67 : need a hug Sabinna?
"Berjanji tak memberi bukti, melainkan memberi luka." -Mom Karina Rinaura.
hollaaaaa all! mahav author upd baru ini.. karenaw author baru pulih dari sakit, mwhheej
jgn luvaaa votenya yakkk!
HAPPY Reading!
′☁️🌷☁️
-15.21
"Lo kenapa, Lun?" tanya Zoya melihat Luna yang hanya diam saja dari tadi.
Luna beralih melihat Zoya, ia dengan lesu pun menjawab. "Engga apa-apa" ia pun menarik knop pintu mobilnya membuka pintu mobilnya lalu ia beralih melihat Rea. "Ayo kita lihat Sabinna"
"Kita ke markas aja, ada beberapa yang mau dibahas. Kata dokter Mira, Sabinna belum bisa dilihat. So, nanti malam aja" kata Rea melihat keduanya.
Luna yang mendengarkan itupun menghela nafas, ia mengangguk. "Yaudah, gue duluan" ia pun memasuki mobilnya.
...
17.09-
"Shh...! Shibal! Pusing banget kepala gue, ini file apaan coba? Nggak bisa lebih singkat apa?!" gerutu Luna melihat laptopnya.
"Bisa, tapi jangan disingkat. Percuma, filenya sebagian bisa hilang" sambung Rea masih fokus pada laptopnya.
"Eh?! Bulan depan ujian kelulusan?!" kata Zoya yang sedang tidur-tiduran dilantai.
"Yap, tanggal tujuh." sambung Rea fokus pada laptopnya.
Zoya pun segera bangun dari rebahan, ia memegangi kepalanya dengan kedua tangannya. "What?! Ini udah mau akhir bulan...!!"
"Gue benci ini."
Zoya yang mendengarkan itupun beralih, ia melihat Luna yang hanya diam. "Kenapa, bub?" tanyanya berdiri lalu langsung berjalan mendekati Luna.
Luna dengan kesal pun menarik laci kecil pada mejanya lalu mengambil pisau kecil, dan ia langsung membuat goresan abstrak pada layar laptopnya dan menusuk-nusuk keyboard laptopnya dengan emosi. "Brengsek!" umpatnya.
"Lah?! Kenapa lo, Luna...?!" Zoya terkejut saat melihat Luna malah ngamuk merusak laptop.
"Filenya hilang tiba-tiba, brengsek!" balas Luna menusuk-nusuk layar laptop itu dengan pisau kecil tadi hingga laptopnya mati.
"Udah! Gue udah males!" lanjutnya kembali menyimpan pisau kecil itu didalam laci tadi.
Zoya dengan senyum lebarnya pun mengambil laptop Luna yang sudah rusak, ia pun berjalan mendekati tong sampah dan memasukan laptop Luna kedalam tong sampah dalam ruangan itu.
"That's good, Zoy" kata Luna menyandarkan tubuhnya pada kursinya.
"Luna frustasi" gumam Zoya saat melihat Luna, ia pun beralih melihat Rea yang fokus pada laptop. "Emangnya itu file apaan, Ree?"
Rea beralih melihat Zoya dengan mata sudah ngantuk. "Ah? Kata tante gue ini file penambah nilai, maksudnya yang bagian OSIS untuk mengetes kemampuan berfikir"
Zoya pun mangguk-mangguk mengerti, lalu kembali bertanya. "Trus, punya Sabinna?"
Rea pun kembali fokus pada laptopnya. "Dikerjakan Alvaro"
"Nah! Mending lo minta bantu sama Alfa aja, Lun!" Zoya pun langsung berjalan mendekati meja Luna saat mendengarkan Rea.
"Males." balas Luna dengan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SABINNA [END]
Novela Juvenil[kalau bisa follow dulu sebelum membaca, bbub>••< HELP SUPPORT FOR MY STORY!