HB - 13

353 7 0
                                    

Citra, Sahira, Zaky dan Danis berjalan beriringan menuju UKS. Mereka tadi bertemu di lorong kelas pada saat mereka akan menuju ruang UKS, jadi mereka memutuskan untuk berjalan bersama-sama.

Setelah dua menit berjalan, mereka pun sampai. Mereka berempat masuk kedalam lalu menghampiri Aruna dan Mahesa.

Zaky melemparkan tas Mahesa kearah Mahesa. Mahesa dengan sigap menangkap tas tersebut. Sementara itu, Citra menyodorkan tas Aruna kepada pemiliknya. Namun saat Aruna akan mengambil tas nya dari tangan Citra, Mahesa malah mengambilnya lebih dulu.

"Aku bawain." ujar Mahesa.

Aruna sontak menggelengkan kepalanya, "Jangan Sa, berat nanti. Kamu kan gendong tas kamu, masa gendong tas aku juga?" sahut Aruna.

"Nggak berat."

"Mahesa.."

"Nggak apa-apa, Sayang." ujar Mahesa dengan lembut. Aruna menghela napasnya pasrah. Akhirnya ia pun mengizinkan Mahesa yang ingin membawakan tasnya.

"Nggak apa-apa kali Ru. Mahes kuat kok, dia kan atlet. Masa atlet loyo." cibir Danis.

Mahesa mendelik kearah Danis. Sementara Danis menyengir tanpa dosa. "Bercanda Hes."

Mahesa menatap Aruna, "Perutnya masih sakit nggak?"

Aruna menggeleng, "Udah nggak."

"Yaudah yuk, pulang." ujar Mahesa. Aruna tersenyum sembari mengangguk.

Mahesa membawa tas Aruna menggunakan tangan kirinya, sementara tangan kanan nya ia gunakan untuk membantu Aruna turun dari brankar.

Setelah turun dari brankar, Mahesa menyodorkan tangan kanan nya agar digandeng oleh Aruna. Aruna yang mengerti pun langsung menggandeng tangan Mahesa.

Mereka semua berjalan beriringan keluar ruang UKS. Saat sudah diluar ruang UKS, munculah Elsa sembari membawa tas dan kunci ruang UKS.

"Ini udah diluar semua?" tanya Elsa. Mereka semua mengangguk. "Yaudah, kalo gitu kalian boleh pulang. Aruna, inget ya jangan sampe makan sembarangan lagi." lanjut Elsa.

Aruna menyengir, "Iya Kak, siap. Makasih ya, aku pulang dulu."

Elsa mengangguk, "Hati-hati."

Aruna, Mahesa berserta teman-temannya pun pergi meninggalkan ruang UKS. Mereka berjalan menuju parkiran. Sepanjang mereka berjalan menuju parkiran, Mahesa tidak pernah melepaskan genggaman tangannya dari tangan Aruna. Aruna dan Mahesa menjadi pusat perhatian. Banyak yang menatap iri kepada Aruna. Sementara itu, Aruna berusaha mengabaikan mereka.

***

Kini mereka sudah berada di parkiran. Citra menghampiri kekasihnya yang sedang duduk diatas motornya yang sudah menunggu Citra sedari tadi.

Sahira, Zaky, Danis dan Mahesa menghampiri motor mereka masing-masing. Sementara Aruna berdiri didekat pos satpam yang berada di parkiran untuk menunggu Mahesa.

Mahesa memakaikan tas Aruna di bagian dadanya, lalu menaiki motor kesayangannya. Setelahnya iapun memakai helm full face nya lalu menyalakan mesin motor tersebut. Mahesa melajukan motornya kearah Aruna.

Ketika sudah berada didepan Aruna, Mahesa pun menurunkan footstep motornya. Aruna yang diperlakukan seperti itupun tersenyum. Aruna pun naik ke motor Mahesa. Begitu sudah naik, Aruna langsung melingkarkan tangannya di pinggang Mahesa.

"Gue duluan ya." pamit Mahesa kepada teman-temannya.

Mendengar hal itu, Zaky dan Danis pun mengangguk, "Hati-hati Hes."

Handsome Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang