap lorong gelap, dan ia berhenti didepan salah-satu ruangan.
Sabinna pun memasuki ruangan itu, ruangan itu terlihat gelap dan sangat kotor. Banyak kertas, kayu, senjata tajam, pisau dll.
Sabinna mengernyit saat melihat sebuah kertas tertempel didinding, ia berjalan mendekati dinding itu lalu memegang kertas itu. Terlihat kertas itu sudah sangat kotor dan terlihat sudah lama... Ia pun menarik paksa kertas itu dari dinding hingga jatuh pada tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SABINNA [END]
Teen Fiction[kalau bisa follow dulu sebelum membaca, bbub>••< HELP SUPPORT FOR MY STORY!