HB - 18

338 8 0
                                    

Keesokan harinya, Aruna dan Mahesa sekolah seperti biasa. Sebelum memulai pembelajaran, seluruh murid di SMA Lentera Bangsa dikumpulkan di tengah lapangan karena ada suatu pengumuman.

"Selamat pagi anak-anakku sekalian. Bapak mengumpulkan semua murid dilapangan ini karena ada yang ingin Bapak sampaikan. Seperti yang kalian ketahui, bahwa kemarin, tepatnya hari Kamis, salah satu teman kalian yang bernama Mahesa Baswara dari kelas X-D mengikuti pertandingan final badminton. Dan Mahesa berhasil meraih juara satu tingkat nasional. Mahesa berhasil membawa pulang satu buah piala, satu buah medali emas, dan uang tunai sebesar lima juta rupiah. Untuk menyerahkan penghargaannya, Bapak persilahkan Mahesa untuk maju ke depan." ucap Pak Seno sang guru kesiswaan.

Semua para guru dan murid bersorak gembira dan bertepuk tangan. Mereka bangga mempunyai murid dan teman seperti Mahesa.

Mahesa berjalan maju kedepan dengan percaya diri. Sementara itu, Aruna tidak ada henti-hentinya tersenyum.

Ketika sudah berdiri di depan, Mahesa mencium punggung tangan Pak Seno. Dan saat Mahesa mencium punggung tangan Pak Seno, Pak Seno pun mengusap kepala Mahesa.

Satu orang OSIS yang ditugaskan untuk membawakan piala, medali dan piagam pun maju satu langkah saat Pak Seno menghampiri.

Pak Seno mengambil medali terlebih dahulu, lalu memakaikannya kepada Mahesa. Setelah itu menyerahkan piala, dan yang terakhir menyerahkan piagam uang tunai sebesar lima juta rupiah.

Semuanya tidak berhenti bertepuk tangan. Mereka ikut senang atas pencapaian Mahesa.

"Gila cuy! Mahesa udah ganteng, pangeran sekolah, berprestasi lagi." ujar salah satu murid perempuan.

"Nggak kaleng-kaleng emang nih si Mahesa." ujar yang lain.

"Ini Aruna beruntung banget sih bisa jadi pacarnya Mahesa." ujar murid yang lainnya juga.

"Cih. Mahesa itu harusnya sama gue, bukan sama si Aruna Aruna itu." celetuk Indria.

Sementara itu, Aruna yang mendengar semua perkataan itupun tidak menghiraukannya. Ia hanya fokus memperhatikan Mahesa yang berada di depan.

***


Kini semuanya sudah kembali ke kelas masing-masing. Namun seperti biasa, guru mata pelajaran kelas Aruna dan Mahesa tidak hadir untuk mengajar.

Aruna bersama kedua sahabatnya sedang memainkan handphone mereka masing-masing dikelasnya. Sementara Mahesa, ia sedang berjalan menuju kelas Aruna.

Mahesa berniat menemui Aruna. Ia rindu kepada kekasih manisnya itu. Padahal, baru semalam mereka berdua bertemu.

Ketika sudah berada di depan kelas Aruna, Mahesa pun langsung masuk begitu saja tanpa permisi. Masa bodoh bahwa itu kelas orang lain. Mahesa menggulirkan pandangannya ke seluruh bagian kelas tersebut untuk mencari keberadaan Aruna. Sampai kemudian, Mahesa menemukan kekasih manisnya yang sedang duduk dibangku bersama Citra.

Mahesa berjalan menghampiri.

Merasa ada seseorang yang berdiri di samping bangkunya, Aruna pun mengalihkan pandangannya dari handphone yang ia mainkan. Ketika mata Aruna dan Mahesa bertemu, mereka saling melemparkan senyuman.

"Kenapa, Sa?" tanya Aruna.

Mahesa menggelengkan kepalanya, "Nggak apa-apa, diluar yuk?"

