HB - 01

1.5K 27 1
                                    

Hallo semuanya, ini adalah cerita pertama yang aku buat. Jadi, aku memohon maaf jika penulisanku masih kurang rapi dan acak acakan.

Selamat membaca❤️

***

09.00 WIB

Suasana di SMA Lentera Bangsa terlihat sangat ramai, karena siswa-siswinya sedang berkeliaran di kantin, di lapangan, di koridor sekolah, dan di berbagai tempat lainnya.

Pukul 09.00 adalah jam istirahat pertama di SMA Lentera Bangsa. Aruna Pratista yang kerap dipanggil dengan sebutan Aru itu adalah salah satu siswi di sekolah ini yang sedang berada di kantin dengan kedua sahabatnya.

Mereka akan membeli berbagai macam makanan untuk mengisi perut mereka. Namun, ketika di kantin Aruna tidak membeli apa-apa, ia hanya mengantar kedua sahabatnya karena gadis itu sudah membawa bekal makan sendiri dari rumahnya.

Aruna jarang sekali membeli makanan di sekolah, sebab ia selalu membawa bekal makan buatan sang Mami dari rumah. Selain karena itu, Aruna juga memiliki riwayat penyakit asam lambung dan inflamasi usus. Jadi, Aruna selalu menjaga pola makan nya.

Kedua sahabat Aruna sudah selesai membeli makanan, mereka pun memutuskan untuk kembali ke kelas. Aruna dan kedua sahabatnya tidak pernah makan di kantin karena kantin selalu penuh.

Gadis itu berjalan di depan kedua sahabatnya. Ketika sedang berjalan, tiba-tiba saja ada seorang lelaki menghampiri Aruna sembari membawa dua es teh di tangannya. Sontak, Aruna dan kedua sahabatnya pun menghentikan langkahnya.

"Mau minum?" tawar lelaki itu seraya menyodorkan satu es teh yang ia pegang.

Semua siswa-siswi yang berada di kantin memperhatikan Aruna dan lelaki itu.

Aruna menaikkan sebelah alisnya. Ia mengenal lelaki ini. Namun ia hanya mengenal nama dan mukanya saja, tidak dekat ataupun berteman akrab.

Lelaki itu merasa diacuhkan. "Ini, buat lo." ujarnya lagi seraya kembali menyodorkan satu es teh yang ia pegang.

Aruna semakin menaikkan sebelah alisnya. Mereka tidak akrab sama sekali, tapi mengapa lelaki itu tiba-tiba memberinya sebuah minuman?

Sejujurnya, Aruna ingin menerima pemberian lelaki itu. Ia tidak enak jika harus menolaknya karena ia dan lelaki itu menjadi pusat perhatian di kantin ini. Namun, ia baru saja sembuh dari sakitnya. Jadi tidak mungkin, kan, jika ia meminum es sekarang? Apa lagi disini ada kedua sahabatnya yang selalu memantau keadaannya.

"Maaf, gue nggak bisa nerima pemberian lo," tolak Aruna secara halus.

Merasa ditolak, lelaki itupun menaikkan sebelah alisnya seolah meminta penjelasan mengapa pemberiannya di tolak.

"Gue baru sembuh, jadi gue nggak bisa minum es dulu." jelas Aruna.

Lelaki itu mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti, lalu tanpa sepatah katapun, ia melengos pergi menghampiri teman-temannya.

Aruna yang melihat kepergian lelaki itupun langsung kembali berjalan menuju kelasnya dengan diikuti oleh kedua sahabatnya.

***

"Lo deket sama Mahesa, Ru?" tanya Sahira penasaran.

Ya, nama lelaki tadi adalah Mahesa. Lebih lengkapnya lagi adalah Mahesa Baswara. Lelaki itu seorang pangeran sekolah di SMA Lentera Bangsa, jadi tidak ada satu orang pun di sekolah ini yang tidak mengenalnya.

Mahesa memiliki perawakan yang tinggi dan tegap, berkulit putih, wajah tampan rupawan, mata yang sayu namun tajam, dan angkuh ketika berjalan. Selain itu, Mahesa juga salah satu siswa berprestasi di SMA Lentera Bangsa.

Handsome Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang