Vote nya jangan lupa, ya!
Selamat membaca❤️
***
"Dhir, lo kenal cewek itu nggak?" tunjuk Mahesa kearah seorang gadis yang sedang berdiri didepan kelas X-F.
Saat ini, Mahesa, Dhira dan Alindya sedang berada diluar kelas mereka karena guru mata pelajaran mereka tidak masuk hari ini.
Dhira dan Alindya melirik mengikuti arah tunjuk Mahesa. Ternyata, orang yang ditunjuk oleh Mahesa adalah Aruna.
"Oh itu? Kenal. Kenapa?" tanya Dhira.
Mata Mahesa berbinar cerah. "Serius kenal?"
Dhira mengangguk.
"Namanya siapa?" tanya Mahesa dengan antusias.
"Namanya Aruna Pratista. Dia temen gue dari SD."
Mahesa mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. Setelah dipikir-pikir, ia sudah memutuskan bahwa ia akan mendekati Aruna.
"Kenapa emangnya, Hes, nanyain Aruna?" tanya Alindya.
Mahesa tersenyum simpul. "Dia manis ya," ungkap Mahesa sembari memperhatikan Aruna dari kejauhan.
"Lo suka sama Aruna?" tebak Alindya.
Mahesa menganggukkan kepalanya tanpa sadar, namun sedetik kemudian, ia menggelengkan kepalanya. "Enggak," ujar Mahesa dengan wajah gugup nya.
"Bohong! Tadi lo ngangguk tau."
Alindya mengangguk membenarkan ucapan Dhira. "Jujur aja Hes. Nanti kita bantuin kalo lo beneran suka sama Aruna."
Mahesa pun termenung sejenak. Ia malu jika harus berkata jujur kepada Dhira dan Alindya. Tapi, ini bisa menjadi sebuah kesempatan untuk ia mendekati Aruna.
Mahesa mengangguk. "Iya, gue suka."
Dhira dan Alindya membulatkan matanya tidak percaya. "Anjir beneran suka?" tanya Dhira memastikan.
Mahesa kembali mengangguk. "Bantuin gue ya."
Dhira dan Alindya mengacungkan jempol kanan nya bersamaan. "Siap." seru Dhira dan Alindya kompak.
***
Bell berbunyi tanda jam istirahat pertama telah tiba. Siswa-siswi di SMA Lentera Bangsa mulai berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar."Ru, mau ikut ke kantin nggak?" tanya Sahira.
Aruna menoleh kearah Sahira, kemudian menggelengkan kepalanya. "Enggak Ra, gue mau makan bekel nasi gue yang gue bawa dari rumah."
Sahira mengangguk. "Ayo Ci, ke kantin." ajak Sahira kepada Citra.
Sahira dan Aruna memang selalu memanggil Citra dengan sebutan Cici karena itu adalah panggilan Citra sedari kecil.
Citra mengangguk. Setelahnya, Citra dan Sahira pun melengos pergi menuju kantin.
Saat Citra dan Sahira pergi ke kantin, Aruna menghabiskan bekal makan nya yang ia bawa dari rumah. Tak lama kemudian, bekal itupun habis.
Citra dan Sahira belum kembali ke kelas. Sepertinya kantin sangat penuh, jadi mereka harus mengantri terlebih dahulu.
Aruna beranjak dari duduknya. Ia berjalan kearah pintu kelas, lalu berdiri di pintu kelasnya seorang diri. Ia hanya diam memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang di lorong kelas X-D sampai X-H.
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Boyfriend
RomanceMahesa, seorang atlet badminton dan seorang pangeran sekolah di SMA Lentera Bangsa tertarik kepada seorang gadis yang bernama Aruna Pratista. Menurut Mahesa, Aruna itu manis, bak gula hidup. Dan hal yang paling menariknya adalah Aruna tidak pernah m...