Aruna mengangguk, lalu beranjak dari tempat duduknya. Citra yang melihat Aruna beranjak pun berujar, "Mau kemana Ru?"

"Ke depan kelas. Mau ikut Ci?"

"Enggak. Kalo gue ikut, yang ada gue jadi nyamuk."

Aruna terkekeh mendengar hal itu. Ia pun menggandeng tangan Mahesa lalu berjalan keluar kelas secara beriringan.

***

Mahesa dan Aruna duduk di depan kelas Aruna. Mereka sedang membicarakan hal apa saja.

Saat sedang asyik mengobrol berdua, tiba-tiba Katy, sang mantan kekasih Mahesa menghampiri mereka berdua.

"Hes." panggil Katy.

Mahesa dan Aruna menoleh.

Katy tersenyum terlebih dahulu kepada Aruna, lalu melirik Mahesa.

"Anjir lah juara satu. Sabi kali Hes duitnya." canda Katy sembari menaik turunkan alisnya.

Mahesa hanya tertawa mendengar itu.

"Lo dapet apa Ru dari lima juta nya si Mahesa?" tanya Katy kepada Aruna.

"Dapet coklat dua batang." jawab Aruna singkat.

Katy mengernyitkan dahinya, "Cuman dapet coklat dua batang doang dari Mahesa?"

Aruna tersenyum, lalu mengangguk.

"Anjing pelit banget lo Hes." cibir Katy.

"Segitu aja udah cukup buat gue, Kat. Dari pada uangnya dihambur-hamburin mending ditabungin." bela Aruna.

Mahesa tersenyum mendengar jawaban dari Aruna. Memang, setiap Mahesa mendapatkan uang dari hasil pertandingannya, ia selalu menyimpan uang itu kedalam tabungan. Jika kemarin, ia mengambil sedikit uang dari hasil pertandingannya untuk membeli coklat untuk Aruna.

Katy hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.

Setelah itu muncul lah Elang, teman satu kelasnya Katy. "Ru." panggilnya tiba-tiba.

Aruna, Mahesa dan Katy menoleh.

"Lo tau nggak?" ujar Elang. Aruna menaikkan sebelah alisnya. "Mahesa sama Katy, pernah ciuman." lanjut Elang.

DEG!

Jantung Aruna berhenti berdetak sesaat. Ia langsung menatap kearah Katy dan Mahesa seolah meminta penjelasan.

Sementara itu, Katy dan Mahesa membulatkan matanya terkejut. 'Elang tau dari mana?!' pikir Mahesa.

Ya, benar. Katy dan Mahesa memang pernah berciuman. Tetapi kejadiannya sudah lama, ketika mereka masih memiliki hubungan. Setelah Katy dan Mahesa putus, mereka tidak pernah lagi melakukan hal itu.

"Bohong!" sangkal Katy. "Lo jangan kemakan sama omongannya Elang, Ru. Dia bohong! Gue sama Mahes nggak pernah ciuman!"

Aruna tersenyum tipis, hatinya berdenyut sakit. Entah perkataan Elang itu benar atau tidak. Tapi seingatnya, dulu saat masih masa orientasi, pernah ada satu kasus yang menyeret nama Mahesa. Dan kasus tersebut adalah kasus tentang berciuman di sekolah.

Mahesa menolehkan kepalanya kearah Aruna. Saat ia akan memegang tangan Aruna, tiba-tiba saja guru mata pelajaran Aruna datang. Aruna pun buru-buru masuk kedalam kelas tanpa menghiraukan Mahesa.

Mahesa meraup wajahnya dengan kasar. Ia menatap Elang dengan tajam "Maksud lo apaan anjing?!"

Elang tersenyum miring, "Bener kan? Gue cuman ngasih tau kebenaran doang ke Aruna. Kasian banget ya Aruna, dapet bekasan."

"Jaga mulut lo anjing!" teriak Katy marah.

Elang mengendikkan bahunya acuh, lalu melengos pergi.

***

TBC

Handsome Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang