Hari ini para murid di SMA Lentera Bangsa sedang sibuk membersihkan kelas mereka masing-masing. Karena di setiap hari Jum'at, SMA Lentera Bangsa selalu mengadakan kegiatan Jum'at bersih sebelum pulang sekolah.
Namun Jum'at bersih minggu ini sedikit berbeda. Yang membedakannya adalah, Jum'at bersih kali ini akan dinilai langsung oleh kesiswaan dan akan ada kelas yang dipilih mana kelas yang paling bersih. Kelas yang nantinya terpilih sebagai kelas paling bersih, maka akan mendapatkan penghargaan.
***
Aruna sudah selesai membersihkan kelasnya, maka dari itu Aruna pun mengambil duduk diatas meja.
Fiona, teman sekelas Aruna datang menghampiri. "Ru, kumpulan PMR nggak?"
Aruna menoleh, ia menimbang-nimbang. "Gimana nanti." sahutnya.
Fiona menganggukkan kepalanya, "Kalo mau kumpulan bareng ya Ru."
"Siap."
Fiona pun melengos pergi untuk menghampiri teman-temannya.
Citra dan Sahira yang semula nongkrong didepan kelas kini datang menghampiri Aruna. Mereka mengambil duduk di atas meja juga.
"Ini kapan pulang sih?" ujar Sahira tertunduk lesu.
Aruna menoleh kearah Sahira. "Iya ih, pengen pulang."
Saat Sahira akan menjawab lagi, tiba-tiba saja guru kesiswaan masuk kedalam kelas Aruna. Sontak, para murid yang sedang duduk diatas meja pun turun ke lantai.
Pak Seno, sang guru kesiswaan itu memperhatikan sekitar kelas. "Sudah selesai bersih-bersih nya?"
"Sudah, Pak." sahut semuanya kompak.
Pak Seno mengangguk, "Jangan dulu pulang ya. Bapak permisi dulu. Terima kasih." ujarnya sembari berlalu pergi.
Aruna, Citra dan Sahira pun menghela napas lelah.
"Ini kita jadi main dirumah gue nggak?" tanya Citra. Rencananya mereka bertiga akan bermain dirumah Citra sesudah pulang sekolah.
"Jadi lah." sahut Aruna.
"Tapi lama banget anjir pulangnya." keluh Citra.
Aruna menganggukkan kepalanya setuju.
"Gue punya ide!" seru Sahira dengan semangat.
Mendengar seruan tersebut, sontak Aruna dan Citra pun menoleh kearah Sahira. Mereka berdua menaikkan sebelah alisnya.
"Bolos aja yuk." ajak Sahira sembari menaik turunkan alisnya.
"Lewat mana?"
"Lewat pintu belakang yang ada di kantin." ucap Sahira.
Kantin di SMA Lentera Bangsa ini memiliki pintu akses keluar masuk sekolah yang selalu dipakai untuk membolos oleh para murid laki-laki.
Mata Citra dan Aruna berbinar cerah, "Ayo." ujar mereka kompak dan semangat.
Sahira mengangguk, "Yaudah ayo, siap-siap."
Mereka bertiga pun bergegas membereskan alat tulisnya. Setelahnya, mereka pun menyampirkan tas mereka ke pundak kanan mereka masing-masing. Lalu, Aruna, Citra dan Sahira berjalan dengan cepat kearah kantin.
***
Saat sudah di kantin, mereka menghampiri pintu akses untuk keluar dari sekolah.
Aruna memegang knop pintu itu. Saat akan membukanya, tiba-tiba seorang Ibu kantin berseru, "Mau kemana?"
Aruna, Citra dan Sahira menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Boyfriend
RomansaMahesa, seorang atlet badminton dan seorang pangeran sekolah di SMA Lentera Bangsa tertarik kepada seorang gadis yang bernama Aruna Pratista. Menurut Mahesa, Aruna itu manis, bak gula hidup. Dan hal yang paling menariknya adalah Aruna tidak pernah m...