Jangan lupa vote nya, ya!
Selamat membaca❤️
**
Satu minggu kemudian.
Aruna tengah menatap pantulan dirinya di cermin yang ada dihadapannya. Ia sudah siap untuk pergi ke rumah Lita. Hanya tinggal menunggu Lita menjemputnya saja.
Ya, setelah minggu kemarin Aruna tidak diizinkan ikut oleh Mahesa dalam acara bakar-bakar tersebut, Aruna memutuskan untuk tetap datang namun datang secara diam-diam tanpa sepengetahuan Mahesa. Jadi Mahesa tidak tahu sama sekali bahwa dirinya akan ada disana nanti.
Handphone yang Aruna simpan di meja riasnya bergetar, tanda pesan masuk. Aruna pun langsung mengambil handphone itu dan membukanya.
~Lita :
*Send a picture.
Aku di depan.~Aruna :
Tunggu.
Aku kesitu.Setelah membalas pesan tersebut, Aruna pun bergegas mengambil tas kecilnya lalu berjalan dengan tergesa.
Saat Aruna sedang berjalan menuju pintu keluar, ia melihat sang Mami yang sedang bersantai di ruang keluarga. Aruna menghampiri Mami nya terlebih dahulu.
"Mi." panggil Aruna sembari berjalan menghampiri.
Mami Aruna menoleh, "Udah mau berangkat?"
Aruna menjawab dengan anggukan kepala saja.
Mami melihat kearah jam dinding. Jam 07 malam. "Adek beneran nggak bakal ikut bakar-bakaran di rumah aja bareng Mami, Papi sama Abang? Abang bawa temen-temennya loh." ujar Bunda berusaha merayu sang anak bungsu. Mami bukan tidak mengizinkan Aruna pergi bersama kekasih anaknya itu, tetapi Mami hanya sedikit khawatir membiarkan anak bungsunya pergi malam-malam seperti ini.
"Nggak Mami, Adek mau sama Mahesa aja." sahut Aruna singkat. "Oh iya, Abang mana? Kok belum keliatan jam segini?" lanjutnya.
"Abang masih pada di kamarnya. Pasti lagi pada siap-siap."
Aruna mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. "Yaudah kalo gitu Adek berangkat dulu ya, Mi. Temen Adek udah di depan soalnya."
"Iya, hati-hati. Pulangnya jangan kemaleman ya Dek."
"Siap Mami." ujar Aruna seraya mencium punggung tangan Maminya. Setelah itu, ia pun berjalan dengan tergesa menuju keluar rumah.
***
Lita memarkirkan motornya di halaman rumahnya. Lalu Aruna dan Lita pun turun dari motor tersebut. Aruna melihat ke sekeliling halaman rumah Lita. Terlihat sangat asri dan sejuk, karena banyak sekali tanaman-tanaman.
Lita menoleh kearah Aruna yang sedang memperhatikan sekitar. "Sejuk ya?"
Aruna mengangguk.
Lita terkekeh. "Mama aku suka banget nanem tanaman, jadi sejuk deh disini."
Aruna hanya menjawab dengan ber 'oh' ria saja. Melihat Aruna yang sangat anteng melihat keadaan sekitar halaman rumahnya, Lita pun kembali berujar. "Tunggu disini sebentar ya, aku mau simpen kunci motor dulu. Nanti kita ke markasnya jalan aja, deket soalnya."
Aruna menoleh kearah Lita. Ia mengangguk, "Iya, aku tunggu disini."
Setelah itu, Lita pun berjalan masuk kedalam rumahnya untuk menyimpan kunci motor yang tadi ia pakai.
***
Di markas Karang Taruna, kini sudah ada Raja, Raden, Mahesa, Meysha, Katy dan Alya. Hanya tinggal Lita saja yang belum datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Boyfriend
RomanceMahesa, seorang atlet badminton dan seorang pangeran sekolah di SMA Lentera Bangsa tertarik kepada seorang gadis yang bernama Aruna Pratista. Menurut Mahesa, Aruna itu manis, bak gula hidup. Dan hal yang paling menariknya adalah Aruna tidak pernah m...