Vote nya jangan lupa, ya!
Selamat membaca❤️
***
Keesokan harinya, hari kedua acara pekan olahraga antar kelas ini tengah berlangsung. Aruna bersama kedua sahabatnya sedang menonton pertandingan dipinggir lapangan dekat lab komputer, seperti kemarin. Sementara Mahesa dan ketiga sahabatnya berada tidak jauh dari posisi Aruna.
Mahesa sebentar lagi akan bertanding sepak bola babak ke tiga dan penentuan masuk final atau tidak. Sementara tadi, saat pertandingan voli, kelas Mahesa tidak berhasil masuk ke dalam babak final.
Babak final akan diselenggarakan dihari esok bersamaan dengan acara color fun festival sebagai hari anniversary SMA Lentera Bangsa.
Berbeda dengan pertandingan sepak bola dan voli, pertandingan catur sudah diselesaikan dan sudah memiliki sang juara. Juara pertama pertandingan catur dimenangkan oleh Zaky perwakilan dari kelas X-D.
Memang benar-benar kelas X-D itu kelas yang berisi murid-murid hebat!
***
Mahesa kini berada di tengah lapangan. Ia sedang bertanding sepak bola. Saat Aruna sedang asyik menonton kekasihnya, tiba-tiba saja tenggorokan Aruna terasa kering. Ia butuh air untuk menyegarkan tenggorokannya.
"Ra, Ci, kantin yuk. Gue seret nih haus," ujar Aruna sembari memegang tenggorokannya.
Sahira menoleh, "Emang nggak apa-apa Mahes ditinggal, Ru? Dia kan pengen di tontonin lo kalo dia tanding."
"Nggak apa-apa, dia pasti ngerti kok. Lagian gue haus banget anjir."
Sahira menganggukkan kepalanya. Ia beranjak dari duduknya, "Yaudah yuk!"
Aruna tersenyum. Lalu ia dan Citra pun ikut beranjak. Mereka bertiga pun melengos pergi ke kantin untuk membeli es teh manis.
***
Aruna telah kembali dari kantin. Namun Aruna dan kedua sahabatnya tidak kembali ke lapangan, melainkan ke kelas mereka.
Keadaan kelas cukup sepi. Di dalamnya hanya ada Aruna, Sahira, Citra, Lita, Intan, Praja dan Zhalby.
Aruna mengambil duduk di depan, di kursi untuk guru yang biasa mengajar. Sedangkan Sahira dan Citra, mereka berdua duduk di bangku mereka masing-masing.
Aruna asyik memainkan handphonenya sendiri, hingga ia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang terus memperhatikannya sedari tadi.
Praja, orang yang sedari tadi memperhatikan Aruna dari tempat duduknya menyeringai tipis saat sesuatu terlintas dalam benaknya. Ia menengok ke kanan dan ke kiri untuk mencari sesuatu. Lalu, Praja melihat sesuatu yang bisa ia gunakan untuk menjalankan aksinya. Tanpa pikir panjang lagi, Praja pun mengambil sesuatu tersebut. Ia menatap satu persatu temannya terlebih dahulu yang berada di dalam kelas. Ia harus memastikan bahwa ketika ia melancarkan aksinya, orang lain tidak ada yang melihatnya.
Merasa sudah cukup aman, Praja pun mengangkat tangannya dan melemparkan sesuatu itu kearah Aruna.
Hingga..
Tak!
Aruna tersentak saat merasakan ada yang mengenai keningnya. Ia melihat kearah benda yang jatuh.
Ternyata, benda yang mengenai keningnya dan jatuh ke sisi nya adalah sebuah batu kecil namun tajam. Aruna mengernyitkan dahinya. Ia menggulirkan pandangannya ke sekitar kelas untuk mencari siapa pelaku yang melemparkan batu tersebut kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Boyfriend
RomanceMahesa, seorang atlet badminton dan seorang pangeran sekolah di SMA Lentera Bangsa tertarik kepada seorang gadis yang bernama Aruna Pratista. Menurut Mahesa, Aruna itu manis, bak gula hidup. Dan hal yang paling menariknya adalah Aruna tidak pernah m...