HB - 19

309 7 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 14.00 siang. Sudah waktunya murid-murid di SMA Lentera Bangsa pulang kerumah mereka masing-masing.

Mahesa berdiri di depan kelas Aruna. Ia sedang menunggu kekasihnya keluar dari kelas. Mahesa tidak langsung masuk kedalam kelas tersebut karena didalam masih ada guru mata pelajaran. Ia berniat mengajak Aruna untuk pulang bersama. Ia juga ingin menjelaskan semuanya kepada Aruna tentang ia dan Katy.

Aruna yang berada di dalam kelas pun melihat Mahesa yang sedang berdiri menunggunya di depan kelas. Sudah dipastikan bahwa Mahesa pasti akan mengajaknya pulang bersama. Namun Aruna belum siap, ia belum siap untuk bertemu dengan Mahesa karena hatinya masih terasa sakit akibat perkataan Elang tadi.

Aruna membalikkan badannya kearah Sahira yang duduk dibelakangnya. "Ra, gue nebeng ke lo ya?" ujar Aruna.

Sahira mengernyitkan dahinya, "Kenapa nggak sama Mahes? Dia sekolah kan?"

Aruna mengangguk.

"Terus kenapa nggak pulang sama dia aja? Tuh, dia udah nungguin lo di depan." tunjuk Sahira kearah Mahesa.

"Gue lagi nggak mau ketemu dia. Please.. Gue nebeng ke lo aja ya?" ujar Aruna dengan pandangan memelas.

Sahira yang merasa janggal pun bertanya, "Lo lagi ada masalah sama Mahesa?"

Aruna menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kenapa?"

"Nanti gue ceritain kalo udah dirumah. Kalo gue ceritain langsung, gue pasti bakalan nangis."

"Yaudah." ujar Sahira sembari menghela napasnya.

***

Keadaan sekolah sudah lumayan sepi, namun kelas Aruna baru saja bubar karena guru mata pelajaran terakhir mereka terlalu lama memberikan materi.

Setelah guru keluar, Aruna bersama kedua sahabatnya pun berjalan keluar kelas.

Mahesa yang sedang berdiri diluar pun langsung buru-buru menghampiri Aruna.

"Aruna." panggil Mahesa.

Aruna berhenti sejenak, ia menatap Mahesa yang berada dihadapannya. Citra menepuk pundak Aruna yang membuat Aruna menjadi menoleh kearah Citra. "Ru, gue sama Jendra duluan ya." pamit Citra.

Aruna tersenyum sembari mengangguk singkat, "Hati-hati Ci."

"Yoi. Ra, gue duluan ya." ujarnya kepada Sahira.

Sahira hanya menjawab dengan anggukan kepala saja. Setelahnya Sahira pun berjalan sedikit menjauh dari Mahesa dan Aruna. Ia tidak mau ikut campur dalam hubungan mereka.

"Pulang sama aku ya?" ujar Mahesa.

Aruna menatap Mahesa, lalu menggelengkan kepalanya. "Aku bareng Sahira."

"Tapi aku udah nunggu kamu."

"Aku nggak nyuruh kamu buat nungguin aku." sahut Aruna.

Mahesa menghela napasnya, "Iya, aku tau. Tapi aku mau pulang sama kamu."

Aruna kembali menggelengkan kepalanya. Mahesa memegang kedua pundak Aruna. Ia menatap Aruna dengan pandangan memelas.

"Ru, aku mau jelasin semuanya."

"Aku lagi nggak mau denger apa-apa dari kamu, Sa."

"Kamu harus dengerin semua penjelasan dari aku dulu. Kamu harus dengerin aku." ujar Mahesa dengan suara parau nya.

Mata Aruna berkaca-kaca. "Aku mau pulang, sama Sahira."

Mahesa menggelengkan kepalanya, lalu menoleh kearah Sahira. "Ra, lo balik duluan aja. Aruna biar sama gue."

Handsome Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang